7. Bunda

257 18 5
                                    

Annyeong

Selamat pagi......

Aku Up pagi2 karena libur guys jadi....

Happy Reading

___________________________

Setelah kejadian di meja makan tadi Alvino hanya mengurung dirinya di kamarnya, tidak ada niatan sama sekali untuk keluar. Saat masih asik melamun tiba-tiba ada yang mengetuk pintu nya

Tok tok tok

Alvino pun langsung berdiri dan membukakan pintu, ternyata yang mengetuk pintu adalah seorang maid yang membawa kan makanan

"Permisi tuan muda ini saya mau mengantarkan makanan dari tuan muda Malvian" ucap maid tersebut dengan sopan

"Ohh iya makasih ya bik" ucap Alvino sembari mengambil makanan tersebut, setelah itu ia masuk kembali ke dalam kamar dan menatap makanan tersebut
"Apa kak Malvian udah sayang sama aku?" Ucap Alvino dengan lirih, kemudian ia segera memakan makanan tersebut. Setelah selesai makan Alvino menuju balkon dan melamun di sana saat asik melamun tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke kamar nya

"Ekhm" suara tersebut mengagetkan Alvino yang tengah melamun, saat Alvino membalikkan badannya ternyata ayahnya sudah berada di belakangnya

"A-ayah" panggil Alvino dengan terbata, ia sungguh kaget ayahnya berada di kamar nya bagaimana tidak kaget jika ayahnya saja sangat jarang masuk ke dalam kamarnya

"Hm" jawab ayahnya yang masih menatap Alvino datar

"A-ayah mau ngapain" tanya Alvino dengan masih menatap takut sang ayah

"Saya hanya bingung kenapa harus istri saya yang meninggal dalam ke jadian itu? Mengapa tidak kamu saja yang waktu itu mati hm? " tanya ayahnya dengan pelan namun penuh penekanan, sedangkan Alvino ia sangat tidak menyangka jika ayah nya yang dulu sangat menyayangi nya bisa berbicara seperti itu

"Terus sekarang ayah mau apa? " tanya Alvino dengan air mata yang sudah mengalir

"Kamu mau tau apa keinginan terbesar saya? " tanya Gara sembari menatap Alvino dalam, Alvino pun langsung mengangguk ia tau, pasti hanya jawaban menyakitkan yang keluar dari mulut sang ayah, tetapi ia ingin mendengar langsung jawaban ayahnya

"Saya ingin kamu pergi dari kehidupan saya dan anak-anak saya, saya ingin kamu pergi sejauh-jauhnya dari keluarga saya" ucap Gara pelan sembari menatap tajam Alvino, sedangkan Alvino hanya menatap kosong lantai dengan air mata yang terus mengalir

"Ayah mau aku pergi? Ayah mau aku nggak ada lagi di kehidupan ayah? " tanya Alvino lirih dengan air mata yang semakin deras

"Iya saya sangat menginginkan hal itu, dan kamu tau? Jika hal itu terjadi pasti saya akan menjadi orang yang sangat bahagia" ucap Gara lalu pergi begitu saja tanpa mempedulikan Alvino yang saat ini masih menangis sesenggukan

"Bunda hiks adek kangen bunda" ucap nya lirih, setelah itu ia pun beranjak dari balkon dan menuju kasurnya lalu merebahkan dirinya.

"Bunda adek mohon mampir ke mimpi adek sebentar aja ya, adek capek banget" Ucapnya lirih lalu memejamkan matanya

"𝘈𝘥𝘦𝘬" 𝘱𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨, 𝘈𝘭𝘷𝘪𝘯𝘰 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘱𝘶𝘯 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘰𝘭𝘦𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢𝘯𝘺𝘢. 𝘚𝘦𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘪𝘳 𝘮𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘵𝘦𝘴 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang