09 Mulai Perhatian

311 13 11
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G

SELAMAT MEMBACA CERITA AKU.
DIAMBIL BAIKNYA DAN DITINGGALKAN

BURUKNYA DI KOLOM KOMENTAR...

NIKMATI CERITANYA, IKUTI ALURNYA....







* * * * * *



Waktu seakan cepat berputar, Bara dan keluarga sekarang sedang dalam perjalanan untuk pergi ke tempat berlangsungnya acara mereka.
Ayah dan ibunya yang memakai satu mobil dan dia yang memakai satu mobil.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 20 menit mereka sampai di sebuah gedung yang sangat besar. Dengan semua dekorasi yang sangat indah.
Para pengawal dan pelayanan langsung berbaris begitu mobil sang pemilik gedung yang telah sampai.

"Selamat malam Pak"
Ucap tegas seorang pengawal saat Alex dan Andin keluar dari mobil.

"Selamat malam tuan muda"
Bara yang mendengar salam itu tampak bingung, tuan muda. Agak berlebihan dan lebay, tapi ya mau bagaimana lagi.

"Nggak usah pak"
Ucap Bara sambil menepuk-nepuk pundak pengawal itu, sangat berlebihan setelah mengatakan itu Bara langsung masuk ke dalam gedung.

Dekorasi yang elegan tapi tetap mewah, semua tamu-tamu yang hadir memakai pakaian yang sangat mahal. Acara apa sebenarnya ini?

"Bara"
Panggil seorang dari arah depan. Siapa lagi kalau bukan Gavin

"Waduh. Ganteng banget teman gue"
Ucap Riski begitu sampai di depan Bara.

"Kalo bukan bunda yang nyuruh gue, juga nggak make baju kayak gini anjing"
Sambar Bara cepat.

Flashback on

"Bara kamu udah pulang?"
Tanya Andin begitu Bara masuk ke dalam rumah.

"Iya Bun"
Jawab Bara yang langsung duduk di sofa rumah.

"Bara ayo ikut bunda, kita milih baju buat kamu entar malem"
Ajak Andin, tanpa menunggu jawaban dari Bara ia langsung menarik tangan anaknya itu untuk mengikuti dia.

"Kamu suka yang mana?"
Tanya Andin begitu dia dan Bara sampai di kamarnya.

"Yang mana ya, Bara nggak tau"
Jawab Bara yang bingung, sangat banyak jas lengkap dengan kemejanya sampai dasi juga ada. Ibunya ini sangat mempersiapkan semuanya dengan baik.

"Yang warna hitam aja"
Keputusan yang sudah bisa di tebak harusnya Andin tidak pertanyaan.

"Hmm bunda udah tebak"

"Hehe"
Bara menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba gatal saat mendengar ucapan ibunya.
"Tapi Bara nggak mau pake dasi"
Lanjut Bara, seumur hidupnya ia tidak pernah memakai dasi, kecuali memakai dasi sekolah.

"Iya terserah kamu, Bunda ikut aja yang penting pakaian kamu formal dan rapi"
Bara mengangguk paham mendengar permintaan dari ibunya.

Flashback off.

"Gitu"
Ucap Bara saat menyelesaikan ceritanya.

"Iya sih, harusnya emak lu tau, kalo lu tuh demen banget sama warna hitam"
Seru Riski sambil tertawa pelan
Bara memang tidak bisa pisah dari warna hitam.

Satu Janji Untuk Dia!! (ALDEBARA 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang