9. Penyesalan

480 21 2
                                    

Selamat sore semua........

Sesuai dengan janji ku sendiri aku akan double up ataupun triple up setiap hari

Jadi ...........

Happy Reading📖

_______________________________

"ALVINO" teriak Malvian lalu ia segera mendekat ke arah Alvino dan memangku kepala Alvino

"K-k-kakak" ucap Alvino dengan lirih

"Stt iya ini kakak, tahan sebentar ya? Siapapun tolong panggil ambulans" ucap Malvian dengan air mata yang sudah mengalir deras

"A-a-ayah" ucap Alvino dengan terbata dan lirih,sedangkan Malvian segera memandang sang Ayah dan mengisyaratkan untuk mendekat. Gara pun berjalan mendekat ke arah Malvian dan Alvino dengan air mata yang mengalir, ia sungguh tak menyangka akan seperti ini

"Al-alvino" panggil Gara saat sudah di dekat Alvino, sedangkan Alvino tersenyum dan menangis karena akhirnya sang Ayah mau memanggil namanya

"A-a-ayah m-maafin al-alvino udah -nyu-nyusahin ay-ayah se-lama i-ni" ucap Alvino terbata-bata dengan nafas yang mulai tersengal

"Enggak2 ayah yang hiks minta maaf sama adek karena hiks selama ini ayah menyia-nyiakan adek" ucap Gara sembari menangis, sedangkan Alvino hanya tersenyum lalu melihat kedua kakak nya El dan Angkasa. Malvian yang mengerti pun segera mengisyaratkan untuk mendekat

"Alvino" ucap keduanya dengan mata yang berkaca kaca, mereka sungguh sudah menyesal karena orang yang selama ini mereka benci malah mengorbankan dirinya untuk sang Ayah

"K-k-kakak u-udah ma-ma-afin al-vino k-k-kakak" ucap Alvino dengan susah payah

"Sttt enggak dek kita yang minta maaf sama adek, karena selama ini kita udah jahatin adek" ucap El dengan menahan tangisan nya, sementara Alvino tersenyum kemudian berkata

"A-a-ayah Al-Al-vino ma-mau pe-peluk bo-bo-leh? " tanya Alvino dengan menatap sayu sang Ayah, sementara Gara mengangguk kemudian langsung memeluk Alvino

"Ha-hangat a-a-dek su-suka" ucap Alvino lirih kemudian terbatuk hebat

Uhuk
Uhuk
Uhuk

Setelah itu mulut nya mengeluarkan banyak darah dan Alvino kehilangan kesadaran nya

"Adek adek adek masih denger ayah? Hey adek jangan tutup mata dulu" ucap Gara yang sudah panik sedangkan itu Malvian, El, dan Angkasa hanya mampu menangis. Tak lama setelah itu polisi dan Ambulans datang, polisi langsung menangkap Tian, dan Tian hanya pasrah. Sedangkan itu Alvino langsung di bawa ke dalam ambulans, Gara ikut menemani Alvino, sedangkan El, Angkasa, dan Malvian menyusul dengan mobil

"Ya Tuhan aku mohon selamat kan anakku, aku belum sempat membuat nya bahagia" batin Gara dengan melihat Alvino yang saat ini tengah mendapatkan pertolongan pertama

Beberapa saat kemudian mereka semua sudah sampai di rumah sakit, Alvino pun langsung di bawa ke ruang operasi untuk segera mendapat penanganan

"Permisi mohon maaf tuan tolong tanda tangani surat persetujuan operasi" ucap seorang suster, sedangkan Gara langsung menandatangani surat persetujuan tersebut. Kemudian mereka menunggu di depan ruang operasi dengan keadaan cemas

Tap tap tap

Bugh

Bugh

Gara yang belum siap terjatuh setelah mendapat dua pukulan dari Adrian, Adrian sendiri tau setelah di kabari oleh Rian dia datang bersama keempat anaknya

"Bagaimana hm? Puas kau melihat Alvino seperti itu? PUAS? " ucap Adrian di akhiri dengan bentakan

"Papa tenanglah sedikit, ingat kita di rumah sakit" ucap Erick menenangkan papa nya

"Bagaimana papa bisa tenang Erick di saat seperti ini" jawab Adrian menatap Erick, sedangkan Erick menghela nafas kemudian berkata

"Aku tau, tapi tolong jangan membuat keributan kasihan pasien2 yang lain" ucap Erick

"Maafkan aku Adrian aku sadar aku salah, tidak seharusnya aku menyalahkan Alvino atas kematian Naura" ucap Gara dengan menunduk menahan tangis

"Sebentar2 aku tidak salah dengar? Setelah semua perlakuan paman yang sangat kasar kepada Alvino sekarang dengan mudah nya paman mengatakan maaf? " tanya Ian dengan tidak suka, ia ingat betul saat Alvino mengadu kepada nya bahwa ia habis di pukuli oleh ayahnya

"Paman apakah harus keadaan Alvino seperti ini, baru paman sadar? " ucap Sabrian

"Sudah sudah ini bukan waktunya saling menyalahkan, disini bukan hanya Paman Gara yang salah tapi kita semua salah, karena kita keluarga Alvino. Tapi kita belum bisa menjaga Alvino dengan baik dan untuk Paman Gara jangan meminta maaf kepada kami,tapi minta maaf lah pada Alvino" ucap Raka menengahi perdebatan tersebut

"Benar kata Kak Raka, sebaiknya kita berdoa saja untuk keadaan Alvino" ucap Arka menambahkan

"Huft kalian benar" ucap Adrian kemudian mendudukkan dirinya dan memejamkan matanya, sedangkan Gara dia juga ikut mendudukkan dirinya dan menatap pintu operasi. Sudah 2 jam mereka menunggu tetapi dokter belum keluar juga, namun tak lama setelah itu seorang dokter keluar dengan wajah lelahnya

"Keluarga pasien Alvino? " ucap sang dokter tersebut

"Iya dok saya ayahnya, bagaimana kondisi anak saya? " tanya Gara dengan cemas

"Jadi begini.........

______________________

Ckk udah kebiasaan dokter kali ya kalau ngomong mesti ngegantung

Hmmm kira2 dokter nya mau ngomong apa ya? Jadi apa hayo?

Satu lagi kalau ada typo tolong tandain

See youu

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang