11. Flasback

312 16 2
                                    

Selamat siang semua......

Di part ini hanya Flashback kenapa bunda nya Alvino meninggal ya...

Happy Reading 📖

_____________________

"Bunda bunda" panggil seorang anak berusia 8 tahun sembari berlarian mencari sang ibunda

"Apa sayang? " jawab sang ibu sembari menatap putra kecilnya

"Ayah mana bun? Kok belum datang sih? Ini kan ulang tahun Alvino masak ayah nggak datang" ya anak kecil itu adalah Alvino dan perempuan itu adalah Naura, Naura yang melihat kekhawatiran anak nya hanya terkekeh

"Sabar dek, tadi bunda sudah telpon ayah kok. Katanya bentar lagi sampai, adek tunggu aja sambil main sama kakak sama temen adek juga" ucap sang bunda, yang masih sibuk dengan kue2 nya, Alvino pun mengangguk dan berlari menuju taman belakang, dimana teman2 nya berada. Sedangkan sang bunda hanya terkekeh melihat perilaku sang putra

"Kakak" panggil Alvino kepada Angkasa, Angkasa yang merasa terpanggil pun menolehkan kepalanya dan ternyata itu adalah adiknya

"Kenapa sih dek? Perasaan suka banget deh lari lari sambil teriak" ucap Angkasa dengan lembut, ya sebelum kejadian sang bunda meninggal sebenarnya Angkasa adalah kakak yang paling dekat dengan Alvino sekaligus kakak yang paling lembut menurut Alvino

"Hehehe kakak lagi apa? " tanya Alvino tanpa menghiraukan ucapan kakaknya yang tadi

"Nih kakak lagi niupin balon, nanti kan bisa di tempel di dekat ruang tamu" ucap Angkasa, Alvino mengangguk lalu duduk di sebelah Angkasa dan melihat Angkasa yang sedang meniupkan balon untuk acara ulang tahun nya, saat sedang asik melihat Angkasa tiba-tiba matanya di tutup oleh seseorang

"Selamat ulang tahun adeknya kakak El yang paling lucu, imut, gendut" ucap El sembari menutup mata sang adik, sedangkan Alvino melepaskan tangan sang kakak lalu menatap cemberut sang kakak

"Isshh ada yang kurang kak" ucap Alvino sembari melipatkan tangannya, sedangkan El hanya menatap bingung Alvino

"Apa yang kurang? " tanya El

"Harusnya selamat ulang tahun adeknya kakak El yang paling lucu, imut, tampan. Gitu baru bener" ucap Alvino, sedangkan El kini ia tertawa lalu mengusap kepala sang adik

"Iya2 maaf udah ayo masuk tadi ayah bunda udah manggil temen2 kamu juga udah dateng semuanya" ucap El yang di angguki oleh Alvino dan Angkasa, saat mereka masuk ternyata benar sudah ada banyak teman Alvino, tidak lupa dengan teman ayan dan bunda Alvino juga

"Selamat ulang tahun anak ayah yang paling lucuu" ucap Gara sembari menggendong Alvino

"Hihihi terimakasih ayah" ucap Alvino, setelah itu mereka memulai acara saat di tengah acara tiba-tiba sang bunda berkata

"Ayah, adek, kakak kita foto yuk, udah lama kita nggak foto. Sekalian nanti untuk kenang kenangan" ucap sang bunda, sedangkan Alvino, Gara, Malvian, Angkasa, dan El hanya mengangguk akhirnya mereka berfoto bersama

Setelah mereka foto bersama entah kenapa tiba-tiba lampu padam, semua orang berteriak ketakutan, tak lama kemudian lampu menyala dan menampakkan seorang perempuan yang tengah memegang pisau

"Liana? " ucap Naura kaget, bagaimana tidak kaget Liana adalah salah satu orang yang sangat mengobsesi pada Gara, dulu bahkan di hampir bunuh diri saat tau bahwa Gara dan Naura akan menikah

"Hahahaha bagaimana kalian kaget? Dan kau Gara ternyata setelah 7 tahun aku tidak menemui kau sama sekali tidak berubah ya" ucap Liana, lalu dengan pelan2 dia mendekati ke arah mereka berdiri

"Jangan macam2 kau Liana!! " bentak Gara dengan emosi, pasalnya saat ini keluarga nya dalam bahaya

"Aku tidak akan macam2 pada kalian, tapi mungkin aku akan macam2 pada anak ini!!!! " ucap Liana yang dengan tiba-tiba menuju ke arah Alvino dengan cepat

"Alvino"

"Naura" ucap Gara dan ketiga kakak Alvino bersamaan

Jlebb

"Akhh"

Kejadian itu begitu cepat sehingga tidak akan ada yang menyangka jika hal itu akan terjadi, ya Naura lah yang terkena tusukan itu, wanita yang selama ini begitu menyayangi anak2 nya dengan lembut. Dan mungkin disaat ini lah Naura menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu

"Naura kamu harus bertahan" ucap Gara sembari memangku kepala Naura yang saat ini sudah tergeletak di lantai dengan bersimbah darah

"Ga-gara k-kau harus ber-berjanji u-untuk menjaga a-anak2 ki-kita de-dengan be-benar. D-dan a-aku mo-mohon u-untuk jangan me-nyalahkan Al-vino atas ke-kejadian i-ini, ka-karena ini se-semua su-sudah tu-tugas ku se-sebagai seorang i-ibu" setelah mengucapkan itu Naura menutup matanya, Gara yang melihat itu pun langsung mengecek nadi sang istri dan ternyata sudah tidak ada

Dan disaat itu juga Gara menangis sekencang kencang nya, tidak peduli banyak orang yang menatap nya dengan tatapan iba. Sedangkan Alvino kini ia sudah berada di gendongan Malvian, karena anak itu pingsan saat melihat sang ibu di tusuk El dan Angkasa pun hanya menatap kosong pada jenazah sang bunda, sungguh mereka tidak akan menyangka bahwa akan ada kejadian seperti ini

Dan malam yang seharusnya penuh dengan tawa kebahagiaan kini hanya di isi dengan tangisan pilu

_______________________________

Nahh jadi gitu ya kenapa bunda nya Alvino itu meninggal...

Ada typo boleh kalian tandain.....

See youuu

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang