31. Arka sudah tertidur

208 6 0
                                    

Halooo.....

Maaf jarang update book yang ini, aku ga cepet2 update karena emang sedikit banget yg lihat cerita ini:(

Jadi aku pikir ga ngaruh sama sekali mau aku update cepet atau lambat

Tapi terimakasih buat kalian yang udah vote, ataupun masukin cerita ini ke dalam perpustakaan pribadi, aku sangat seneng akan hal itu:)

Happy Reading📖

________________________________

"Aku akan menjadi pendonor Alvino" ucap Sabian dengan keadaan yang total sudah kacau, mereka pun langsung menoleh ke arah Sabian

"Sabian kamu nggak boleh gini, Alvino pasti sakit kalau liat kamu kaya gini" ucap Adrian lalu memeluk Sabian, namun Sabian menghempaskan pelukan itu

"TERUS SABIAN HARUS APA PA? HIKS 2 ADEK SABIAN DISANA DAN SABIAN HARUS DIAM AJA?" teriak Sabian dengan tangisan yang menyakitkan

El, Malvian, Angkasa, dan Brian yang melihat itu hanya mampu menangis. Pikiran mereka semua kini sudah kacau

"Sabian lo harus percaya kalau Alvino akan selamat hiks" tangis Erick, bahkan Erick yang biasa nya paling ceria kini juga ikut menangis

"Maaf kalau begitu saya permisi dulu" ucap Dokter tersebut lalu berlalu pergi

Tak lama setelah itu pun keluar dokter yang menangani Arka, mereka semua yang melihat itu langsung mendekati sangat dokter

"Bagaimana anak saya dok? " tanya Adrian

"Pasien sudah sadar, namun saat ini keadaan nya sangat lemah. Ohh iya pasien juga meminta untuk kalian semua agar menemui nya" ucap dokter tersebut, mereka semua yang mendengar itu langsung ke ruang ganti untuk memakai pakaian steril

Setelah mereka semua masuk dapat mereka lihat kini Arka yang sangat ceria hanya terbaring lemah dengan banyak alat yang menempel

Arka yang melihat keluarga nya tersenyum tipis lalu menggerakkan tangannya seolah memanggil mereka

"Hey jagoan papa, bertahan ya? " ucap Adrian dengan air mata yang menetes, sungguh ia tidak tega melihat kondisi sang anak

"B-bang R-Raka se-semua nya ka-kalian j-janji du-dulu u-untuk te-tepati keinginan Ar-arka" ucap Arka dengan lemah dan tersendat-sendat

Tanpa berpikir kini mereka semua langsung menagguk kan kepalanya, Arka yang melihat itu langsung tersenyum

"Ar-arka mau Al-alvino am-ambil jantung Ar-arka" ucap Arka

"Nggak berapa kali gw bilang lo nggak boleh kemana-mana" ucap Raka dengan tangisan nya

Sedangkan yang lainnya kini hanya menangis, mereka semua tidak sanggup untuk sekedar mengeluarkan suara mereka

"G-gw mohon b-bang Ik-ikhlasin g-gw y-ya? " ucap Arka semakin tersendat sendat

"Arka kamu jangan bilang gitu ya nak? Masih banyak disini yang sayang sama kamu" ucap Gara mengusap kepala Arka dengan pelan, sementara Arka hanya menggeleng

"Eng-enggak yah A-arka u-udah ng-nggak ku-kuat" ucap Arka semakin lemah

"Se-semua nya Ar-Arka pa-pamit y-ya ma-mama u-udah nu-nunggu" ucap Arka lalu sedetik setelah nya alat monitor menunjukkan garis lurus

"ENGGAK HIKS ARKA ENGGAK HIKS GW IKUT ARKA HIKS" Tangis Raka pecah saat melihat monitor itu

"Anak papa udah capek ya? Udah ketemu mama hmm? Bilangin mama papa kangen ya? Selamat tidur my prince" ucap Adrian lalu memeluk tubuh Arka yang sudah mulai mendingin

"Enggak enggak pa adek aku nggak kemana-mana" tangis Raka meraung-raung

"Ssttt Raka kamu harus ikhlas, sekarang kamu ucapin kata kata terakhir kamu untuk Arka ya? Papa sama yang lainnya keluar nanti gantian" ucap Adrian lalu memeluk Raka kemudian langsung keluar di ikuti yang lainnya

Sementara Raka kini hanya menatap kosong ke arah Arka yang sudah meninggal

"Ad-adek? Ini ga mungkin kan? Adek nya bang Kaka nggak akan ninggalin abang kan? Hiks abang disini dek ayo buka matanya hiks, nanti kalau adek pergi bang Kaka sama siapa? Nanti kalau mau main abang harus sama siapa? Hiks" ucap Raka parau

"Ya udah kalau adek mau tidur abang ikhlas, tapi tolong jangan pernah lupa ke mimpi abang ya? Makasi udah pernah jadi kembaran abang yang paling baik, walaupun abang selalu ngajak kamu ribut, abang sayang banget sama kamu dek hiks I love you my twins" ucap Raka kemudian pergi keluar, karena ia juga harus bergantian dengan saudara yang lainnya

"Secepat ini kamu nyerah? Katanya kamu mau jadi penyanyi? Kenapa kamu tidur terlalu cepat hmm? Terus nanti kalau kamu tidur gini siapa yang nemenin Raka sama Alvino hmm? Tapi gapapa abang paham kok, makasih udah pernah hadir di hidup abang dan selalu menghiasi hidup abang" ucap Sabian sembari menyium kening Arka, lalu segera keluar dari ruangan itu

"Baby bear nya abang sekarang udah tidur ya? Cepet banget sihhh? Nanti siapa yang bakal minta buatin susu ke abang hm? Siapa yang minta bikinin roti ke abang? Kamu pasti seneng kan udah ketemu mama? Kamu pasti juga udah nggak ngerasa in sakit lagi, selamat tidur ya adek nya abang" ucap Brian kemudian mengelus kepala Arka dengan lembut lalu mencium pipi da kening Arka setelah itu ia pun keluar

Ganteng nya adek abang hmm? Pasti lebih ganteng kalau kamu sekarang senyum, ohh iya kemarin kamu yang paling semangat lho mau liburan kok sekarang malah kaya gini sih? Tau gitu kita ga usah liburan dek, kamu sekarang pasti udah bahagia kan? Ya udah abang keluar ya? Gantian sama yang lainnya soalnya. Selamat bobo ade abang" ucap Erick lalu keluar

"Makasih, makasih karena kamu udah mau berkorban demi Alvino. Makasih juga karena selama ini kamu juga disamping Alvino selama kakak dan yang lainnya masih membenci Alvino, kakak harap kamu tidur dengan tenang" ucap El lalu pergi keluar dari ruangan tersebut

"Gw nggak nyangka banget lo pergi secepat ini, padahal baru tadi pagi lo manja sama Raka, baru tadi pagi jugao sama Alvino dan Raka main bola. Eh sekarang udah tidur aja, ternyata waktu cepet banget ya? Have a good night's sleep" ucap Angkasa lalu keluar

"Nanti gw harus bilang apa hm? Sama Alvino kalau dia udah bangun, dia nanti pasti bakal nyariin lo, makasih ya karena lo tetep mau berkorban untuk Alvino dan makasih juga karena lo Alvino sekarang mendapatkan kasih sayang, ya walupun nggak sesuai rencana. Tapi lo sangat membantu gw dalam menjaga Alvino, dan gw janji ga akan melupakan semua itu, selamat bobo Arka" ucap Malvian lalu menutupi seluruh tubuh Arka dengan kain putih yang sudah tersedia

Kini tidak ada lagi perdebatan di pagi hari antara si kembar, tidak ada lagi teriakan sebal dari saudara kembar itu, dan kini tidak akan ada lagi orang yang selalu mengganggu dan manja kepada Raka, karena kini Arka Ryan Sagara telah pergi untuk selama lamanya dan hanya meninggalkan kenangan manis yang mungkin akan mereka kenang se umur hidup mereka

______________________

Maaf yahh kalau menurut kalian cerita ini terlalu lebay atau pun yg lain....
Karena disini aku buat cerita, hanya untuk mengisi waktu luang aku aja. Jadi utk kalian yg bahkan ada yg rela dm lewat wattpad "cerita nya ga nyambung, mending buat alur baru"

Makasih untuk sarannya tapi maaf ga akan aku lakuin, karena kalau kalian tau buat alur cerita itu ga mudah. Dan lagi aku udah merasa kl cerita ini sdh lumayan bagus untuk di baca

Sekian, dari aku jangan lupa vote, dan cerita ini

See youu

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang