ﺑِﺴْــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَٰﻦِ الرَّحِيْمِ
اللهم صل علی سيدنا محمد وعلی ال سيدنا محمدSyarifah Hafshoh Musawa
Mt Ashabul Maymanahpentutu ilmu ini banyak banget keutamaannya. Derajat penuntut ilmu itu lebih tinggi daripada yang lain. Allah katakan dalam Al-Quran setelah Allah kasih ilmu kepada Nabi Daud as dan Nabi Sulaiman as
Dikatakan ilmu itu tidaklah diberikan kecuali kepada orang-orang yang mulia. Dikatakan martabat orang yang memiliki ilmu itu derajatnya tinggi, karena mereka Nabi Daud as dan Nabi Sulaiman as itu memiliki kerajaan yang ga Allah berikan kepada selain mereka berdua.
Jadi di ayat ini dikatakan bahwa keutamaan orang yang punya ilmu itu mulia dari yang lain, dan nikmat sebuah ilmu adalah suatu nikmat yang paling besar yang allah berikan kepada suatu hamba. Allah bagi ilmu bukan kepada sembarang hamba, makanya kenapa orang yang diberikan ilmu itu menjadi mulia. Ilmu ini dijadikan dapat keutamaan itu tadi.
Ada beberapa ayat yg lain, salah satunya, "dan katakanlah kepada Tuhanmu bahwa, Ya Allah tambahkanlah ilmu yang kami punya" ada yg berpendapat bahwa allah ini tidaklah memerintahkan Rasul-Nya untuk meminta sesuatu yg lebih kepada allah kecuali meminta ilmu. Dan imam Al-Ghazali mengatakan Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw untuk meminta ilmu yg lebih, minta dikasih ilmu, meminta sesuatu yg lebih. kalau kita kan minta rezeki yang byk, tapi di sini Allah memerintahkannya minta ilmu yang banyak tapi ga minta yang lebih yang lain. Dan ini itu menjadi cukup bahwa kemuliaan ilmu adalah allah memerintahkan nabi untuk meminta lebih.
Dikatakanallah itu mengangkat darjat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang orang yang mempunyai ilmu di antara kalian. Di sini ada pendapat bahwa wahai manusia, pahami ayat ini, Allah seakan-akan membuat kita "ayo dong kalian ini kalo mau diangkat derajatnya kalian harus berilmu, harus belajar" jadi allah seakan akan ngajak kita buat senang belajar, seakan-akan ngasih bonus.
Jadi seorang mukmin yang alim (mempunyai ilmu maksudnya), derajatnya di atas orang-orang yang ga mempunyai ilmu. Tapi ada juga yang mengatakan dari ayat ini, Alllah mengangkat derajat orang mukmin yang berilmu daripada orang mukmin yang ga berilmu. ayat ini dapat didukung ayat yang lain, allah katakan apakah orang yang tidak mengetahui itu sama derjatanya dengan orang orang yang ga mengetahui? Apakah orang berilmu itu bisa disamakan dengan orang yg ga berilmu? Ga sama.
Dikatakan di sini bahwa, ketika allah ingin menujukan kemuliaan nabi Adam, allah memerintahkan malaikat untuk bersujud kepada nabi Adam as karena ilmu yang dimiliki nabi adam as. Dikatakan bahwa orang yang ddia mempunyai ilmu sedikit itu lebih baik daripada orang yang ibadahnya banyak.
Rasulullah SAW bersabda, "sesunguhnya amalan yang sedikit itu menjadi manfaat ketika seseorang itu tau dan punya ilmunya. Dan sesungguhnya amalan yang banyak tpi gada ilmunya ga ada manfaat." dan Rasulullah juga bilangin, "ilmu yang sedikit lebih baik daripada ibadah yang banyak"
Dan cukuplah bagi seseorang itu jika dia ini hambanya allah. Kalau dia hambanya allah dia akan cukup dengan ilmu. Dan dia cukup dalam kebodohan ketika dia suka dengan dirinya sendiri. Sesunguhnya manusia itu dua, kalau ga berilmu ya bodoh.
Karena ibadah tanpa ilmu apa gunanya?
segala ibadah itu harus ada ilmunya. Misal kita ibadah sedikit itu lebih baik daripada orang yang banyak amalannya tapi gada ilmunya.Apakah segala keutamaan itu bisa kita dapatkan secara percuma cuma ketika belajar? Jadi kemuliaan bersyarat. Maksudnya orang berilmu menjadi mulia apabila dia memuliakan ilmu, dia memuliakan org org yg mulia karena ilmu.
Seorang penuntut ilmu dituntut 4 hal, dia harus takut kpd allah, menjaga waktunya. seseorang yg berilmu tapi dia tidak menjaga waktunya.
Karena waktu adalah nikmat. Ada dua nikmat yg sering dilalaikan org, yaitu badan yang sehat dan mengisi waktu kosong.
Karena dalam waktu senggang, terus kalau kita tidak memanfaatkan waktunya, maka yang ada di situ hanyalah penyesalan. Dikatakan di sini bahwa manusia sibuk membuang waktunya pada hal yang tidak bermanfaat.
Dikatakan, aku lihat sesuatu yg aneh, kalau udah malam diisi waktunya dengan hal yang ganpenting (nongkrong misalnya, atau dia baca buku yg terlalu banyak kyk misalnya novel yg ga sepenuhnya memberi manfaat tapi banyak hiburan) kalau udh siang dia mengisi dengan tidur, atau kalau misalkan sudah sore, dia shopping, jajan, jalan jalan sore.
Dikatakan, ada satu syair, ketemu org itu ga ngasih manfaat sesuatu, kecuali kita ketemu orang yaudah, di sini tuh gosip aja, "katanya si ini begitu loh, begini loh". nah jadi beliau bilang di syair ini bahwa mengurangi ketemu orang kecuali untuk mengambil suatu ilmu atau memperbaiki keadaan, mencari solusi atau pendapat.
Dikatakan juga, allah itu ternyata kalau allah menginginkan kebaikan pada suatu hambanya maka allah akan mengarahkan waktunya untuk hal yang bermanfaat. Ibnu qoyyim mengatakan, allah itu ketika menginginkan suatu kebaikan ada pada hambanya allah akan menjaga waktu si hamba itu, seakan-akan waktunya di manage sama allah, dan allah menjadikan waktunya untuk membantu pekerjaan dia, memberi manfaat ga terbuang sia-sia. dan ketika allah menginginkan keburukan bagi suatu hamba maka waktunya dibiarkan begitu aja, seakan akan kea ga punya waktu. Jadi ketika seorang hamba ini butuh banget seakan akan waktunya ga berpihak sama dia.
Dikatakan juga di sini bahwa diri kita ini kalau tidak disibukkan dengan suatu hal yang bermanfaat maka dia akan disibukkan dengan hal yang ga bermanfaat.
Hawa nafsu kita ini jika tidak kita sibukkan dengan kebaikan maka akan disibukkan dengan kebathilan.
waktu itu kalau kamu ga nebasnya, kamu yang ditebas. Ditambahkan lagi kalau suatu kesibukan dia ga bisa, waktu kosong ini akan menghancurkan dia.
Dikatakan ilmu lebih utama dari harta, ilmu adalah pekerjaan yg paling mulia dan utama itu adalah tholibil 'ilm.
Jadi dikatakan bahwa ilmu itu suatu cahaya yang allah hidayahkan kepada hamba-hamba-Nya yg Allah cintai. Maksudnya kea terserah allah mau ngasih hikmah ilmu ini ke siapa.
Jadi intinya, ilmu ini adalah cahaya mulia, sesuatu yang ga semua orang berilmu bisa menjaga ilmu tersebut. Jadi penuntut ilmu tu kea penghafal quran, semua oranh bisa menghafal, tapi ga semua orang allah karuniakan one day one juz, ga semua org bisa menjaga ilmu tersebut.
Yg paling penting adalah membersihkan hati. Cahaya dari ilmu itu ga akan turun di hati kita kecuali hati kita udah bersih. Ibarat hati itu wadah yg kalau kita mau ngambil air minum.
terus bertaubat, menjadi lebih baik dan menjauhi maksiat. Bersihkan hati, menjauhi maksiat, jangan main jauh
Wallahua'lam bishowab.
