Karena lagi mood gapapa lah ya up cerita lagi
Happy Reading semuanya
___________________________
Dengan lesu Alvino berjalan menyusuri koridor sekolah sebenarnya masih terlalu pagi untuk berangkat ke sekolah, tetapi ia lebih memilih menyendiri di sekolah di bandingkan melihat pemandangan yang hanya membuat hatinya sakit. Alvino pun mendudukkan dirinya di kursi taman sekolahnya
"Huft" ia menghela nafas sembari melihat ke arah langit
"Kapan bunda Alvino bisa dapat kasih sayang ayah dan kakak2 lagi, Alvino capek nunggu" ucap nya lirih dengan mata berkaca kaca, ia pun segera mengusap kasar matanya yang dengan lancang mengeluarkan air mata"Kadang memang kita harus merasakannya" ucap seseorang yang membuat Alvino menolehkan kepalanya ternyata dia adalah Arka sahabat dekat Alvino di sekolah, Arka pun duduk di sebelah Alvino lalu berkata
"Kau tahu? Dulu Kak Raka juga seolah-olah membangun benteng di antara kami sampai aku bingung aku kembaran nya atau bukan, tapi setelah aku cari tahu Kak Raka bukan tidak sayang padaku tetapi Kak Raka hanya bingung cara mengungkapkan kasih sayang nya padaku" ucap Arka sembari tersenyum menatap langit, Arka masih ingat jelas bagaimana muka kakaknya saat ketahuan mengecek dirinya ketika sakit.
Ohh ya dan satu yang harus kalian tahu bahwa dalam persahabatan mereka, mereka hanya menggunakan bahasa gaul untuk berbicara dengan santai sedangkan untuk masalah serius mereka tidak pernah menggunakan bahasa gaul, bagi mereka kurang baik jika membicarakan masalah serius dengan bahasa gaul seperti itu maka dari itu mereka tidak menggunakan bahasa gaul saat berbicara serius
"Lalu hubungan nya dengan ku apa? " tanya Alvino, ia sungguh tidak mengerti mengapa sahabatnya malah menceritakan masa lalunya sendiri
"Maksud ku jangan pernah melihat atau langsung menilai kakak2 dan ayah mu tanpa mencari tau lebih dahulu, aku yakin sebenarnya mereka menyayangi mu tetapi rasa kasih sayang itu sudah terlanjur tertutup ego masing-masing" jelas Arka, sedangkan Alvino merenungi kata kata yang sahabatnya ucapkan apakah benar ayah dan kakak nya masih menyayangi nya? Dan jika mereka masih menyayangi nya kenapa mereka tidak pernah menganggap Alvino ada? Setidaknya jangan mengatakan hal2 yang membuat nya merasa tidak berguna. Saat sedang asik melamun tiba-tiba Arka membuka suaranya lagi
"Alvino sebenernya kamu anggap aku dan kak Raka apa? " tanya Arka tiba-tiba, Alvino pun langsung menolehkan kepalanya menatap Arka
"Maksud mu? " tanya Alvino, ia bingung mengapa sahabat nya tiba-tiba berbicara seperti itu"Sudah berapa kali aku bilang Alvino jangan memendam apa yang kau rasakan, kau bisa menceritakan nya pada kami atau pada keluarga mu yang lain. Setidaknya jangan menyimpan luka itu sendirian Alvino berbagilah kepada kami" ucap Arka sembari menatap dalam mata Alvino, ia tahu sudah banyak luka yang Alvino sembunyikan darinya tetapi ia tetap menjaga kenyamanan Alvino, ia tidak mau jika Alvino merasa privasi nya di ganggu.
Tetapi mungkin kali ini ia harus membicarakan nya karena dari masalah2 kecil itu bisa membuat pengaruh besar pada kesehatan Alvino. Sedangkan Alvino ia hanya tersenyum melihat betapa pedulinya sangat sahabat
"Aku hanya tidak mau menambah beban pikiran mu dan mereka, aku tahu kalian sudah memiliki masalah masing-masing jadi kurasa aku tidak perlu membaginya" ucap Alvino sembari tersenyum dengan sangat tulus
"Justru itu gunanya kami, kita sudah bersahabat sejak kecil maka dari itu berbagilah kepada kami karena itu lah arti sahabat sesungguhnya" ucap Arka, saat Alvino akan menjawab tiba-tiba terdengar teriakan."Heh gw cariin juga ternyata malah pada ngejogrok di sini " ucap Raka dengan penuh emosi
"Lah dari pada lo kak ngejogrok nya di Wc" jawab Arka dengan enteng
"Berapa kali gw bilang kl gw itu tadi kebelet, lagian lo juga udah gw bilangin suruh nunggu malah ninggalin" ucap Arka dengan sewot"Heh udah pusing gw denger nya mending langsung masuk kelas aja lah yok" ajak Alvino sembari menenteng tas nya menuju kelas, setelah itu mereka pun memasuki kelas mereka
"Semoga ini awal yang bagus" batin seseorang___________________________
Hehehehe seperti biasa ya pendek2 aja
Seperti biasa jangan lupa tinggalkan jejak 👣
Kalau ada typo tolong tandain ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen FictionMendekatlah biar ku cerita kan tentang Alvino Kavindra Dandelion seorang anak yang sangat kuat menahan luka yang telah di torehkan oleh sang Ayah dan ketiga kakaknya, lantas sampai kapan kah Alvino bisa menahan luka nya, akankah dia menyerah dengan...