5. Sedikit Perhatian

335 20 1
                                    

Soree semua.....

Happy Reading guys

_______________________

Saat ini Alvino menatap rumah nya dengan senyum sendu, setelah tadi mereka makan siang bersama Alvino meminta untuk di antar pulang. Padahal tadinya Andrian ingin bahwa Alvino menginap di rumah nya tetapi Alvino menolak nya, setelah beberapa menit hanya melamun Alvino masuk ke dalam rumah nya dapat ia lihat beberapa maid mendekorasi ruangan dengan sangat serius

"Aku harap, Aku bisa merasakan hal seperti ini sebelum Aku tertidur" batinnya lalu ia segera menuju kamarnya setelah itu ia pun merebah kan badannya lalu mengambil foto ayah bundanya dan memeluk nya, tak lama setelah itu pun ia tertidur

DI TEMPAT LAIN

"Sampai kapan kakak mau seperti ini hah? Apakah belum cukup selama ini dia menderita" ucap seseorang dengan penuh emosi

"Kau pikir Aku tidak menderita? Aku juga sama-sama menderita asal kau tau" balas seseorang tak kalah emosi

"Lebih menderita kakak atau dia hah? Asal kakak ingat Aku seperti ini hanya demi memperbaiki hubungan kakak dengannya, tetapi jika kakak tidak mau berubah apa gunanya? " ucap orang tadi, sedangkan yang satunya menatap tajam orang itu

"Jika Aku tidak mau berubah AKU TIDAK AKAN MEMBUAT RENCANA SEPERTI INI ARKA" ucap orang itu yang di akhiri dengan bentakan

"LALU SAMPAI KAPAN ALVINO HARUS MENUNGGU KAK MALVIAN" ya mereka berdua adalah Arka sahabat Alvino dan Malvian kakak ke tiga Alvino, dan asal kalian tau yang selama ini memperhatikan Alvino secara diam-diam adalah Malvian

"Sudah berapa kali ku bilang Arka, aku tidak bisa menjanjikan itu maka dari itu aku mohon tetap berada di samping Alvino dan hibur dia jika dia sedih" ucap Malvian
"Ck lagi lagi kakak hanya bisa mengucapkan hal itu ingat rencana awal kita kak" jawab Arka

Flashback on

Saat itu Malvian mendatangi rumah papa nya dan meminta untuk menemui Arka, awalnya Arka tidak mau menemuinya karena ia juga sudah kelewat benci dengan ayah dan kakak2 Alvino yang lain. Tetapi setelah di paksa oleh sang papa akhirnya ia mau menemui Malvian
"Ada apa kau mau menemui ku? " tanya Arka dengan datar

"Aku ingin meminta bantuan padamu" jawab Malvian, sedangkan Arka mengangkat alis nya tak mengerti

"Maksud mu? " tanya Arka
"Aku sadar selama ini aku sudah salah membenci Alvino, aku juga sadar jika selama ini Alvino adalah korban" ucap Malvian dengan lirih, sedangkan Arka hanya tertawa sinis

"Setelah sekian lama Alvino menderita kau baru sadar sekarang? " tanya Arka pada Malvian
"Arka aku mohon bantu aku, aku ingin memperbaiki semua ini dan aku berjanji akan membawa Alvino keluar dari lubang kesengsaraan nya" ucap Malvian dengan yakin

"Baiklah aku akan membantu mu tapi ingat kau benar benar harus membuat Alvino tertawa bahagia kembali" ucap Arka dengan nada serius
"Hm aku berjanji" jawab Malvian

Flashback of

"Huft aku ingat Arka tapi semua itu perlu waktu, besok adalah ulang tahun kak Angkasa dan setelah selesai acara aku berencana membicarakan ini dengan ayah" ucap Malvian dengan serius

"Kakak yakin? Bagaimana jika kakak akhirnya akan di benci oleh ayah juga? " tanya Arka, ia sedikit tidak yakin akan rencana kakak nya yang satu ini

"Hm aku yakin apapun yang terjadi setelah itu aku akan menerima nya" ucap Malvian dengan yakin

"Baiklah kalau begitu" jawab Arka, setelah itu mereka berdua pulang ke rumah masing-masing

Back to Alvino

Saat ini ia sudah bangun saat melihat jam ternyata sudah pukul 5 sore yang artinya sebentar lagi ayah nya akan pulang, setelah mengumpulkan nyawa nya ia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya karena setelah pulang sekolah tadi ia tidak sempat untuk mandi.

Setelah selesai ia pun turun dan menuju dapur, saat ingin membuka kulkas tiba-tiba ada yang memanggilnya

"Alvino" panggil seseorang, saat Alvino menoleh ternyata itu Malvian kakaknya
"I-iya kak" jawab Alvino dengan terbata

"Ngapain" tanya Malvian dengan wajah datarnya
"Eng-enggak kok" jawab Alvino masih dengan terbata jujur ia sangat takut dengan semua kakak kakaknya

"Makan" ucap Malvian sembari menyerahkan sekantong plastik makanan
"Ini beneran untuk Alvino? " tanya Alvino dengan tidak percaya

"Hm" jawab Malvian kemudian menaruh plastik berisi makanan di atas meja kemudian pergi begitu saja meninggalkan Alvino yang masih bingung

"Kalau ini mimpi aku harap aku tidak akan terbangun" ucap Alvino lirih, kemudian memakan makanan tersebut

____________________________
Kalau kalian suka sama cerita ku tolong bantu share coment dan vote nya ya...

Biar aku makin semangat nulis cerita nya

Kalau ada typo tolong tandain ya..

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang