Kelas istimewa Dauroh DZ29
bersama Ustazah Farhana Munsyi
Kitab Fiqih Tahawwulat
Selasa 4/7/23Habib Abu Bakar al-Adni al-Masyhur, seorang ulama asal Hadramaut, dalam kitabnya, An-Nubdzah Ash-Shughra menjelaskan tentang fikih akhir zaman, atau yang populer disebut fikih tahawwulat.
Apa itu fikih akhir zaman? Habib Abu Bakar al-Adni menjelaskan, “Pemahaman syariat terhadap hal-hal yang telah, sedang atau akan terjadi dari perubahan dalam kehidupan manusia dan alam semesta, dan hal-hal baru dalam ilmu teoritis ataupun aplikatif, kebudayaan, kejadian dan fitnah di tahap-tahap kehidupan manusia secara umum dan kehidupan umat nabi Muhammad secara khusus hingga hari Kiamat, baik melalui teks-teks Qur’an dan Hadits yang meneropong masa depan, maupun teks-teks Qur’an dan Hadits yang menunjukkan kejadian di masa lalu.
menerangkan keadaan umat-umat terdahulu dan hubungannya dengan tanda-tanda hari Kiamat, serta dalil-dali al-Qur’an-Hadis yang ‘membaca’ masa depan.
teori fikih akhir zaman yang dijelaskan Habib Abu Bakar al-Adni al-Masyhur ini menjawab kebutuhan-kebutuhan umat zaman sekarang ini. Di zaman yang sudah makin banyak pergolakan, perubahan-perubahan yang sedemikian cepat, terjadinya banyak permusuhan dan peperangan, maka umat Islam harus menentukan sikapnya dengan benar. Agar tidak ikut tersulut api fitnah.
Oleh karena itu, konsep fikih akhir zaman bukan sekadar mempelajari tanda-tanda hari Kiamat saja, tetapi bagaimana menyikapi tanda tersebut menjadi suatu rumusan dan kaidah. Makanya disebut “fikih”, karena berupa rumusan-rumusan dan kaidah. Karena rumusannya tentang menyikapi zaman akhir, maka disebut fikih akhir zaman. Atau bisa disebut fikih tahawwulat. Tahawwul
artinya berubah. Karena mempelajari kaidah-kaidah menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi sebelum hari Kiamat.
Konsep fikih akhir zaman ini didasarkan pada Hadits Jibril. Yaitu hadist yang memuat definisi tentang islam, iman ihsan, dan tanda-tanda hari kiamat, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.Dari Hadits tersebut, maka rukun agama ada empat; yaitu Islam, iman, ihsan dan hari Akhir. Fikih tahawwulat pondasi dasarnya adalah rukun agama ke-empat. Dalam Hadits Jibril di atas, hanya disebut sedikit di antara tanda hari Kiamat. Tetapi pada intinya, menjelaskan tentang banyaknya fitnah agama.
Fitnah adalah cobaan yang bersifat umum atau menyeluruh yang menimpa perorangan ataupun umat Islam secara keseluruhan dan berpotensi menyebabkan tergelincirnya orang tersebut dari jalan agama.
Habib Abu Bakar al-Adni al-Masyhur menjelaskan ada dua misi dari rukun agama yang empat itu, supaya umat Muslim terhindar dari fitnah. Yaitu, pertama, memperbaharui bahasa metode dakwah, dengan anggapan dakwah datang terdahulu sebelum datangnya fiqih usul, yang dimulai dari diutusnya Nabi Muhammad saw , juga sebagai pembaharuan metode ulama-ulama yang adil, di dalam penyampaian sesuatu yang dilandasi dengan al-hikmah dan pengajaran yang baik, juga sebagai mengatur ulang norma-norma salamah dan sanad yang di landasi dengan menjaga lidah dari mencela dan menjaga tangan dari pertumpahan darah, kecuali yang Allah syariatkan dan wajibkan (yaitu berjihad)
Dengan demikian, dua misi yang bertujuan menyelamatkan umat dari api fitnah akhir zaman itu adalah dengan meningkatkan dakwah. Memberi penerangan yang baik kepada umat. Pemberian penerangan harus penuh hikmah. Hikmah maksudnya tepat sasaran, proporsional, menjawab kebutuhan umat, menghindar dari adu-domba musuh-musuh Islam yang berkeinginan saling membunuh antar sesama saudara. Tujuan berikutnya yang terumus sebagai pedoman adalah kembali kepada mendidik umat, menjaga ilmu, menjaga akidah dan akhlak umat.
Artinya, bagaimanapun terjadi pergolakan dan huru-hara manusia, harus ada yang mampu menjaga ilmu dan akidah umat. Yaitu pendidikan. Perlu ada yang mendakwahi dengan tepat, benar dan menghasilkan buah yang baik.
Ilmu fikih akhir zaman ini sangat penting dan berpengaruh bagi masa depan umat Islam secara keseluruhan dan juga bagi setiap manusia dari umat Rasulullah saw . Dengan ilmu ini, seorang Muslim bisa memiliki gambaran mengenai hal-hal yang akan dia hadapi dan juga sekaligus menentukan sikap dan tindakan yang harus dia ambil ketika menghadapi berbagai hal yang bisa menjerumuskan dia ke jurang kesesatan dan perangkap fitnah.