Annyeong
Liburan udah mulai guys, jadi mungkin sekarang aku akan lebih sering update yaa...
Happy Reading📖 💐
___________________________
Saat ini Alvino merasa dirinya tengah di tempat yang sangat asing. Disekeliling nya seperti taman bunga yang sangat indah
Yang membuat siapapun pasti betah untuk tinggal disana, saat sedang asyik berjalan, ia menemukan seseorang tengah duduk di depan danau
Aneh nya ia sangat mengenali sosok tersebut
"Bang arka? " panggil Alvino ragu
Ternyata benar saja itu abangnya, dapat ia lihat abangnya tersenyum dengan sangat bahagia disana
"Adekk siniii" panggil Arka kepada Alvino yang masih mematung
Karena dirasa tidak ada pergerakan, perlahan Arka mulai mendekati Alvino. Saat sudah sampai dihadapan sang adik dia berjongkok untuk menyamakan tinggi sang adik
"Adeknya abang" ucap Arka sembari tersenyum manis, tapi dapat Alvino lihat ada kesedihan di sana
"Abang Arka"
"Kenapa? Kok diem aja sih, biasanya juga cerewet hahaha" ucap Arka saat melihat sang adik diam saja
"Abang ini kaya tempat bunda dulu, abang kenapa disini? Abang ga boleh disini" ucap Alvino dengan mata berkaca2
Sedangkan Arka hanya tersenyum melihat adiknya yang tengah menahan tangis
Perlahan dia menuntun sang adik untuk duduk di bawah pohon, setelah duduk ia menghela nafas
"Adek salah, sekarang ini tempat abang. Harusnya abang yang tanya, kenapa adek disini. Yang ga boleh disini itu adek"
"Engga abang juga ga boleh disini, ayo kita sama2 balik bang. Abang ga boleh tinggalin adek, pokoknya ga boleh" ucap Alvino dengan ribut
Arka hanya tersenyum tipis, lalu mengangkat Alvino ke pangkuan nya. Setelah itu menatap dalam mata Alvino
"Adek mau dengerin abang ga? " tanya Arka dengan pelan, tanpa ragu Alvino langsung mengangguk
"Kalau mau berarti dengerin baik2 yaa, jangan potong omongan abang sebelum abang selesai bicara okee? "
"Okee"
"Good boy" ucap Arka sembari mengusap pelan kepala Alvino
"Jadi sekarang waktu abang di dunia udah habis, sekarang ini tempat tinggal abang, adek ga boleh kesini krn waktu adek, masa depan adek juga masih panjang. Abang tau adek pasti sedih, tapi ini yg dinamakan takdir"
"Suka engga suka, kita harus menerima takdir dengan lapang dada. Lagipula kalau adek ikut abang siapa yg jagain papa, ayah, sama abang2 yang lain"
"Jadi sekarang adek nurut ya sama abang, adek harus pulang sekarang okee? Abang titip ayah, papa, sama abang2 yang lain ya? Ohh iyaa jangan lupa selalu temenin bang Raka ya? Dulu cuma abang yang selalu nemenin dia main"
"Sekarang abang udah ga bisa, jadi abang minta tolong ke adek untuk jadi temen sekaligus tempat bang Raka cerita ya? Abang yakin adek bisa gantiin posisi abang di samping bang Raka"
"Kalau kapanpun adek kangen sama abang, inget satu hal ini oke, mungkin raga abang emang ga ada, tapi abang selalu ada di hati adek. Abang bakal jagain adek dari sini, adek juga harus janji ya sering2 jengukin abang di rumah baru abang okee?"
"Alvino adek abang paling pinter, Alvino juga adek abang paling kuat. Adek juga udah berhasil buat keluarga kita kaya dulu lagi, tugas abang udah selesai. Makasi ya udah jadi adek sekaligus sahabat utk abang. Abang pamit ya? Baik baik Alvino, Abang sayang Alvino"
"ENGGA BANG ENGGA HIKS JANGAN TINGGALIN ADEK HIKS HIKS ABANGG" perlahan lahan bayangan Arka mulai menjauh dan menghilang di telan cahaya yang sangat terang
"ENGGA BANGG HIKSS JANGAN HIKS GA BOLEH HIKSS" tangis Alvino saat ini sudah tidak bisa di tahan
____________"ABANGGG" Alvino terbangun dengan nafas yang terengah engah
Dapat ia lihat, ayah, papa, dan abang2 nya menatap nya dengan khawatir
"Adek kenapa? Ada yang sakit? Mana yang sakit? Kasih tau papa nak" Ucap Gara dengan khawatir
"Hiks hiks pa, dimana abang Arka pa? Dimana hiks adek mau ketemu abang"
Semuanya terdiam saat mendengar ucapan Alvino, tidak ada yang berani menjawab
"Hiks dimana pa? Abang hiks abang tau kan dimana bang Arka? Anterin adek ketempat bang Arka hiks, adek mau ketemu sama bang Arka" tangis Alvino semakin pecah saat tak ada yang menjawab
"Adek sekarang adek istirahat dulu aja ya, nanti aja ketemu bang Arka nya" ucap Raka berusaha menenangkan sang adik
"Iyaa bener apa yang dibilang bang Raka, sekarang adek istirahat aja" tambah sabian
"Hiks hiks ga mauu, mau ketemu sekarang hiks, adek mau ketemu bang Arka sekarang hiks" tangis Alvino semakin menjadi saja
"Iya tapi ga bisa sekarang adek masih belum fit" jawab Angkasa dengan sabar
"Yang dibilang abang2 bener, adek istirahat lagi aja ya? " tambah Adrian
"HIKS HIKS GA MAUUU HIKS GA MAU, AKU MAU KETEMU BANG ARKA SEKARANG HIKS" tangis Alvino semakin kencang, bahkan sekarang ia menaikkan beberapa nada suaranya
"ARKA UDAH MATI PUAS LU HA? DAN ARKA MATI GARA2 NYELAMATIN LU"
PLAKKK
__________________
Haiii segitu dulu yaaa
Maaf kalau pendek, jangan lupa vote dan komen
Maaf juga ya baru sempet update sekarang, ada yang lupa alur? Jujur aku tadi hampir lupa sih, sekali lagi maafff yaa
Ohh iya krn ini udh masuk liburan mungkin aku akan sering update atau dobel up
See youuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen FictionMendekatlah biar ku cerita kan tentang Alvino Kavindra Dandelion seorang anak yang sangat kuat menahan luka yang telah di torehkan oleh sang Ayah dan ketiga kakaknya, lantas sampai kapan kah Alvino bisa menahan luka nya, akankah dia menyerah dengan...