Hai guys, sebelum baca jangan lupa klik tanda ⭐ ya.........
Happy Reading📖
______________________
Kini satu keluarga tanpa seorang malaikat yang sering di panggil ibu sedang berkumpul untuk makan malam di meja makan
Alvino kini juga sudah mau lepas dari Gara setelah adegan bujuk rayu, dan kini ia sedang duduk di samping Arka dan Raka
"Adek mau mam pakai apa? " tanya Gara pada sang anak, sedangkan Alvino menatap makanan yang berada di meja makan
"Mmm adek mau mam pakai ayam sama nugget aja yah" jawab Alvino setelah melihat menu makan malam tersebut
"Ok, pakai sayur nya dikit ya" ucap Gara yang diberi anggukan oleh Alvino, setelah itupun mereka makan malam dengan tenang
Skipp
Saat ini Alvino sedang berada di taman samping menatap ribuan bintang di langit. Tanpa ia ketahui kini Arka telah ada di sampingnya
"Nggak dingin lo? " tanya Arka basa basi
"Enggak lagian kan gw juga udah biasa di laut malam2 gini" jawab Alvino tanpa mengalihkan perhatian nya dari bintang2 di langit
"Owhh ya udah, eh lo percaya nggak? " tanya Arka kepada Alvino
"Percaya apa lo aja belum ngomong" tanya Alvino dengan sebal
"Hehehe biasa basa basi dulu" ucap Arka dengan terkekeh pelan
"Ckk kebiasaan, udah percaya apa maksud lo? " tanya Alvino dengan tidak sabar
"Ok2 santai. Jadi banyak kata orang kalau orang-orang yang udah mati itu akan jadi bintang di langit, lo percaya? " tanya Arka dengan serius, sedangkan Alvino kini mengalihkan tatapan nya pada Arka yang sedang menatap langit juga
"Kenapa tiba-tiba lo ngomong gitu? " tanya Alvino dengan hati-hati
"Gapapa cuma kalau lo percaya, gw mau jadi bintang itu karena bagi gw bintang itu baguss banget. Terlebih lo juga suka banget sama bintang jadi kalau lo beneran percaya sama hal itu kelak gw mau jadi bintang paling bagus di langit" ucap Arka dengan panjang lebar sedangkan Alvino tersenyum
"Hmm gw percaya dan gw yakin kalau lo jadi bintang pasti baguss banget dan terang banget" ucap Alvino tanpa tau maksud terselubung dari ucapan Arka
Sedangkan Arka yang mendengar itu tersenyum lega, ia sangat bahagia jika Alvino bahagia. Dan ia harap Alvino akan selalu bahagia walau ia sudah tak ada di dunia ini
"Dek gw mau ngomong serius sama lo bisa? " ucap Arka hati hati
"Apa?" tanya Alvino
"Lo mau ya kalau ketemu psikolog untuk beberapa bulan kedepan" ucap Arka dengan pelan2, sedangkan Alvino yang mendengar itu langsung menatap Arka dengan tatapan tanda tanya
"Maksud lo apa? Gw nggak gila" ucap Alvino dengan mata yang berkaca2
"Sstt nggak setiap orang yang ke psikolog itu gila dek, percaya deh sama gw. Mau ya? Demi gw dan keluarga lo" ucap Arka sembari memeluk Alvino, sedangkan Alvino mulai mengangguk walupun ia ragu
"Gitu dong pintar nya adek gw" ucap Arka dengan mengacak2 rambut Alvino, Alvino pun yang dibegitukan tidak Terima
"Ihhh lo apaan sih kak, berantakan nih rambut gw" ucap Alvino dengan bibir yang di manyunkan
"Hahahaha lucu nya sihhhh adek siapa ini..... " tanya Arka dengan bercanda
"Ya adek nya lo lah yang paling ganteng" jawab Alvino dengan percaya diri nya
"Hahahaha iya deh iya, gw sayang banget sama lo dek" ucap Arka dengan memeluk kembali Alvino, sedangkan Alvino membalas pelukan Arka
"Gw juga sayang banget sama lo kak" ucap Alvino dengan tersenyum lebar
Kini hanya bintang bintang lah sebagai saksi bisu kenangan indah mereka berdua, dan mungkin sebagai kenangan yang tidak akan pernah terulang lagi atau mungkin kenangan yang akan 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘥𝘶𝘬𝘢𝘯 oleh keluarga mereka?
Entahlah hanya waktu yang akan menjawab semua pertanyaan pertanyaan yang ada di pikiran kita masing-masing
_____________________
Maaf kalau pendek ya.......
Jangan lupa vote komen...
See youuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen FictionMendekatlah biar ku cerita kan tentang Alvino Kavindra Dandelion seorang anak yang sangat kuat menahan luka yang telah di torehkan oleh sang Ayah dan ketiga kakaknya, lantas sampai kapan kah Alvino bisa menahan luka nya, akankah dia menyerah dengan...