Selamat pagi guys........
Ok sesuai dengan janji aku, aku bakalan up pagi2
Happy Reading
______________________
Kini semua nya telah berkumpul di ruangan Alvino, termasuk Adrian dan sekeluarga pun ikut berkumpul di ruangan itu
"Aaaa bang balikin ini punya gw" ucap Arka dengan nada kesal
"Apa punya lo apa itu udah ada di piring lo ini untuk bonus gw aja" ucap Raka dengan tak kalah kesal juga, sedangkan yang lainnya hanya geleng-geleng melihat tingkah duo kembar tersebut. Sampai ada yang berucap
"Heh sampai Alvino bangun lo berdua yang gw panggang kaya ayam itu" siapa lagi yang berbicara seperti itu jika bukan Sabian, bahkan sampai Adrian sendiri bingung kenapa ucapan anak kedua nya selalu bisa menembus hati jantung ginjal lambung. Padahal Adrian sendiri termasuk orang yang selalu berkata dengan hati2 berbeda sekali dengan Sabian
Mereka bertiga masih melanjutkan pertengkaran nya sebenarnya jika tadi Sabian tidak berbicara seperti itu mungkin hanya Arka dan Raka yang bertengkar saat ini. Mereka bertengkar hingga sebuah suara mengalihkan perhatian semua orang yang ada di ruangan Alvino
"Eungh" Lenguh Alvino lalu perlahan-lahan dia membuka matanya, Gara dan yang lainnya melihat itu pun langsung mendekati brangkar Alvino
"Morning gimana tidurnya hm? Nyenyak? " tanya Gara yang melihat Alvino telah membuka matanya dengan sempurna, Alvino yang melihat itu pun tidak percaya ia mengusap matanya namun ia urung kan karena ada sebuah tangan yang menahan tangannya
"Jangan di usap nanti sakit" ucap El dengan lembut, Alvino yang mendengar itu semua langsung berkaca kaca, Gara yang melihat itu pun langsung memeluk Alvino dengan hati hati
"Sttt udah nggak usah nangis, nanti sesak" ucap Gara sembari mengusap punggung Alvino dengan pelan
"Hiks a-ayah hiks a-adek nggak m-mimpi kan? " tanya Alvino yang sudah sesenggukan di pelukan Gara, mereka semua yang melihat itu tersenyum haru
"Adek nggak mimpi kok, ini emang nyata" bukan Gara yang menjawab melainkan Adrian, Alvino yang mendengar itu semakin menangis
"Stt cup cup cup adek jangan nangis lagi ya, nanti sesek" ucap Erick sembari mengelus kepala Alvino dengan lembut, Alvino pun mengangguk dan berusaha menghentikan tangisan nya
Skipp
Setelah acara tangis menangis Alvino kini mereka semua sedang bercanda ria bersama mereka semua menggelar tikar di dekat ranjang Alvino, Alvino sendiri duduk di pangku oleh Gara awalnya Gara sudah menyuruh Alvino agar tetap di ranjang nya
Namun Alvino menolak dengan alasan tidak enak dengan yang lainnya
"Hahaha iya2 gw inget aduh perut gw sakit banget" ucap Arka dengan tawa nya
"Lo apaan sih dek, kaya begitu aja masih di inget" ucap Brian dengan nada sewot nya
"Hahaha aduh lagian lo bang bisa2 nya ceroboh banget" ucap Raka dengan tawa khasnya
"Eh udah jam setengah 12 aja perasaan tadi baru jam 9 an deh" ucap Malvian saat melihat jam.
"Eh iya deh cepet banget ga kerasa" Ucap Angkasa
"Ya udah kalau gitu mending kalian semua ke kantin makan siang" ucap Arka sembari menatap satu persatu anggota keluarga nya
"Lah terus kamu sendiri gimana? " tanya Adrian menatap Arka
"Arka tadi udah makan roti pa, papa sama yang lainnya makan aja di kantin biar Arka yang jaga Alvino" ucap Arka menjawab sang papa
"Yakin lo bisa jaga Alvino? " tanya Raka tidak yakin pasalnya saudara kembar nya ini sedikit penakut
"Yakin yakin udah sana kalian makan siang dulu, Alvino biar sama Arka" ucap Arka
"Nggak papa kan dek? Ayah sama yang lainnya mau makan siang dulu adek disini sama bang Arka" ucap Gara sembari menatap Alvino yang ada di pangkuan nya
"Gapapa yah, adek juga mau tidur aja hoam" ucap Alvino sambil menguap
"Ya udah kalau gitu, ayo kita ke kantin dulu habis itu baru kita kumpul lagi" ucap Gara sembari menggendong Alvino dan meletakkan nya di ranjangnya, sedangkan yang lainnya hanya mengangguk
"Adek kita ke kantin dulu ya, bang Arka adeknya dijagain yang bener" ucap Adrian
"Iya pa" ucap Alvino dan Arka bersamaan
"Aku sangat bahagia hari ini, dan aku harap akan selalu seperti ini"
"Maaf jika kelak Aku mengecewakan kalian dengan keputusan ku"
____________________
Arka kayanya kok ada bau2................
Cuma perasaan kita paling ya........
Jangan lupa vote komen cerita ini guyss
See youu
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen FictionMendekatlah biar ku cerita kan tentang Alvino Kavindra Dandelion seorang anak yang sangat kuat menahan luka yang telah di torehkan oleh sang Ayah dan ketiga kakaknya, lantas sampai kapan kah Alvino bisa menahan luka nya, akankah dia menyerah dengan...