Annyeong
--
-
-
Happy Reading
______________________________
Hari ini adalah hari dimana Alvino akan menemui psikolog untuk pertama kalinya, sebenarnya ia cukup takut karena ini adalah pengalaman pertama nya bertemu psikolog
"Dek ayo turun sarapan habis itu kita berangkat" ucap Arka yang berada di depan pintu kamar Gara, kenapa di kamar Gara?
Karena semenjak pulang dari rumah sakit Alvino tidak mau tidur sendiri, ia mau tidur dengan Gara atau tidak kakak atau abang2 nya. Yang penting ada yang menemani nya walau hanya salah satu
"Iya bang, ini bentar lagi gw turun" ucap Alvino dengan sedikit berteriak
"Ya udah gw duluan" ucap Arka yang setengah berteriak juga, setelah itu Arka pun segera turun meninggalkan Alvino
"Pagi semua" ucap Arka saat berada di meja makan
"Pagi, tumben amat lo nggak aneh aneh" ucap Raka memandang Arka dengan sedikit curiga
"Apaan si gw aneh lo sewot, gw biasa aja lo curigain terus gw mesti kudu gimana ha? " ucap Arka sedikit sewot
"Santai ae kali kan gw cuma tanya" jawab Raka, Arka pun hanya memutar malas bola mata nya
"Bang Alvino mana? Kok belum turun" tanya Gara kepada Arka, Arka pun langsung mengalihkan tatapan nya pada Gara
"Tadi katanya sebentar lagi turun yah, dia baru siap2 tadi " jawab Arka, sementara Gara hanya ber ohh ria saja
"Pagi semua" ucap Alvino yang sedang menuruni tangga dan berjalan menuju meja makan
"Pagi" jawab semua nya dengan kompak
"Sini dek buruan duduk terus kita makan" ucap Adrian, yang diangguki oleh Alvino, setelah itu pun mereka memakan sarapan mereka dengan tenang
Sampai tiba-tiba suara Angkasa mengalihkan perhatian semua orang
"Dek kalau kakak, kak El, dan yang lainnya nggak ikut ke rumah sakit gapapa kan? " tanya Angkasa dengan hati hati pasalnya sekarang hari Senin dimana aktifitas sudah kembali seperti semula
"Gapapa kok kak kan udah ada ayah, papa, kak Raka sama Kak Arka" ucap Alvino dengan senyuman
"Pintar nya adek abang" ucap Erick sembari mengusap kepala Alvino
Skipp
Kini semua telah selesai sarapan dan masing-masing dari mereka mulai berangkat ada yang kesekolah, kampus,restoran, dan kantor
"Adek ayo kita berangkat" ucap Gara dari luar
"Iya yah ayo" jawab Alvino, kini mereka semua berangkat menuju rumah Sakit. Ohh iya sebenarnya dokter psikolog Alvino kali ini sudah cukup dekat dengan Angkasa maklum lah calon dokter jadi banyak kenalan
Setelah beberapa menit terjebak macet kini mereka semua telah sampai di rumah sakit
"Huftt" Alvino menghela nafas, yang membuat semua nya menatap nya
"Kenapa dek? " tanya Gara yang melihat sang anak menghela nafas
"Gapapa yah, cuma bosen aja baru beberapa hari kemarin pulang dari sini ehh sekarang udah balik kesini lagi" ucap Alvino dengan cemberut
"Udah dong dekk nggak usah cemberut nanti kalau udah selesai kita langsung pulang kok, kalau mau nanti kita mampir jajan dulu" ucap Adrian kepada Alvino
"Hmm bener ya pa, papa nggak bohong kan? " ucap Alvino dengan semangat
"Enggak lah" jawab Adrian dengan mengusap lembut kepala Alvino
"Udah udah ayo masuk keburu panas nih" ucap Arka yang di angguki oleh lainnya
Setelah itupun mereka masuk dan mulai mendaftar, setelah menunggu beberapa menit tibalah saatnya nama Alvino di panggil
"Alvino Kavindra Dandelion" panggil suster tersebut, Alvino yang merasa di panggil pun semakin takut, tanpa sadar ia menggenggam tangan Gara dengan sangat erat
"Ssttt udah gapapa ayo Ayah temani masuk" ucap Gara menenangkan Alvino, setelah itupun mereka berdua masuk
Dan terlihat lah dokter yang kelihatan nya 1 tahun lebih tua di banding Angkasa, dokter tersebut tersenyum menatap Alvino
"Pasti ini ya yang namanya Alvino" ucap dokter itu ramah, sementara Alvino hanya menganggukkan kepalanya dengan ragu
"Ok nggak usah takut dokter nggak akan gigit kok, ohh iya kenalin sebelum nya nama dokter, dokter Kevin panggil aja kak Kevin ya" ucap Dokter kevin dengan ramah
"Iya dok eh kak" ucap Alvino masih setengah gugup
"Nahh sekarang kalau ayahnya keluar boleh nggak? Biar nanti kita bisa ngobrol2 dengan bebas" tanya dokter Kevin hati-hati
Alvino pun langsung menatap Gara, sedangkan Gara yang di tatap Alvino hanya menganggukkan kepalanya seolah tidak akan terjadi apa2
"Ummm iya" jawab Alvino dengan menundukkan kepala nya
"Ok pinternya Alvino" ucap dokter Kevin, sementara Gara tersenyum
"Ya udah ayah keluar dulu ya, ayah tunggu di luar, adek disini sama dokter Kevin" ucap Gara sementara Alvino hanya mengangguk
"Saya titip anak saya ya dok" ucap Gara dengan senyuman
"Iya tentu saja pak" ucap Kevin dengan senyuman juga, setelah itupun Gara keluar dari ruangan itu, dan tersisa lah Alvino dengan dokter Kevin
Setelah itu Dokter Kevin pun membuka sesi bincang bincang dengan Alvino
"Hmm jadi kenapa? " tanya Dokter Kevin dengan lembut, sedangkan Alvino yang di tanya hanya menangis. Disisi lain ia ingin berbicara tentang memori2 nya dulu yang kini muncul kembali namun entah kenapa ia tidak mampu
Sedang kan Dokter Kevin yang melihat itu hanya tersenyum tipis lalu memberikan sebuah tisu kepada Alvino
"Orang yang baik baik saja tidak akan menangis jika di tanya kenapa" ucap Dokter Kevin sembari mengusap pelan punggung Alvino
Skippp
Setelah sesi pertemuan dengan psikolog yang menghabiskan waktu selama kurang lebih satu jam, kini mereka semua mampir ke taman, ini semua sesuai dengan permintaan Alvino
"Ayah ayah adek mau es krim" ucap Alvino saat melihat penjual es krim
"Iya adek mau rasa apa? " tanya Gara dengan lembut
"Adek mau rasa pisang" ucap Alvino
"Ok, bang Arka sama bang Raka mau sekalian nggak? " tanya Gara kepada Arka dan Raka
"Mau, Arka mau rasa strawberry" ucap Arka dengan semangat
"Raka rasa coklat aja deh" ucap Raka
"Ok, Adrian gw titip Alvino dulu, mau beli es krim sebentar" ucap Gara yang mendapat anggukan dari Adrian, setelah beberapa menit kemudian Gara kembali dengan 3 rasa es krim yang berbeda
"Asyikkk" ucap ketiga nya bersamaan ketika mendapatkan es krim masing-masing
"Eh yah, pa kita foto bareng yuk" ajak Arka kepada Gara dan Adrian
"Tumben kenapa ajak foto? " tanya Adrian, karena tidak biasanya sang anak meminta foto bersama
"Gapapa cuma untuk kenang kenangan aja" jawab Arka dengan santai
"Ya udah kalau gitu ayo" jawab Gara, setelah itupun mereka meminta bantuan orang untuk memfoto kan mereka. Setelah itu mereka pulang ke rumah Adrian
________________________
Lumayan panjang nih kali ini.......
Jadi jangan lupa tinggalkan jejak ya...
Supaya aku lebih semangat untuk membuat Alvino menderita
Kalau ada typo tolong tandain:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen FictionMendekatlah biar ku cerita kan tentang Alvino Kavindra Dandelion seorang anak yang sangat kuat menahan luka yang telah di torehkan oleh sang Ayah dan ketiga kakaknya, lantas sampai kapan kah Alvino bisa menahan luka nya, akankah dia menyerah dengan...