Annyeong ...
Selamat malam.........Happy Reading guys🤗🤗🤗🤗
__________________________
Semenjak kejadian Malvian memberikan makanan pada Alvino, Alvino tidak pernah berhenti tersenyum.
Saat ini Alvino akan turun untuk sarapan dan hari ini adalah hari ulang tahun kakaknya yang artinya nanti ia tidak boleh keluar dari kamarnya, acara ulang tahun kakaknya akan dimulai pada pukul 18.00 dan saat ini masih pukul 07.00 itu artinya ia masih bebas untuk keluar dari kamar nya, saat akan tiba di meja makan ia melihat Malvian dengan semangat Alvino menghampiri Malvian dan menyapa nya
"Pagi kakak" ucap Alvino dengan senyum manisnya
"Hm" jawab Malvian yang membuat Alvino sangat senang karena baru pertama kali ini kakaknya ada yang mau membalas sapaan nya
"Hihihi kakak tau nggak Alvino seneng banget karena pertama kali ini kakak balas sapaan nya Alvino tapi Alvino harap ini juga bukan yang terakhir kali"
Deg
Entah kenapa sejak Alvino mengatakan itu perasaan nya tiba-tiba tidak enak, tetapi dengan segera ia menepis dan membuang jauh jauh pikiran pikiran yang hanya membuat nya khawatir
"Tidak usah terlalu senang" ucap Malvian sementara Alvino hanya tersenyum kemudian mengangguk mereka pun kemudian menuju meja makan dan duduk menunggu sang ayah dan kakak kakaknya yang lain
"Anak ayah udah nunggu dari tadi hm? " tanya Gara sembari mengusap kepala Malvian, sedangkan Malvian langsung melihat ke arah Alvino dapat ia lihat Alvino kembali mengusap air matanya padahal baru tadi adiknya tersenyum ceria.
Tidak mau membuat adiknya lebih sakit lagi ia segera menepis tangan ayahnya
"Aku udah besar jangan kaya gitu lagi yah" ucap Malvian menatap ayahnya"Baiklah" ucap ayahnya setelah itu sibuk dengan ponselnya, tak lama setelah itu El dan Angkasa turun
"Pagi yah, pagi Malvian" ucap keduanya tanpa mempedulikan Alvino
"Pagi anak ayah"
"Pagi kak" jawab Gara dan Malvian bersamaan"Ohh iya selamat ulang tahun ya Angkasa semoga kamu sukses dan bisa meraih cita-cita mu menjadi dokter" ucap Gara
"Iya yah makasi" jawab Angkasa kemudian mendudukkan dirinya di samping Malvian
"Nanti kita foto keluarga ya, kan udah lama kita nggak foto" ucap Gara yang membuat Alvino tersenyum sendiri ia tau kali ini ia juga tidak akan di ajak"Dengan syarat Alvino ikut" ucap Malvian tiba-tiba yang membuat sang Ayah El dan Angkasa menatap dirinya
"Apa maksud mu? " tanya El dengan nada tidak suka
"Setelah Aku pikir pikir Alvino adalah bagian dari keluarga kita juga jadi dia pantas untuk ikut berfoto bersama kita" jawab Malvian sembari menatap satu persatu keluarga nya"Ya keluarga yang membunuh keluarga nya sendiri kan maksud mu" jawab Angkasa dengan sinis sedangkan Alvino ia sudah memejamkan matanya dan menutup kedua telinganya, jujur ia sangat benci saat ia di salahkan atas kematian sang bunda
"Cukup" ucap sang ayah dengan setengah berteriak
"Ini semua memang salah Alvino Malvian kau tidak ingat dia yang membuat kamu tidak bisa merasakan kasih sayang seorang ibu lagi" ucap sang Ayah, Malvian pun terkekeh sinis kemudian menjawab"Lalu bagaimana dengan Alvino ayah? Dia juga sudah tidak bisa merasakan kasih sayang seorang ibu juga" jawab Malvian, sedangkan Alvino mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Malvian ia sungguh tidak percaya bahwa akhirnya ada yang membelanya di saat semua sedang memojokkan nya, ia pun segera menghapus air matanya lalu berkata
"Kak Malvian ayah bener kok, jadi kakak nggak usah belain aku lagi" ucap Alvino sembari tersenyum, sedang kan Malvian ia menatap sendu ke arah Alvino karena lagi lagi ia gagal menjaga perasaan Alvino
"Kamu denger kan? Orang nya aja udah sadar diri" ucap El dengan sinis, sedangkan Alvino hanya tersenyum sendu
"Aku mau ke kamar aja ya yah, kak El, kak Kasa, Kak Malvian" ucap Alvino lalu langsung pergi meninggalkan meja makan
"Aku juga mau keluar ada urusan, dan satu lagi Aku nggak akan ikut foto kalau Alvino nggak ikut" ucap Malvian tak main main, setelah itu ia juga meninggalkan meja makan
"Ayah, kakak Aku heran kenapa Malvian tiba-tiba belain anak itu? " tanya Angkasa sembari melihat Malvian yang kini sudah mulai menjauh
"Entahlah tapi yang pasti anak itu sudah mencuci pikiran Malvian" jawab El dengan nada tidak suka
"Ck dasar anak pembawa sial" ucap sang Ayah dengan nada penuh kebencian
____________________
Gimana gimana? Si Gara kayanya lumayan menguras emosi ya....
Satu kata untuk Gara?
Satu kata untuk Malvian?
Satu kata untuk Alvino?
Jangan lupa selalu tinggalkan jejak yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen FictionMendekatlah biar ku cerita kan tentang Alvino Kavindra Dandelion seorang anak yang sangat kuat menahan luka yang telah di torehkan oleh sang Ayah dan ketiga kakaknya, lantas sampai kapan kah Alvino bisa menahan luka nya, akankah dia menyerah dengan...