17. Berkorban

220 10 2
                                    

Hai2 guys........

Hehehe karena hari ini libur dan aku juga bingung mau ngapain aja, mungkin khusus hari ini aku akan up lebih dari triple up

Jadi........

Happy Reading📖

_______________________

Kini hanya tersisa lah Alvino dan Arka diruangan ini, dengan Arka yang masih setia mengusap kepala Alvino yang tengah tertidur pulas. Arka pun tersenyum menatap Alvino

"Dek lo tau nggak dulu tante Naura sama gue deket bangett... Sampai-sampai waktu mama gw meninggal tante Naura tidur nemenin gw dan bang Raka" ucap Arka dengan air mata yang mengalir

"Tante Naura selalu ada untuk gw, dan sampai tante Naura meninggal gw sebenernya pernah benci sama lo" lanjut nya

"Tapi gw tau, gw sadar kalau itu semua bukan salah lo. Dan lagi tindakan tante Naura memang benar, tante Naura ngelindungin lo karena tante Naura ga mau lo terluka" ucap Arka masih dengan air mata yang mengalir

"Dan gw sama kaya tante Naura, gw ga mau liat lo kesakitan ataupun terluka sedikitpun, jadi besok kalau jantung gw ini udah ada di lo tolong ya? Jangan pernah salahin diri lo sendiri"

"Karena ini udah keputusan gw untuk berkorban demi lo, sama kaya apa yang di lakukan tante Naura ke lo. Lo ga boleh mati kalaupun di antara kita berdua harus ada yang mati itu gw, karena lo nggak boleh mati masa depan lo masih panjang dek" ucap Arka sembari menangis sesenggukan

Biarkan kali ini ia tidak mendengarkan larangan saudara kembar nya, biarkan ia kali ini bersikap egois. Ia tidak mau jika Alvino harus mati di saat belum cukup merasakan kasih sayang keluarga nya

"Gw udah cukup merasakan kasih sayang papa dan abang2 gw dek, sementara lo belum jadi mungkin ini saatnya lo bahagia dek" ucap Arka sembari dengan mengusap air mata nya

Setelah itu ia bergegas ke kamar mandi dan mencuci wajahnya supaya nanti tidak ada yang curiga jika ia habis menangis

Skipp

Kini semua nya telah kembali ke ruangan Alvino, namun saat ini Alvino masih tertidur dengan pulas, mereka semua menunggu Alvino bangun dengan mengobrol2 ringan

Berbeda dengan yang lain kini Arka, hanya melamun melihat pemandangan kota yang sangat padat. Raka yang melihat itu pun menghampiri Arka

"Ngapain lo? Mau ngegalau? " ucap Raka dengan sedikit candaan, sedangkan Arka hanya memutar malas bola matanya

"Apaan sih ganggu bgt lo" ucap Arka masih dengan tatapan ke arah jendela

"Ya lagian lo nggak biasanya ngelamun gini" ucap Raka sembari menatap Arka

"Bang" panggil Arka, tatapan nya tidak lepas dari pemandangan di bawah

"Hmm" jawab Raka singkat

"Lo harus mulai dari sekarang untuk belajar ikhlas bang" ucap Arka dengan tiba tiba, sedangkan Raka mengenyritkan dahi nya ia bingung dengan ucapan saudara kembarnya barusan

"Maksud lo" tanya Raka dengan nada heran

"Maksud gw kita kan ga ada yang tau umur kita bang, bisa jadi gw yang awalnya sehat seger gini besoknya mati" ucap Arka dengan menatap mata Raka

"Ckk lo apaan sih, ngebahas kaya gini. Denger ya kita lahir bareng berarti mati juga bareng" ucap Raka dengan sedikit sewot

"Mana ada konsep kaya gitu bang, yang lahir bareng nggak mesti harus mati bareng" ucap Arka menasehati

"Ckk udah ah mending lo tidur sono, dari pada lo tambah ngelantur kalau ngomong" ucap Raka masih dengan nada sewot nya, sedangkan Arka tidak menjawab ia hanya tersenyum melihat pemandangan di bawah

___________________

Makin kesini kok makin kasian sama Arka ya:(

Hmmmm.... Ya udah deh sambil nunggu kelanjutan nya, tolong kalian vote sama komen ya guyss

Supaya aku lebih semangat untuk membuat cerita2 yang lainnya...





DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang