Hari hari dilalui berdua, Salma dan Nabilah semakin terlihat dekat satu sama lain, saling menguatkan, dan saling menyemangati.
"Besok Paul dateng katanya" ucap Nabilah pada Salma, mereka berdua sedang duduk di ruang tamu.
"Iya Rony juga"
"Tapi kak Rony tau kalau kak Salma lagi sakit"
"Iya, tadi ada kirim ini sih strespsil, buat ngelegain tenggorokan" jawab Salma.
"Oh iya? Berarti paket tadi dari kak Rony?"
"Heem"
"Kak Rony kok belum ada kesini ya?"
"Dia juga lagi sibuk" jawab Salma.
"Ngga papa yang penting senin ayang datang, cieee kak Salmaa"
"Ngomong naon sih anakku"
"Kak Salma bahagia ngga?"
"Pertanyaan apa inih? Hah?" Ucap Salma dengan nada khasnya.
"Soalnya aku lihat kak Salma tuh bahagia gitu, setelah jadi sama kak Rony"
"Bahagia" jawab Salma singkat, pelan, dan satu kali anggukan.
"Bahagia terus ya, kalau babeh nyakitin mamih. Bilang sama aku"
"Hahahah, lu kenapa jadi menikmati peran banget sih?"
"Soalnya lucu sih, netijen kalau bikin cerita tuh nyambung nyambung"
"Iya iyaaa, terserah kau lah Naab Naab. Kamu sama si Powl gimana?"
"Ngga gimana gimana"
"Gas aja sih nak"
"Hahah, mau nyari temen manjat yaaa"
"Iya, hahahahha"
"Yeee, aku ngga tau, takut haha"
"Sebenernya kita sama sih Nab, tapi hatiku mau Rony, aku mau berjuang sama dia"
"Semoga selamanya ya kak"
"Aamiin yaAllah, kalaupun engga bisa bareng lagi nantinya, Rony punya puluhan ribu cerita yang nggak akan pernah bisa di lupain Nab"
"Bener"
"Tapi itu nanti aja yaaa, aku mau bahagia dulu sama dia"
Nabila tersenyum ke arah Salma, dan di balas senyum terbaik oleh Salma. Setelah itu mereka memtuskan untuk masuk ke dalam kamar masing masing karena besok adalah perform terakhir mereka berdua sebagai grand finalis.
*^*^*^******^*^*^*^*^***^*^**^*^^*^****^
"Ayo Ron, udah sore ini"
"Iya Powl bentar, ambil tas dulu"
"Mampir nggak nih?"
"Mampir ke apotek ya, gua mau beli obat flu"
"Emang dasarannya babeh babeh, penyakit orang tua di bawa"
"Gua laergi debu Powl"
"Alergi di salahin"
"Yaudah elu yang Salah"
"Bukan gua, tapi elmatu"
"Lu jangan nampar gua dong"
"Udah udah, buruan masuk mobil" ucap Paul mengakhiri percakapannya dengan Rony.
Karena Rony sekarang tinggal satu rumah dengan Paul, jadi mereka berangkat bersama lebih sore untuk menyaksikan gr Nabilah dan Salma.
"Gua tunggu sini, cepetan beli obatnya" ucap Paul setelah menepikan mobilnya di depan apotek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aamiin paling serius (Salmon)
Teen Fiction"Terimakasih untuk bahagianya. Dengan siapapun gua nanti, lu punya ruang sendiri di hati gua sal" kata rony. Semua telah usai, dunia tidak benar benar berpihak pada mereka. Bertemu, lalu berpisah pada titik bahagia atas kesadaran cinta yang telah h...