38. Dari Arka untuk Raka

61 2 1
                                    

Haiii guyss

Maafin ga up, bbrp lama ini, aku bener2 sibukk jadi ga sempet untuk nulis, langsung ajaaa

Happy Reading📖 💐

__________________________

"Papa tau nggak aku bahkan sempet mikir, kenapa ga aku aja yang gantiin Arka, kenapa ga aku aja yang mati KENAPA PA KENAPA HIKS"

"Raka jangan gi-"

"CUKUP BANG GW UDAH MUAK, LINDUNGI AJA ADEK LU ALVINO"

BUGHH

"SABIANN"

Mereka semua yang berada disana tercengang, pasalnya Sabian yang mereka kenal selama ini tidak pernah bermain fisik

Dengan temannya saja hampir tidak pernah apalagi dengan adik2 nya. Dan kali ini baru pertama kali mereka lihat Sabian memukul Raka dengan keras

Hingga Raka tersungkur dibuat nya, namun tanpa menunggu lama Raka langsung berdiri dari sana

"Lu bukan abang gw"

Setelah mengucapkan 4 kata itu Raka langsung pergi meninggalkan rumah sakit

Sementara Sabian, kini ia masih terdiam di tempat nya

"Papa faham perasaan kamu, tapi apapun itu kamu salah. Nggak seharusnya kamu mukul Raka seperti itu. Tenangin diri kamu dulu, setelah itu minta maaf pada Raka"

Setelah mengucapkan itu Adrian langsung pergi meninggalkan Sabian yang kini terduduk di lantai rumah sakit

"Maaf" lirih nya pelan

SEMENTARA RAKA

Kini Raka sedang melajukan motornya dengan kecepatan penuh, tujuan nya hanya satu

Rumah baru Arka

Setelah menghabiskan beberapa menit dijalan kini Raka sampai di pemakaman sang kembaran

Tidak lupa ia sudah membawa bunga kesukaan Arka, ia berjalan pelan menyusuri pemakaman tersebut hingga sampai di makam yang bertuliskan

"Arka Rian Sagara"

Raka mengelus pelan batu nisan tersebut dengan tersenyum tipis

"Ka baru beberapa hari lu tinggal aja gw udah berantakan"

"Kenapa waktu itu lu nggak ngajak gw ka? Gw sendirian disini hiks" semua pertahanan yang di bangun oleh Raka akhirnya kini runtuh

Raka menangis sejadi-jadinya di tempat istirahat sang adik

"Ka dulu lu paling pingin gw gendong kan? Ayo ka sini balik, gw bakal gendong lu sepuasnya"

"Gw akan manjain lu sampai lu bosen sendiri, gw ga akan ribut lagi sama lu ka hiks hiks"

Raka mengelap air mata nya dengan kasar

"Ka bantu gw ya, supaya gw ga benci alvino hiks"

"Gw tau alvino ga salah hiks sama sekali, tapi tiap gw liat muka dia, hati gw sakit ka hiks"

"Lu tau ka? Tadi papa tampar gw rasanya sakit ka, tapi jauh lebih sakit hati gw"

Raka menceritakan semua isi hati nya kepada sang kembaran, membayangkan jika yang di hadapan nya bukan lah sebuah gundukan tanah, melainkan sang kembaran

Setelah di rasa puas Raka kini pulang menuju rumah nya, ia ingin menenangkan diri dulu sebelum nanti ia kembali ke rumah sakit

Skippp

Tak butuh waktu lama kini Raka sudah sampai di rumah nya, ia segera memarkirkan motor nya lalu masuk ke dalam rumah nya

Setelah masuk ia segera menuju kamar Arka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang