Mental Sayyidah Fatimah dalam Menghadapi Kehidupan

7 0 0
                                    

Syarifah Fatima Musawa

napa Sayyidah Fatimah bisa memiliki mental sekuat itu? karena beliau memiliki Rasulullah saw. Itu sumber kekuatan beliau yang paling besar dan sebenarnya sumber kekuatan semua umat manusia. kalau mereka membutuhkan kekuatan, kekuatannya ada di situ. dan mungkin kita sulit untuk memiliki kekuatan sebesar itu karena kita merasa jauh sama Rasulullah Saw.

Kita enggan untuk mengenali, nggak berusaha mencari perhatian dari beliau, jadi kekuatan mental kita pun tidak bisa sekuat itu. Karena kalau kita lihat bukan cuma orang-orang atau para ulama di zaman ini aja yang mereka bisa sekuat itu menghadapi ujian kehidupannya jungkir balik tapi tetap bisa berdiri tegap karena punya Allah dan Rasulullah. bukan berarti orang-orang yang mentalnya terganggu itu tidak punya Allah, karena kalau saya bilang begitu saya sedang bilang diri saya sendiri ini tidak beriman.

Jadi mengenai mental dan iman saya merasa orang-orang yang sakit mental tapi mereka masih bisa menahan imannya, masih bisa enggak menghabisi hidupnya sendiri, itu adalah orang-orang yang punya iman, justru lebih kuat daripada orang-orang yang enggak sakit mental. kenapa? karena orang-orang yang sakit mental itu isi kepalanya dia dikacaukan sama isi kepalanya sendiri, dia harus berperang sama isi kepalanya sendiri mempertahankan imannya, berantem sama isi kepalanya sendiri. sedangkan orang-orang yang tidak sakit mental, mungkin dia ujiannya dari luar, ada yang kehilangan, ada kecelakaan, ada masalah lain, tapi tidak diuji dengan dalam pikirannya. kita tau ujiannya di luar tapi kalau ujiannya ada di sini (pikiran), kita nggak tau yang lagi bener atau nggak, saya nggak bener atau stres.

menurut saya, orang sakit mental dan bisa mempertahankan justru dia punya keimanan yang lebih kuat daripada orang yang tidak tersakitan. dan memang betul bahwa kekuatan iman kita, kekuatan, kepercayaan kita sama Allah dan Rasulullah saw itu punya faktor yang sangat besar di dalam kecepatan kita untuk bangkit dari rasa sakit itu.

buat teman-teman yang misalnya lagi entah itu memang punya sakit mental atau emang lagi dalam keadaan yang drop aja dari masalah, musibah, dan lain-lain, ketahuilah bahwa seberapa kuat hubungan kamu sama Allah dengan level kekuatan itu kamu akan bangkit juga, lebih cepat atau lebih lambat tergantung itu. jadi orang-orang yang lagi drop banget, mereka pastinya pikirannya yang akan bikin mereka berpikir bahwa sepertinya mereka semua ini enggak ada gunanya, "sepertinya saya percuma ada di sini lebih baik saya enggak ada" seperti dengan semua pikiran yang menghancurkan dirinya sendiri. dengan semua pikiran gelap itu, ketika dia punya iman yang kuat sama Allah, isi kepalanya tetap begitu tapi dia bisa bilang "ya Allah saya harus gimana ya?" dia tetap hancur, tapi hancurnya di hadapan Allah. dan setelah itu ketika dia bangkit dia bisa lebih kuat dalam bangkitnya dia, karena dia tau yang menolong dia dalam kehancuran yang kemarin, yang satu-satunya yang jadi pegangan dia dalam kehancuran yang kemarin adalah Allah SWT.

jadi kesehatan mental, kesehatan iman dan kesehatan fisik itu tiga-tiganya saling berpengaruh. kalau mental kamu kuat InsyaAllah fisik dan iman kamu juga akan lebih kuat, kalau misalnya ibadah kamu kuat InsyaAllah mental kamu akan lebih kuat. Tapi kalau ada satu yang anjlok, semuanya anjlok.

Catatan kajianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang