20. Trauma

221 8 0
                                    

Halooo semua selamat pagi...........

Sebelum baca jangan lupa klik tanda ⭐ ya.....

Happy Reading semua

______________________________

Kini semua berada di kamar Alvino karena pasalnya Alvino sudah sadar beberapa menit sebelum mereka datang

Dan saat ini Alvino sedang berada di dalam pelukan Gara, sedari tadi dia tidak mau lepas dari Gara dan selalu berucap takut

"Hiks adek hiks takut yah hiks" ucap Alvino yang masih terisak

"Sttt cup cup cup nggak usah takut ada ayah, papa, kakak dan abang2 disini" ucap Gara menenangkan Alvino

"Sebaiknya kita keluar saja dulu, supaya Alvino tenang dulu baru kita kembali kesini lagi" ucap Erick yang di setujui oleh yang lainnya

Setelah itupun mereka keluar dan meninggalkan Gara yang masih sibuk menenangkan Alvino

Skipp ruang Keluarga

"Emm pa bagaimana cara kita bicara ke Alvino tentang dokter psikolog itu? " tanya Raka tiba-tiba ke Adrian

"Entahlah papa juga belum memikirkan nya, kamu udah punya rencana El? " ucap Adrian ke El, sedangkan El yang mendengar itu hanya menghela nafas nya

"Belum pa, tapi andai kejadian kejadian itu tidak terjadi pasti Alvino sekarang baik baik saja" ucap El dengan menunduk, sedangkan Adrian hanya tersenyum tipis lalu mengelus pelan punggung El

"Jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri El, ini semua sudah takdir. Papa tau mungkin kamu merasa sangat bersalah, tapi jika kamu terlalu merasa bersalah itu tidak akan mengubah keadaan sekarang" ucap Adrian menasehati, sedangkan El hanya mengangguk

"Benar kata papa kak, yang kita perlukan sekarang hanya cara agar Alvino mau berobat ke psikolog" ucap Arka kepada El

"Mau tidak mau kita harus membicarakan hal ini secepatnya kepada Alvino" bukan El yang menjawab melainkan Gara, yang membuat lainnya menengok ke arah nya

"Kenapa ayah keluar? Bagaimana dengan Alvino? " tanya Malvian pada sang ayah

"Tenang saja, Alvino sudah tertidur kembali mungkin ia kelelahan menangis" jawab Gara kepada Malvian, sedangkan Malvian hanya mengangguk

"Pa, yah bagaimana jika Arka saja yang berbicara kepada Alvino, akan Arka pastikan bahwa Alvino mau menerima pengobatan ini" ucap Arka tiba-tiba

"Lo kenapa tiba-tiba nawarin diri? " tanya Raka kepada Arka

"Ya gapapa kali kak, lagian Alvino itu sahabat sekaligus adek gw yang paling gw sayang" jawab Arka sembari menatap Raka

"Kamu yakin bisa Arka? " tanya Gara kepada Arka

"Yakin yah, Arka yakin banget" ucap Arka dengan sangat yakin

"Ya udah kalau kamu yakin ayah percayain hal ini ke kamu" ucap Gara sembari menatap Arka, sedangkan Arka hanya tersenyum

"Ohh iya nanti kamu bicara nya habis makan malam aja" tambah Gara kepada Arka

"Iya yah, ya udah semuanya Arka pamit ke kamar dulu ya mau istirahat" ucap Arka lalu segera berlalu dari ruang keluarga

"Bang lo yakin ini akan berhasil? " tanya Adrian tidak yakin

"Hmm gw yakin, bahkan yakin banget" ucap Gara dengan pelan

________________________

Maaf pendekk, udahh buntuu soalnya

Jangan lupa vote dan komennya

See you

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang