27. Rewel

154 8 0
                                    

Selamat malam.........

Nggak usah basa-basi ya:)

Cusss langsung baca aja

Happy Reading

______________________

Kini pukul 11 siang suasana villa terlihat sepi, Malvian, Erick, El tengah menonton TV di ruang keluarga sedangkan Sabian, Angkasa tidur lalu Arka, Raka, Alvino sedang bermain di halaman samping villa

Brian saat ini juga sedang disibukkan oleh peralatan dapur, saat ini ia sedang mencoba membuat resep baru, lalu Adrian dan Gara? Mereka sedang asyik mengopi di lantai 2

"Tangkap bang" teriak Arka tiba-tiba, sedangkan Arka yang tak siap dengan bola yang kini menuju ke arahnya pun terjatuh bersamaan dengan bola yang menimpa kepala nya

"Ya ampun bang, kan gw udah bilang ditangkap ehh malah tiduran" ucap Arka sembari membantu Raka bangun, Raka yang mendengar itu hanya mendengus

"Udah lah yok kita masuk panas, nanti jadi item lagi" ucap Raka dengan tangan yang masih sibuk membersihkan baju nya

"Umm iya deh masuk aja, gimana kalau nonton film aja kita" usul Alvino dengan semangat

"Boleh tuh, ayo ayo mau nonton film apaan nih" tanya Raka dengan tak kalah semangat juga

"Gw ada film bagus nihhh" ucap Arka sembari mengotak atik HP nya

"Apaan tuh" tanya Raka

"Nihh" ucap Arka sembari menyodorkan HP nya ke arah Alvino dan Raka, Alvino yang melihat itupun tersenyum lebar berbeda dengan Raka yang sudah cemberut

"Bagus bagus bagus ayo nonton sekarang" ucap Alvino yang kemudian berlari masuk ke arah villa bersama dengan Arka

"Gw kirain film apaan ga taunya film bocil, huh sabar Raka sabar" ucap Raka sembari mengelus dada nya pelan, pasalnya ternyata Arka dan Alvino ingin melihat film mahluk biru dengan baling-baling bambu

Mereka berdua sangat menyukai film itu namun tidak dengan Raka, Raka sudah tidak menyukai film film kartun

Namun tak ayal Raka tetap mengikuti Arka dan Alvino menuju kamar, saat sampai kamar dapat ia lihat kedua adiknya sudah tertawa dan asyik menonton, Raka yang melihat itu tersenyum

Dengan iseng dia mengambil HP nya dan memfoto Arka juga Alvino tanpa di ketahui oleh keduanya

"Wihhh gini ya sekarang gw di tinggal terus asyik berdua doang" ucap Raka yang pura-pura merajuk

"Halah kaga usah baperan lagian lo lama sihh, iya nggak vin" tanya Arka pada Alvino

"Huum bang Raka lama" jawab Alvino yang masih fokus dengan film nya, sedangkan Raka geleng-geleng mendengar ucapan keduanya

Skippp

Saat ini jam menunjukkan pukul 19.00 WIB yang artinya waktu makan malam akan segera tiba, mereka semua telah berkumpul di meja makan kecuali Arka dan Alvino

Karena tadi entah kenapa saat pukul 17.00 mereka berdua tertidur hingga sekarang

"Arka sama Alvino masih tidur? " tanya Adrian saat tidak melihat 2 bocil kesayangan nya

"Hmm kayanya iya, kalau gitu gw mau bangunin Alvino dulu deh" ucap Gara kemudian pergi menuju kamar nya

"Bang bangunin juga gih adek mu, suruh makan malam" ucap Adrian kepada Raka, sedangkan Raka hanya mengangguk dan pergi menuju kamar nya

Kamar Alvino

Gara memasuki kamarnya dengan pelan, dapat ia lihat sangat anak masih bergelung dengan selimut, Gara pun tersenyum lalu menuju ke ranjang

"Hei adek bangun yuk, kita makan dulu baru nanti tidur lagi" ucap Gara dengan lembut

"Eugh hiks hiks jangan hiks ganggu" ucap Alvino menangis, Gara yang melihat itu pun langsung panik

"Ehhh sttt nggak usah nangis dek, bangun dulu yuk makan" ucap Gara kepada Alvino yang masih menangis

"Ihhh hiks nggak mau hiks pusing hiks" ucap Alvino yang masih dengan isakan, Gara yang mendengar itu mengerutkan keningnya lalu menempelkan tangannya di dahi Alvino

"Astaga kamu demam dek" ucap Gara kaget saat tangannya bersentuhan dengan dahi Alvino, setelah itu Gara pun langsung menuju koper nya dan mengambil wadah obat yang telah dia sediakan sebelum nya

Gara mengambil termometer dari tas obat lalu segera menempelkan pada Alvino, Alvino sendiri pun bergerak gelisah karena merasakan rasa tidak enak di badannya di tambah lagi nyeri di dada nya

"Sttt bentar ya ayah cek dulu suhu kamu" Ucap Gara sembari mengelus kepala Alvino, setelah menunggu beberapa menit termometer nya menunjukkan angka 38,9 °C

"Demam kamu tinggi bentar ayah ambil kompresan dulu ya? " ucap nya pada Alvino, sedangkan Alvino menangis

"Hiks hiks ga mau ayah temenin adek disini" ucap Alvino dengan is akan

"Stt cuma sebentar kok nanti ayah balik lagi" ucap Gara dengan lembut, tetapi Alvino tetap menggeleng, Gara pun pasrah kemudian ia segera memeluk Alvino dan menenangkan Alvino yang masih menangis

Sementara di kamar Arka

Dor
Dor
Dor

"Woyyy bangun woyy makan" teriak Raka dengan menggedor2 pintu

𝘒𝘦𝘭𝘪𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘙𝘢𝘬𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘎𝘢𝘳𝘢 𝘨𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯𝘪𝘯 𝘯𝘺𝘢, 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘯𝘪𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘢𝘶 𝘫𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯𝘪𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘢 Raka😁

"Ckk elah ni anak tidur apa pingsan sih lama bener" ucap Raka dengan pelan, karena sudah tidak sabar ia pun membuka pintu nya

Dapat ia lihat Arka yang masih tertidur dengan  selimut nya

"Arka bangun cepet ayo makannnnnn udah malam...... " teriak Raka di ambang pintu, namun Arka masih saja tidak bangun

"Aishhh ni anak nggak bisa di lembutin" ucap Raka lalu menuju kamar mandi lalu membasahi tangan nya, dan mencipratkan tangan nya ke wajah Arka, Arka yang merasakan basah melenguh

"Eunghh hiks hiks jangan ganggu ihh" teriak Arka sambil menangis, Raka yang melihat itu menyakitkan dahi nya karena tidak biasanya Arka menangis seperti itu

"Lo ngapain anjir, pake nangis segala udah ayo cepet turun" ucap Raka dengan agak sewot

"Hiks hiks gendong" ucap Arka yang masih menangis, sedangkan Raka hanya memutar malas bola matanya

"Nggak usah ngedrama deh ini nih akibat tidur maghrib, udah ayo turun" ucap Raka sembari mau meninggalkan Arka, Saat hampir keluar pintu langkah nya terhenti ketika mendengar tangisan Arka semakin keras

"Hiks hiks sa-sakit bang Ka-Kaka" ucap Arka dengan sesenggukan, Raka yang mendengar itu langsung mendekati Arka lagi, pasalnya Arka memanggil dirinya bang Kaka hanya saat sedang sakit

Raka pun langsung mengecek kening Arka dan benar ternyata Arka sedang demam

"Lo demam anjir, bentar gw ambil termometer dulu" ucap Raka lalu menuju ke koper Arka, setelah itu ia menempel kan termometer tersebut dan betapa kagetnya saat angka termometer menunjukkan angka 39,8 °C

"Tinggi banget bentar gw ambil kompresan dulu" ucap Raka hendak pergi, namun tangannya di tahan oleh Arka

"Nggak hiks nggak mau" tangis Arka semakin kencang bahkan nafas nya mulai tak beraturan

"Ssttt udah udah nafas yang bener dek" ucap Raka yang tiba-tiba lembut, sebenarnya ia sungguh tak tega melihat keadaan kembaran nya

"Hiks hiks Gen-gendong" ucap Arka dengan sesenggukan

"Sttt iya diem tapi" ucap Raka yang kemudian menggendong Arka lalu keluar untuk turun

____________________

Agak panjang nihhh.......

Tolong jangan lupa vote komen cerita ini kalau kalian suka......

Ada typo tandain:)

See youu

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang