"Kamu itu orang spesial buat aku, perempuan yang ada dalam perjalanan ku hingga di titik ini, jadi ngga ada alasan buat aku ga sayang sama Bunga" Rony menghela nafas pelan "saat awal awal aku masih belum bisa ngobrol sama cewe cewe lain, kamu ada dan mau kenalan lebih dulu, Bunga suport aku meskipun kamu udah lebih dulu pulang. Jadi ngga ada alesan buat aku ngga sayang sama temen kaya kamu, kamu sama dengan teman teman yang lain, kita ngga lebih dari teman seperjuangan di tahun ini Bunga" lanjutnya.
"Tapi..."
"Emh, yang lain udah nunggu lama. Ayo kesana" ajak Rony yang sudah berdiri dan hendak melangkah.
"Apa karena Salma kamu berubah?" Suara Bunga menghentikan langkah Rony.
"Kenapa jadi bawa bawa Salma?" Sarkas Rony dengan wajah datarnya.
"Jadi beneran suka sama dia?" Bunga sedikit ngegas dan berdiri dari duduknya.
Tanpa menjawab pertanyaan Bunga, Rony kembali melangkah meninggalkan bunga, dari pada telingannya panas karena mendengar penuturan Bunga tentang Salma.
"Kenapa ngga dari awal aja bilang suka sama dia?? KENAPA DULU SOK NOLAK HAH?" Teriak Bunga dengan mata yang berlinang air mata "Disini aku yang berjuang Rony!, BUKAN DIAAA" lanjutnya.
Rony sedikit geram dengan perkataan Bunga, dia menghentikan langkahnya lagi dan balik mendeket pada Bunga.
"Berjuang buat apa?" Tanya Rony dengan pelan.
"Buat hubungan kita hiks, bukannya kamu selalu memperlakukan aku dengan istimewah?? APA ARTINYA ITU?"
"Dari awal aku ngga pernah bilang kalau kita lebih dari sekedar teman, aku perhatian sama kamu itu aku nganggep kamu adik aku. Maaf, maaf kalau nyatanya kamu salah mengartikan itu semua"
"Salma..."
"Salma lagi" Rony mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Karena DIA AMBIL KAMU HIKS, kenapa ngga Paul? Diman? Dia tau yang jelas jelas deket sama kamu itu aku, DIA JAHAT"
"CUKUP BUNGA, bukan Salma yang jahat, tapi aku!!. Aku yang suka sama dia lebih dulu. Aku yang mau bahagia sama dia, aku yang jahat bukan Salma"
Tanpa berkata lagi, Rony benar benar pergi meninggalkan Bunga. Dalam langkahnya ia berkali kali menghembuskan nafasnya untuk menenangkan dirinya.
"Hufffft" Rony membunang nafas nya kemudian mengusap wajahnya.
***********************************************
"Woy Ron, dari mana sih lu?" Tanya Paul.
"Berak" jawab Rony singkat.
"Kenapa wajahlu? Kok pada aneh sihh? Tadi Salma lari larian ama Nopia, sekarang muka lu ke dongkol banget gitu?" Lanjut Paul.
"Salam lari? Kemana dia sekarang?"
"Tadi dia ke kamar mandi, terus tiba tiba lari dia di kejar mak plato" jelas Edo.
Wajah Rony seketika tegang "serius?"
"Iya, kak Rony kenapa?" Tanya Nabilah.
Rony menjawab pertanyaan dari Nabilah dengan gelengan, kemudian berdiri dan lari keluar dari studio itu. Membuat yang lain penuh tanda tanya.
**********************************************
~brak~
"Sal.....ma"
Seketika Salma melepaskan dirinya dari pelukan Novia, mengusap air matanya dengan cepat.
Rony mendekat kearah Salma, Novia yang paham akan situasinya pun segera berdiri dan melangkah keluar.
"Awas kau ya" bisik Novia pada Rony.
Rony duduk di depan Salma, Salma membenarkan jikbabnya yang tak berantakan. Sesekali mengedipkan matanya yang sembab.
"Sal"
"Gua ngantuk, mau tidur"
"Dengerin gua dulu Sal"
"Kepala gua pusing Ron, lu bisa pergi, gua mau tidur"
"Tapi Sal"
"RON, lu denger ga sih?"
"I-iya udah iya, jangan nangis lagi ya"
Salma tak menggubris ucapan Rony, dia membaringkan tubuh nya membelakangi Rony yang berdiri di samping kasurnya, kemudian menutup kepalanya dengan bantal.
~lu jahat Ron~ ucap Salma dalam hatinya dengan air mata yang kembali mengalir di balik bantal.
Rony masih memandangi Salma dengan wajah rasa bersalahnya, dia mengusap wajahnya sekali lagi kemudian pergi memberikan Salma waktu untuk sendiri.
16.55
KAMU SEDANG MEMBACA
Aamiin paling serius (Salmon)
Novela Juvenil"Terimakasih untuk bahagianya. Dengan siapapun gua nanti, lu punya ruang sendiri di hati gua sal" kata rony. Semua telah usai, dunia tidak benar benar berpihak pada mereka. Bertemu, lalu berpisah pada titik bahagia atas kesadaran cinta yang telah h...