34. Bertemu Mama

166 8 0
                                    

Annyeong

Maaf kalau kmrn2 jarang up, tapi aku usahain tahun ini book yang ini akan tamat

Jadi.....

Happy Reading📖📖📖

_____________________

Saat ini Alvino terbangun, tapi bukan keluarga nya yang ia lihat melainkan sebuah taman yang sangat cantik

Ia pun mulai menyusuri taman tersebut, sampai saat dia berada di dekat sebuah pohon, dapat ia lihat bahwa ada seorang wanita yang sangat cantik

"Mama? " panggil Alvino dengan lirih, wanita tersebut pun menengok dan tersenyum ke arah Alvino

Alvino yang melihat itu seketika kaki nya merasa lemas, ia tidak mampu bergerak sedikitpun. Matanya pun mulai mengeluarkan cairan bening

"Alvino anak mama" ucap Naura dengan lembut

Alvino yang mendengar itu semakin menangis, ia berlari lalu memeluk erat Sang ibu. Ia berharap jika ini semua mimpi ia rela untuk tidak terbangun selamanya

Mama hiks hiks, adek kangen mama hiks" ucap Alvino sesenggukan di pelukan sang mama

Naura yang mendengar itu hanya tersenyum dan mengusap pelan kepala Alvino. Membiarkan sang anak menangis sepuasnya

Setelah dirasa tangisan sang anak mulai reda, Naura menghapus air mata Alvino dengan lembut lalu mengecup kedua mata Alvino

"Kenapa nangis hm? " tanya Naura dengan lembut

Sementara Alvino masih menatap tidak percaya ke arah Naura, ia masih tidak percaya bahwa saat ini yang di hadapan nya adalah ibunya

"Hehh kok ngelamun gitu sih" ucap Naura dengan terkekeh kecil lalu mencubit pelan hidung Alvino

"I-ini beneran mama? " tanya Alvino pelan, sementara Naura hanya tertawa pelan

"Ya iya dong sayang, ini beneran mama, mama nya Adek dan abang2" ucap Naura kemudian tersenyum

Alvino meneteskan air mata nya kembali lalu memeluk sang mama

"Mama adek mau ikut mama" ucapnya lirih, Naura hanya tersenyum lalu menjawab

"Kenapa? Kan abang, papa udah sayang lagi sama adek" jawab Naura seraya mengusap lembut kepala Alvino

"Justru itu ma, adek udah bisa buat abang dan papa menerima takdir di masa lalu, jadi adek mau ikut mama. Tugas adek udah selesai kan ma? " ucap Alvino kepada Naura

"Belum tugas adek belum selesai" ucap Naura dengan senyuman nya

"Belum selesai? Terus Adek harus ngapain lagi ma? " tanya Alvino dengan bingung

"Kalau adek memang mau ikut mama, adek harus pamit dulu sama abang2 dan papa" jawab Naura dengan lembut

"Nggak mau, nanti Adek nggak bisa ketemu mama lagi" ucap Alvino cemberut, sedangkan Naura terkekeh melihat sikap anaknya

"Enggak sayang mama janji, kalau waktunya udah tepat mama bakal jemput adek" ujar Naura dengan senyuman manisnya

Alvino pun menatap Naura dengan lamar, ia berusaha mencari kebohongan tapi nihil. Dia tidak bisa menemukan kebohongan itu, Alvino pun menghela nafas

"Bener ya? Mama janji nanti bakal jemput adek? " ucap Alvino seraya menyodorkan jari kelingking nya ke arah Naura

Naura yang melihat itu pun tertawa, namun tak ayal dia menautkan jari kelingking nya ke Alvino. Alvino yang melihat itu pun tersenyum lebar

"Yeyyy mama udah janji" ujar nya dengan senang

Naura yang melihat itu pun tertawa senang, tanpa berpikir lama pun ia memeluk Alvino dengan erat

"Mama sayangggg banget sama adek" ucap nya lalu mencium kepala Alvino

Alvino pun mendongak menatap sang mama lalu tersenyum

"Adek juga sayang banget sama mama" ucap nya lucu lalu kembali memeluk sang mama, Naura membalas pelukan itu tak kalah erat

Namun setelah itu Naura melepaskan pelukan nya lalu menangkup kedua pipi Alvino

"Udah ya? Sekarang waktunya adek balik ke papa dan abang2" ucap Naura yang membuat Alvino murung lalu menundukkan kepalanya

Naura yang melihat itu mengangkat kepala Alvino agar Alvino menatap nya

"Jangan murung gitu, mama ga suka. Adek mau buat mama sedih? " tanya Naura dengan lembut

Alvino pun tentu menggelengkan kepalanya

"Enggak ma" jawab nya pelan, Naura yang mendengar itu tersenyum

"Ya udah kalau gitu kamu balik ya? Mama janji ga akan lama kok" ucap Naura meyakinkan Alvino

Alvino pun menatap Naura dengan ragu, ia bimbang haruskah ia kembali? Atau tetap berada disini bersama mama nya?

Namun jika ia tetap disini itu artinya ia tidak menepati janji nya pada sang mama, dan pasti mama nya akan merasa sedih

"Yaudah Adek balik dulu ya ma? Tapi gimana caranya? " tanya Alvino seraya menatap sang mama

"Kamu dengar suara itu? " tanya Naura, Alvino yang mendengar itu pun langsung menajamkan pendengaran nya, berusaha mendengar apa yang di maksud sang mama

"𝘈𝘥𝘦𝘬 𝘬𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯? 𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘯𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘪𝘯 𝘢𝘥𝘦𝘬"

Walaupun samar tapi dapat ia dengar bahwa itu adalah suara Angkasa abangnya

"Itu suara abang ma" ucap Alvino kepada Naura, Naura pun tersenyum

"Iya bener itu suara abang, nah sekarang kamu ikuti ya arah suara itu? " ucap Naura dengan senyuman

Seolah terhipnotis Alvino pun hanya mengangguk lalu berjalan mengikuti arah suara itu

Hingga......
~~~~~~
Saat ini Angkasa tengah menemani Alvino di ruangan nya, jika ditanya yang lain kemana jawaban mereka semua sedang pulang untuk membersihkan badan mereka

Angkasa tadi sudah pulang terlebih dahulu maka dari itu saat ini dia bertugas untuk menemani sang adik

Saat sedang menggenggam tangan adiknya yang bebas dari infus, tiba-tiba ia merasakan bahwa jari sang adik bergerak

Angkasa pun segera menatap wajah Alvino, berharap sepasang mata yang selama ini tertutup akan terbuka kembali

"Adekk bangun yukk, abang tau adek bisa. Buka matanya pelan pelan" ucap Angkasa seraya mengusap pelan kepala Alvino

Tak lama kemudian mata yang selama ini tertutup telah terbuka, Alvino menatap sekeliling nya dengan linglung

Tanpa pikir panjang Angkasa langsung menekan tombol yang ada di atas ranjang sang adik. Tak lupa juga menghubungi semua anggota keluarga nya

______________________

Segitu dulu okeyyyy

Jangan lupa vote komen nya......

See you

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang