"Kamu semangat terus yaa" ucap Rony pada Salma. Sedangkan Salma hanya mengangguk saja, mata sembabnya tak bisa berbohong jika dia masih ingin menangis ditinggal Rony.
"Jangan nangis lagi, aku bakalan kesini lagi" ucap Rony sembari mengelus puncak kepala Salma.
"Maafin aku ya Ron"
"Maaf buat apa sih? Hah?"
"Karena aku yang lolos ke grandfinal"
"Yaa emang kamu berhak, satu indonesia yang menilai, dan pilihan mereka ngga salah. Kamu berhak ada disini, kamu sudah menang di hati banyak orang Sal, terutama hati aku"
"Iihh Ronyy"
"Hahaha, yaudah ayo ke bawa, aku udah di tunggu sama mamak bapak"
"Ayo"
Mereka berdua berjalan berdampingan memasuki lift, saat berada di dalam lift tiba tiba tangan Rony menggenggam erat tangan Salma, kemudian memandang wajah Salma dan memberikan senyuman terbaiknya hari itu.
"Sabar yaa, semnagat, dua pekan lagi Sal"
"Iya Ron" jawab Salma dengan ekspresi wajah yang menggemaskan.
"Kok iya Ron"
"Kan emang Rony"
"Ngga mau"
"Kok ngga mau?"
"Kemarin aja pas minta maaf panggil sayang" ucap Rony dengan nada manja, seolah olah dia adalah anak kecil.
"Apaan sih Ron, geli Ron"
"Ooo gituuu"
"Jahahahha, ah Ronyy"
"Panggil sayang dulu caaa"
"Kenapa jadi alai sih"
"Engga, ngga alai yaaa, soalnya kita 4 hari bakal ga ketemu"
"Kok 4 hari?"
"Ya kan aku kesininya senin Sal"
"Besok besok kamu ngga kesini?"
"Lihat besok yaaah, kalau kangen iyaaa kalauuu..." ucap Rony dengan nada dan cengiran khasnya.
"Oh jadi ngga mau kangen?"
"Iyaaa Sal iya, besok besok aku kesini yahh"
"Makasih sayang"
"Apa apa?" Tanya Rony dengan cepat dan nyengir lebar.
~tengnooong~ pintu lift terbuka
"Ngga ada siaran ulang, ayo keluar"
Mereka berdua keluar dari lift dan menuju ketempat dimana keluarga Rony menunggu.
"Tantee" Salma mendekat ke mamak Rony kemudian mencium tangan mamak Rony, tanpa aba aba mamak Rony memeluk Salma dengan cepat.
"Gimana kabarnya nak?" Tanya mamak Rony.
"Alhamdulillah, tante gimana?"
"Iyaa sehat"
"Ooommm" Salma beralih menyapa dan mencium tangan bapak Rony.
"Sehat sehat yaa, semangat. Dua langkah lagi" ujar bapak Rony dengan menepuk kecil pundak Salma.
"Siap om, om sama tante sehat sehat juga. Biar bisa nemenin Rony terus sampai nanti"
"Aamiin" jawab bapak dan mamak Rony bersamaan.
"Kamu semangat, nanti kalau sudah selesai perjuangannya di sini, main main ke rumah ya" ucap mamak Rony.
"Iya kak Salma" sahut adik Rony.
"Hehe, siapp nanti aku pergi sama Rony" ucap Salma sembari memandang Rony. Sedangkan Rony ternsenyum lebar dan mengangkat jempolnya pada Salma.
"Yaudah gua balik dulu ya. Hati hati, jaga kesehatan, dan juga semangat terus" ucap Rony sembari mengelus puncak kepala Salma.
"Tsiapp bostt"
"Yok Nab, kamu juga semangat yaaa" pamit Rony pada Nabila yang sedari tadi sudah berada di bawah.
"Siap kak Ronyyyyy"
"Byeee, gua ke mobil yaa"
"Iyaaa" jawab Salma.
"Ayo nak Salma" pamit orang tua Rony.
"Iyaa om tante, hati hati"
"Mari kak"
"Iya divaa"
Setelah kepulangan Rony berserta keluarganya, Salma dan Nabilah memutuskan untuk kembali keastas dan melakukan kegiatan yang lain.
20.24
KAMU SEDANG MEMBACA
Aamiin paling serius (Salmon)
Fiksi Remaja"Terimakasih untuk bahagianya. Dengan siapapun gua nanti, lu punya ruang sendiri di hati gua sal" kata rony. Semua telah usai, dunia tidak benar benar berpihak pada mereka. Bertemu, lalu berpisah pada titik bahagia atas kesadaran cinta yang telah h...