28. Demam

159 7 0
                                    

Haii selamat pagi semua........

Maaf karena kemarin aku ga up ya.....

Happy Reading

___________________________

Setelah menggendong Arka, Raka pun turun ke bawah bersamaan dengan Gara yang turun dengan menggendong Alvino

"Loh loh loh itu mereka berdua kenapa? Kok di gendong? " ucap Adrian saat melihat keduanya menggendong 2 anak kecil

"Alvino demam, kalau Arka dia kenapa? " tanya Gara kepada Raka

"Arka juga demam yah, kok bisa barengan ya? " heran Raka

"Udah di cek belum suhunya? " tanya Angkasa

"Udah Alvino suhunya 38,9 °C" ucap Gara

"Kalau Arka 39,8 °C" ucap Raka yang membuat lainnya kaget

"Tinggi banget, emang dia tadi habis ngapain aja? " tanya Sabian

"Nggak tau bang, tadi sih cuma nonton film" jawab Raka

"Ya udah kalau gitu gw bikinin bubur dulu aja, mau dibikinin bubur apa nih? " tanya Brian

"Alvino sih biasanya bubur brokoli" jawab Gara kepada Brian

"Tapi Arka nggak suka bubur brokoli kan? Dia biasanya bubur jagung" ucap Malvian

"Ya udah gw buatin dua dua nya aja" ucap Brian kemudian melangkahkan kaki nya ke arah dapur, saat akan memasuki dapur Raka memanggilnya

"Bang kayanya nggak usah deh, lo bikin bubur brokoli aja, Arka nanti gw yang urus" ucap Raka

"Tapi kan adek kamu nggak suka brokoli Raka nanti kalau di muntahin gimana? Lagian dia juga baru sakit" ucap Adrian kepada Raka

"Iya yah tapi jangan apa apa mau nya dituruti nanti jadi manja ga bagus" ucap Raka

"Ini bukan masalah manja Raka, tapi masalahnya Arka demam bahkan lebih tinggi dari pada Alvino" ucap El

"Iya kak Raka tau, tapi nanti biar Raka aja yang bujuk, kalau emang di muntahin baru nanti di bikinin bubur jagung" ucap Raka, karena tidak mau sampai ada perdebatan akhirnya mereka mengalah

"Hiks hiks hiks abang sakit" ucap Arka dalam tidurnya, sedangkan Raka lalu menggoyang goyangkan badannya ke kanan kiri agar Arka tidur kembali

"Sttt iya buat tidur aja nanti hilang sakit nya" ucap Raka mengelus kepala Arka

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya bubur buatan Brian sudah jadi, kini Brian sedang memasukkan bubur itu ke dalam piring
.
"Nihh udah jadi bubur brokoli nya" ucap Brian sembari membawa 2 mangkok berisi bubur ke ruang keluarga

"Makasih ya Brian" ucap Gara tulus sedangkan Brian hanya mengangguk lalu menyerahkan bubur yang satunya pada Raka

"Dek makan dulu yuk, ini aaa bubur brokoli kesukaan adek" ucap Gara, Alvino membuka matanya dengan sayu lalu mulai memakan bubur nya di suapi oleh Gara

Berbeda dengan Alvino yang sudah memakan bubur nya dengan sedikit lahap, kini Arka justru terus menolak

"Eughh ga mau hiks mual hiks" ucap Arka menangis

"Iya ini dimakan dulu makanya, biar kamu bisa minum obat" ucap Raka dengan sabar, Arka pun mencoba menyuap bubur itu namun ternyata....

Hoek
Hoek
Hoek

"Hiks hiks ga suka mual hiks" ucap Arka setelah mengeluarkan isi perutnya

"Ssstt nggak usah nangis, sama papa dulu aja ya sini" ucap Adrian kemudian mengangkat Arka kepangkuan nya

"Bang kamu mending bersih2 dulu itu baju kamu kena muntahan Arka, terus Sabian tolong panggil bi inah minta tolong bersihin muntahan Arka" ucap Adrian pada kedua anaknya

"Iya pa" jawab mereka berdua kompak

"Masih mau muntah nggak? " tanya Adrian pada Arka, sedangkan Arka hanya menggeleng

"Ya udah terus adek mau makan apa? " tanya Adrian lembut

"Roti" ucap Arka pelan

"Ya udah, Bang Erick bisa nggak beliin roti di supermarket depan? " tanya Adrian pada Erick

"Bisa kok pa, ya udah Erick ke supermarket bentar, ada titipan lain nggak? " tanya Erick

"Enggak" jawab mereka semua yang ada diruangan itu, setelah itu pun Erick pergi meninggalkan villa tersebut

"Pa, puk puk" ucap Arka dengan lirih

"Iya" jawab Adrian lalu mem puk puk sang anak hingga terdengar dengkuran halus

"Yahhh pa Arka tidur" ucap Raka yang menyadari jika Arka sudah tertidur

"Udah gapapa nanti biar Arka tidur sama papa dulu, nanti kan kalau dia laper pasti kebangun" ucap Adrian lalu membawa Arka ke kamar nya

______________________

Hari ini aku ga bisa janji bakal triple up ya guys

Jadi maaf kalau hari ini cuma up sekali:(

Kalau ada typo tolong tandain:)

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang