30. Hal yang tak di inginkan

170 8 0
                                    

Annyeong maafkan aku yang sudah lama tidak update ini...

Tanpa banyak cincong.....

Happy Reading guys 📖📖📖

___________________________

Alvino mengajak Arka dan Raka bermain lempar bola, namun Arka ingin menjawab tidak dia tidak tega pada Alvino

Alhasil iya mengiyakan permintaan Alvino walupun dirinya masih merasakan pusing di kepala nya sedikit

"Hahahaha ayo tangkap bang" ucap Alvino tertawa lepas

"Hahahahha bang Raka payah" ucap Arka dengan tawa khasnya

Sedangkan Gara dan Adrian yang melihat dari kejauhan hanya tersenyum

"Bang" panggil Adrian pada Gara

"Hmm?" jawab Gara dengan deh emang

"Entah kenapa ya perasaan gw nggak enak dari tadi, kaya ada yang pergi aja gitu" ucap Adrian

Degg

Gara pun terdiam karena ia juga merasakan hal yang sama seperti Adrian, namun ia diam saja karena tidak mau membuat yang lainnya khawatir. Tapi setelah mendengar cerita Adrian ia sendiri yang saat ini merasakan khawatir

"Cuma perasaan lo kali" ucap Gara dengan enteng, sedangkan Adrian hanya mengangguk

"Mungkin" jawab Adrian

"Bang bang sini lempar sini hahhahaha" tawa Alvino sedari tadi tidak berhenti

"Arghhh lo berdua ya pasti ngerjain gw" ucap Raka pura-pura merajuk

"Idih nggak cocok banget lo gitu bang" ucap Arka mengejek

"Nihh tangkep" ucap Alvino, namun karena Raka itu termasuk tidak gesit bola tersebut pun menggelinding

"Yahh bukannya lo tangkep bang, bentar gw ambil" ucap Alvino, ia pun menuju tempat bola tersebut. Bola tersebut menggelinding sangat jauh hingga harus menyebrang terlebih dahulu

Namun naas karena Alvino tidak melihat kanan kiri terlebih dahulu kini tanpa ia ketahui ada sebuah truk yang sedang melaju ke arahnya

Arka yang melihat itu membulat kan matanya, dengan secepat yang ia bisa ia berlari menuju Alvino hingga

Tinnnnnn

Ckittttttt

Brakkkkk

Kejadian itu sangat lah cepat hingga mungkin tidak akan ada yang menyangka jika akan ada kejadian seperti itu

"Alvino"

"Arka" teriak keluarga mereka, kini keluarga mereka menuju ke arah mereka dengan Keadaan Arka yang bersimbah darah dan Alvino yang memegangi dadanya

"D-dek hiks ta-tahan se-sebentar hiks gw mohon bertahan demi gw" ucap Raka gang sudah menangis dengan keras sedangkan yang lainnya hanya lemas mereka semua tidak sanggup sekedar hanya untuk berdiri

"B-bang hhh b-boleh shhh g-gw minta sa-satu h-hal k-ke l-lo hhh? " ucap Arka dengan setengah sadar sedangkan Alvino sudah kehilangan kesadaran nya

Jika kalian bertanya kok malah Alvino duluan yang pingsan? Jawaban nya simpel karena waktu Arka nge dorong Alvino tanpa sengaja dada nya kepentok baru dengan keras

Back to topick

Arka pun melihat kesamping nya dan dapat ia lihat Alvino tak sadarkan diri, dia pun mengarahkan tangan Alvino pada dada nya

"G-gw se-serius sa-sama u-ucapan g-gw tem-tempo ha-hari" ucap Arka dengan tersendat-sendat, sedangkan Raka hanya menggeleng brutal ia sungguh tak sanggup sekedar berbicara

"CEPET PANGGIL AMBULANS GOBLOK" ucap Raka dengan membentak, bagaimana tidak emosi, orang-orang yang lewat malah hanya memandangi mereka ada juga yang memfoto

Kini satu keluarga itu hancur melihat keadaan 2 berlian mereka yang sangat berharga

Setelah beberapa menit Ambulance datang Alvino dan Arka pun langsung di bawa oleh ambulans tersebut

Sedangkan Yang lainnya menyetir menggunakan mobil mereka, kecuali Arka yang berada di Ambulans bersama Arka dan Alvino

"Dek tolong tetap ajak bicara pasien ya, karena pasien kehabisan banyak darah ia tidak boleh menutup matanya dulu" ucap salah satu perawat tersebut, sedang kan Raka hanya mengangguk

"Dek gw mohon tetap disini bareng gw hiks lo janji kan hiks kita akan masuk hiks di kampus yang sama hiks" ucap Raka dengan  sesenggukan sedangkan Arka hanya tersenyum tipis

"G-gw ha-harap l-lo te-tetap bahagia me-meski ng-nggak a-ada g-gw b-bang" ucap Arka dengan terputus putus

"Nggak hiks nggak hiks gw bahagia kalau hiks lo berdua selamat hiks" ucap Raka yang sudah tidak bisa menahan tangis nya

"G-gw ba-bahagia k-karena per-pernah ja-jadi kem-kembaran l-lo. Ma-makasih u-untuk 15 ta-tahun i-ini g-gw bahagia" ucap Arka lalu setelah itu tak sadarkan diri, Raka pun langsung menangis meraung-raung

"Hiks hiks enggakkkk enggak hiks Arka bangun gw mohon hiks gw mohon Arka" tangis Raka, setelah beberapa menit akhirnya mereka semua sampai di rumah sakit

Arka dan Alvino langsung di bawa ke ruang ICU, sedangkan yang lainnya hanya mampu menunggu di depan sembari berdoa untuk kesembuhan 2 berlian mereka

"Hiks hiks bangunin Raka pa, ini pasti mimpi hiks" tangis Raka

"Sttt kamu tenang dulu ya, Alvino dan Arka pasti baik baik aja. Mereka berdua anak yang kuat" ucap Adrian menahan tangis, jika ditanya ia sama hancur nya seperti Raka. Namun ia sadar bahwa ia harus lebih kuat untuk keluarga nya

"Yah, Alvino nggak akan nyerah kan?" tanya Malvian yang sudah sangat kacau

"Iya, adek kamu nggak akan nyerah dia kuat percaya sama ayah" ucap Gara sembari memeluk Malvian

Setelah menunggu selama 3 jam kini seorang dokter keluar dengan muka yang keliatan sangat lelah

"Keluarga pasien atas nama Alvino? " ucap dokter tersebut

"Saya dok saya ayahnya" ucap Gara mendekati sangat dokter diikuti oleh yang lainnya

"Maaf saya harus mengatakan hal ini, namun kondisi Alvino saat ini sangat lah lemah. Dan maaf mungkin jika sampai besok Alvino tidak mendapatkan donor jantung, kesempatan Alvino selamat hanya 10%" ucap dokter tersebut

Bagaikan disambar petir kini satu keluarga itu terduduk lemas, mereka semua tidak menyangka

"Ayah selamatin adek El ayah El mohon hiks hiks hiks" tangis yang sedari tadi ditahan kini pecah

"Dokter lakukan apapun asal adik saya selamat hiks hiks hiks" tangis Raka

Hingga suara Sabian membuat semua orang menengok ke arah nya

"Aku..... "

______________________

Segitu dulu yaaa

Jangan lupa vote dan komen...

Papayyy.........

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang