Bisa Selalu Berteman Baik

13 15 5
                                    

"Non biar bapak aja yang buka gerbangnya"Ucap pak Jaka yang melihat nonanya yang akan membukakan gerbangnya.

Pak Jaka merasa tidak enak dengan nonanya karena hampir setiap saat Alana lah yang akan membukakan pintu gerbang untuknya.

Alana hanya bisa tersenyum dan mengangguk.dan dia pun langsung masuk ke dalam kediamannya.

Setelah itu Pak Jakalah yang membuka gerbang rumah keluarga Atlanta.

Baru saja Alana akan masuk abangnya sudah lebih dulu membuka pintu.

"Eh hufftt abang kirain siapa bikin kaget aja "Ucap Alana sambil mengusap dadanya.

Punya abang bisanya-bisanya bikjn kaget.

Hal itu membuat Abian menggaruk tengkuknya sambil menampilkan deretan giginya.

"Abang nganggetin ya?"

"Enggak kok enggak sama sekali"Ucap Alana asal.

Sudah tau dirinya menganggetkan dirinya malah bertanya lagi.aduh tidak habis pikir Alana pada abangnya ini.

"Bener lan enggak kaget?"Tanya Abian sekali lagi.

"Menurut abang kaget apa enggak?"Tanya Alana yang membuat Abian mengangguk.

"Tuh tau"Ucap Alana sambil menerobos masuk melewati abangnya.

Hal itu membuat Abian menggaruk tengkuknya yang tak gatal.sambil menyusul kepergian adiknya.
▪︎▪︎▪︎▪︎
Setelah masuk ke dalam rumahnya Alana segera ke kamarnya.

Tapi sebelum itu Alana melihat -lihat keberadaan rumahnya yang tidak ada.

Mungkin mamah Ara di dapur Batin Alana.

Dan itu membuat Alana langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya.

"Lan lan tunggu"

Baru 2 anak tangga Alana naikki sudah ada yang memanggilnya.

Hal itu membuat Alana menoleh ke sumber suara"Iya bang?"Ucap Alana sambil mengangkat satu alisnya.

"Mana titipan abang?"Tanya Abian pada adiknya.

Memang Abian mengechat adiknya untuk menitip batagor pada adiknya yang berada di sekolahnya.

Katanya si dirinya sedang ingin memakannya.

Alana menepuk dahinya dan menatap sekantung plastik di tangannya.dan itu merupakan batagor titipan abangnya.

"Ni bang"Ucap Alana pada abangnya sambil memberikan sekantung batagor untuknya.

"Thanks lan you the best sis--"

Abian memberhentikan ucapannya karena adiknya itu menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Dirinya sudah tau pasti ada kesalahan karena dirinya menitip sebungkus batagor ini.

"Ehem bang tau enggak tadi lana sampe puter balik lagi buat beli batagor ini loh "Ucap Alana yang membuat Abian menggaruk tengkuknya.

"Gitu ya yaudah ni abang lebihin buat permintaan maaf"Ucap Abian sambil menyerahkan uang untuk membayar batagor.

"Beneran bang?"Tanya Alana yang sudah berubah menjadi berbinar.

"Iya dong"Ucap Abian sambil mengusap kepala adiknya.

"Yey makasih abang"Ucap Alana yang berjalan ria di tangga menuju kamarnya.

Abian melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya dan tersentum meluhat adiknya yang senang karenanya.

▪︎▪︎▪︎▪︎
Pukul 17.00 Alana sudah siap dengan pakaian rumahnya dan segera turun ke bawah untuk membantu mamahnya menata makanan di meja makan.

LantasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang