Support system

1 0 0
                                    

Jumat 7 juli 2023
Ustad Hanan attaki
#SharingNight @shiftmedia.id
“Lagi Butuh Support System”
⁃ Ustadz Hanan Attaki -
📍Masjid Trans Bandung

Harus merasa beruntung ketika bisa duduk di majelis ilmu, karena ini adalah salah satu nikmat dari Allah.

Karena yang kita rasakan ini merupakan anugrah dari Allah, kebaikan yang banyak dan besar (hikmah).

Tepat dalam ucapan, tepat dalam perbuatan. Memahami kebenaran, jika yang diucapkan tepat, maka insya Allah perbuatannya juga tepat.

Kita sedang berada di fase jika sosial ini bukan hanya memilih tapi juga dipilihkan oleh algoritma media sosial.
Ketika kita nonton suatu konten, itu akan muncul konten yang serupa berikutnya.

Membangun sebuah persepsi bahwa pandangan kita itu di suggest oleh algoritma.

Pertemanan mempengaruhi behaviour, tingkah laku, yang dibentuk oleh persepsi sesuatu di sosial media, maka dari itu pentingnya support system dalam pertemanan.

Apa yang kita klik, kita  follow, akan berpengaruh pada persepsi kita.

Beda angle, beda kesimpulan.
Apakah kita cukup dewasa untuk melihat angle komprehensif yang beragam supaya mendapatkan informasi yang imbang?

Membangun Circle Pertemanan

Kalo ada teman kita yang jarang join di grup, coba japri, jangan dicuekin, bisa jadi sedang ada masalah dalam kehidupan dia.

Yang namanya support system itu mau dengerin cerita.

Sebagai support system sebaiknya mencoba merasakan apa yang sedang teman kita rasakan, tidak mematahkan bahkan menolak masalah yang sedang dirasakan teman kita.

Kisah Hanzolah Al-Husaidi yang merasa imannya sedang lemah ketika ditanya oleh ke Abu Bakar lalu, Abu Bakar Ash-Shiddiq mengajaknya bertanya kepada Rasulullh.

Ketika bertemu dengan Rasulullah, Hanzolah ini mengatakan, ia merasa jika sedang bersama Rasulullah merasa dekat dengan Surga, namun jika diluar berasa dekatnya dengan Neraka.

Rasulullah menjawab, jika memang “Ada waktunya Iman naik dan ada waktunya Iman turun”

Para sahabat adalah teladan bagi kita, karena terbaik dari sisi Ibadah, moral, akhlaq dan sosial.

“Jangan sampai ketika makin paham agama, makin arogan dan mudah merendahkan orang lain.”

Karena, ketika merasa lebih tahu dan lebih benar bisa dengan mudah merendahkan orang lain. Sedangkan, Rasulullah dan para sahabat tidak mengajarkan seperti ini.

Orang yang sudah hijrah dan mengaji itu harusnya semakin terasa rahmatan lil alaminnya untuk orang disekitarnya bukan malah sebaliknya.

Jangan pas ada maunya doang nyapa orang lain, harus mau nyapa duluan untuk ber-ukhuwah.

“Sayangi yang ada dibumi, maka yang dilangit akan menyayangimu”

Harus saling menyayangi,
maka Allah akan sayang kita.

Untuk membangun circle positif, kita itu harus empati sama orang, jangan merasa paling ideal, paling shaleh diantara orang lain.

Orang yang paling berhak buat merasa aja (10 orang yang dijamin masuk Surga) tidak merasa shaleh, Apalagi kita?

Masih adakah sikap humble para Sahabat diantara kita sekarang sebagai orang muslim?

Jangan melihat seseorang dari covernya aja, bisa jadi dia memiliki amalan rahasia yang tidak kita ketahui.

Jadilah Rahmatan lil alamin ke siapa dan dimana aja.

menasehati itu, menyampaikannya jangan dengan cara yang arogan, sampaikan dengan kasih sayang.

Sederhananya taqwa adalah Menjalankan perintah Allah, meninggalkan larangan Allah.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (tanpa diuji), padahal Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak menjadikan selain Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin sebagai teman setia. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS At-Taubah : Ayat 16)

Ayat ini mengajak kita untuk punya circle biar berjamaah menjalankan ketaqwaan.
Karena kalo kita sendiri, mudah banget untuk melakukan kemaksiatan.

Cari circle yang bisa support kita untuk bertaqwa dan bertumbuh.

Seseorang itu bergantung pada iman temannya, karena setiap kita ini akan terpengaruh, maka cari kepada yang positif.

“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR.

Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

Kamu bersama siapa yang kamu cintai nanti di akhirat.
Kalo kita mau shaleh, harus belajar mencintai orang yang shaleh, keshalehan orang lain.

“Karena orang shaleh ini akan mencari temannya di akhirat, ketika dia tidak melihat temannya ada di Surga, dia akan memberikan syafaat dengan meminta kepada Allah untuk mengajak ke Surga bersamanya.”

Selain nanti dia akan di akhirat bersamanya, di dunia kita akan terpengaruh dan meniru apa yang dia lakukan.

Mencintai orangtua dengan caranya,
Mencintai keluarga dengan caranya,
Mencintai orang yang shaleh juga dengan caranya.

Kita menilai dengan yang tampak, terlepas dari setiap orang pasti ada kekurangannya.
Jangan merendahkan dengan menganggap seseorang hanya pencitraan aja.

Kriterianya adalah orang yang shaleh secara dzohir, berusaha senangkan hatinya,    cintai keshalihannya bukan keseluruhan total pribadinya.

Disekitar kita ini pasti ada yang agamanya lebih baik dari kita.

Nikmatnya iman itu..
1. Ketika malam kangen tahajud.
2. Kangen ke masjid, padahal udah ke masjid.
3. Kangen ngaji, lebih cenderung nyaman dengerin ngaji daripada lagu.

3 Hal Yang Membuat Kita
Merasakan Nikmat Iman:

1. Ketika Allah dan Rasulullah lebih dicintai dari apapun.
2. Hendaklah dia mencintai seseorang, tidak mencintainya kecuali mencintainya karena Allah (ini bukan ke pasangan maksudnya) kepada saudara kita.

Mencari circle yang positif, silaturahim, sowan ke ulama dan duduk di majelisnya ulama, dll.

3. Gak suka dengan dosa, kekufuran dan kemaksiatan.

Ustadz Hanan, membuat @pesan_trend supaya anak muda punya circle yang positif, agar mendapatkan teman-teman yang sefrekuensi positifnya.

Bangunlah circle yang positif di tempat yang nyaman. Pendidikan anak muda gak selalu formal, tapi juga informal.

Belajar tauhid dari hal-hal yang dibicarakan sehari-hari, topik tafakur dari berbagai angle.

Ketika kita bisa public speaking dan agar berkenan di hati audiencenya adalah tentang meminta Allah yang melancarkan lisan kita.

Robbisrohli Sodri Wa Yassirli Amri Wah Lul Uqdatan Min Lisani Yafqohu Qouli

“Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.”

Selalu melibatkan Allah dalam circle kita.

Cari circle orang shalih, cintai mereka, duduk diantara mereka, bersamai mereka, dapatkan syafaat dari mereka.

Wallahu'alam,
Jazakumullah Khayr sudah membaca, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan.

Catatan kajianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang