13. Lupa

339 17 0
                                    

Selamat pagi semua........

Maaf nggak sepagi kaya biasanya...

Happy Reading

________________

"Kondisi pasien saat ini sudah stabil, dan pasien juga saat ini sudah sadar. Tapi tolong jangan ajak pasien berbicara terlalu banyak karena kondisi pasien masih sangat rawan" jelas sang dokter pada Gara, Gara yang mendengar berita tersebut pun tersenyum ia sangat senang karena akhirnya sang anak bangun dari tidur panjang nya tidak beda jauh dari Gara Malvian, Angkasa, El, dan Arka pun langsung tersenyum lebar

"Baik dokter terimakasih" ucap Gara, sedangkan dokter tersebut hanya tersenyum lalu pergi. Gara, Malvian, Angkasa, El, dan Arka pun masuk ke dalam ruang rawat Alvino. Dapat mereka lihat Alvino terbaring lemah sambil menatap langit langit atap

"A-adek" panggil Gara dengan nada bergetar, sungguh ia sangat menyesal telah melukai putra bungsu nya. Alvino yang merasa terpanggil menolehkan kepalanya dia menatap bingung semua orang yang ada di ruangan nya

"Siapa? " tanya Alvino, yang mampu membuat semua orang yang berada di sana terdiam menatap kaget Alvino

"Vin sumpah lo nggak usah bercanda deh" ucap Arka sembari mendekati ranjang Alvino

"Aku nggak lagi bercanda, siapa kalian semua sebenarnya? " tanya Alvino sembari menatap bingung semua orang

"Angkasa cepat panggil dokter" ucap El dengan pandangan yang tak lepas dari Alvino

"Iya kak" jawab Angkasa sembari berlari keluar, padahal di atas ranjang sudah ada tombol untuk memanggil dokter

Beberapa saat kemudian dokter pun datang mereka kemudian mundur beberapa langkah untuk memudahkan dokter memeriksa kondisi Alvino, setelah selesai mereka semua langsung mendekat

"Dokter anda bilang tadi anak saya baik2 saja, lalu kenapa tadi anak saya tidak mengingat saya? " tanya Gara sembari menatap serius dokter tersebut

"Begini tuan, mungkin ini efek obat2 an yang selama ini di konsumsi oleh Alvino. Terlebih lagi setelah kecelakaan yang di alami oleh Alvino sehingga tidak sadarkan diri selama 2 minggu" ucap dokter menjelaskan

Sedangkan Gara, Malvian, Angkasa, El, dan Arka hanya bisa terdiam mendengar penjelasan dokter

"Tapi apakah bisa di sembuhkan dokter? " tanya Arka menatap sang dokter dengan pandangan penuh harap

"Itu tergantung pada Alvino tuan, jika dia mau berusaha mengingat dan menghentikan pengobatan itu bisa membantu nya untuk mengembalikan ingatan nya. Tetapi untuk saat ini sangat tidak mungkin untuk kita menghentikan pengobatan Alvino" jelas sang dokter yang membuat semua orang yang ada di ruangan itu menangis

Sedangkan dokter tersebut menatap Alvino, Alvino pun menganggukkan sedikit kepalanya dan kemudian dokter tersebut pergi dari ruangan Alvino

"Maaf ayah, kak Malvian, Kak Kasa, Kak El, dan Arka" batin Alvino

Flashback on

"Eungg" lenguh Alvino lalu pelan pelan membuka mata nya, dapat ia lihat ada seorang dokter yang tersenyum kepadanya

"Bagaimana sudah baikan? " tanya dokter tersebut, Alvino hanya mengangguk lalu berkata

"Bagaimana kondisi jantung ku dokter? " tanya Alvino dengan lirih, sedangkan dokter tersebut langsung menatap sendu Alvino. Alvino yang melihat itu pun hanya tersenyum

"Semakin parah ya? " tanya Alvino sembari tersenyum kecut

"Iya, tetapi jika kamu dapat donor jantung itu secepatnya maka kamu akan sembuh dan sehat seperti sediakala Alvino" ucap dokter tersebut dengan tetap memaksa kan tersenyum

"Lalu bagaimana jika aku tidak mendapatkan donor jantung tersebut? " tanya Alvino sembari menatap kosong langit-langit atap

"Maaf tetapi mungkin jika kamu tidak mendapatkan donor itu, kamu hanya bisa bertahan paling lama 6 bulan" ucap sang dokter sembari menundukkan kepala nya, sedangkan Alvino hanya tersenyum lalu menatap dokter tersebut

"Dokter boleh aku minta tolong? " tanya Alvino dengan menatap serius sang dokter

"Tentu saja boleh, kau mau apa? " tanya dokter tersebut yang juga tengah menatap Alvino

"Aku ingin pura-pura hilang ingatan dan dokter harus bilang pada keluarga ku" ucap Alvino dengan air mata yang sudah menetes

"Untuk apa kau pura-pura hilang ingatan Alvino? Keluarga mu pasti sudah menyayangi mu" ucap dokter tersebut, sebenarnya memang Alvino dengan dokter tersebut sangat dekat, sehingga sang dokter tau semua masalah Alvino

"Justru itu dokter, aku tidak mau disaat aku harus pergi meninggalkan mereka, mereka menangis gara-gara aku. Dengan aku pura-pura hilang ingatan aku akan bisa menjaga jarak dari mereka, dan jika aku begitu otomatis mereka akan terbiasa dengan ketidak beradaan ku" ucap Alvino dengan air mata yang masih mengalir

"Huft tapi kamu yakin akan melakukan ini? " tanya sang dokter menatap serius Alvino, sedangkan Alvino tanpa ragu langsung mengangguk mantap. Dokter tersebut kemudian mengelus kepala Alvino lalu kemudian keluar dari ruangan Alvino

Flasback of

____________________

Waduhh Alvino nya kok jadi lupa gitu ya?

Emmm kira2 gimana ya lanjutan nya?

Pernasaran?

Jangan lupa vote, komen  cerita ini kalau kalian suka ya..

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang