Rabu, 19 Juli 2023 M / 01 Muharram 1445 H
Ad-durar artinya mutiara
An-nafisa artinya berhargaJadi Ad-durar An-nafisa adalah mutiara yang berharga.
Sesi 1
Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz
👳♀️ Sayyid Salim Bin JindanHabib Umar adalah orang yang sangat mengikuti Sunnah Rasulullah, yang ketika melihat wajahnya maka akan mengingatkan kita kepada Allah.
Dikatakan, para wali adalah mereka yang jika kita melihat wajah mereka maka akan mengingatkan kita kepada Allah.
Para wali banyak melakukan rukuk dan sujud. Di wajah mereka ada bekas sujud dan bekas banyak menangis di malam hari. Memandang wajah para wali akan mengingatkan kita kepada Allah.
Para wali mendapatkan cipratan cahaya dari Allah.Kita bisa melihat orang yang benar-benar mewarisi Nabi Muhammad bukan hanya di generasi pertama setelah Rasulullah wafat, namun kita bisa melihatnya pada sosok ulama-ulama kita saat ini, seperti Habib Umar.
Di generasi pertama ada Sayyidina Ali Zainal Abidin yang terkenal akan ahli ibadah dan pemaaf, beliau awalnya sering diremehkan sampai suatu ketika ada seorang yang datang kepada beliau dan menyebutkan banyak cacian dan hinaan, orang yang datang tadi mengatakan bahwa sayyidina Ali Zainal Abidin adalah orang yang jika berhutang dia akan menunda atau tidak membayar hutang dan banyak cacian lain. Ketika orang tersebut telah diam, sayyidina Ali Zainal Abidin memberinya hadiah, kemudian orang itu berkata "Sesungguhnya benar engkau adalah keturunannya Rasulullah".
Pewaris Rasulullah yang haqiqih bukanlah yang mewarisi darah Nabi Muhammad, tapi yang Pewaris Rasulullah yang hakiki adalah mereka yang mewarisi, sifat, akhlak, ilmu dan perilaku Rasulullah.
Pewaris Rasulullah adalah mereka yang mengikuti jalannya Rasul, jalannya Rasul adalah mengajak orang kepada Allah dan menyelamatkan orang dari neraka.Dengan dakwah, ceramah dan khutbahnya habib Umar tidak mendapatkan kedudukan, tidak mendapatkan pangkat tidak juga mendapatkan harta, dengan dakwahnya habib Umar tidak mendapatkan Dunia tetapi habib Umar mendapatkan keberkahan dari Allah.
Ayah Habib Umar, Habib Muhammad bin Salim ketika masa komunis dijadikan tahanan kota oleh komunis, yang mana habib Muhammad bin Salim diwajibkan untuk tanda tangan surat perjanjian dan melaporkan bahwa dia ada di Tarim sebanyak dua kali sehari.
Pada hari Jum'at, 29 Dzulhijjah Habib Umar Pergi ke masjid bersama ayahnya, habib Muhammad bin Salim, saat itu umur habib Umar baru 9 thn. Kebiasaannya jika hari Jum'at mereka akan pergi ke masjid lebih awal. Ketika sampai dan berzikir di masjid, masuk waktu untuk Habib Muhammad melapor ke komunis, jadi habib Muhammad tinggalkan sorbannya di samping habib Umar sebagai pertanda jika di tempat itu ada orang nanti yang akan shalat, dan habib Muhammad pun pergi ke tempat komunis untuk melapor. Namun sampai shalat Jum'at selesai habib Muhammad tidak kunjung kembali. Lalu habib Umar datang ke tempat ayahnya pergi tadi, tapi orang-orang disana berusaha menutupi penculikan habib Muhammad, mereka menendang habib Umar sampai habib Umar terjatuh.
Habib Umar pun pulang dan menceritakan apa yang terjadi. Orang-orang membantu mencari habib Muhammad tapi tetap tidak ditemukan.
Saat kejadian itu anak habib Muhammad yang lain sedang tidak ada di Tarim. Habib Attas sedang haji, dan Habib Ali Masyhur sedang pergi berdakwah di Dau'an.
Kemudian ada yang menyuruh Habib Umar untuk pergi ke kakaknya, Habib Ali Masyhur untuk memberitahukan apa yang terjadi.
Habib Umar kemudian pergi ke Dau'an yang lebih kurang saat itu di tempuh dengan waktu satu hari, dengan habib umar menumpang ke beberapa kendaraan yang menuju arah Dau'an.
Ketika sampai di Dau'an dan bertemu habib Ali Masyhur, habib Umar menceritakan apa yang terjadi kepada ayah mereka. Kemudian habib Ali Masyhur mengamanahkan kepada muridnya untuk melanjutkan dakwahnya di Dau'an.