Mobil hitam milik Edo berhenti disebuah jalanan yang begitu sepi tanpa ada pengendara yang melintasi jalanan tersebut. "Tuan kita dimana?" tanya Sylla ketakutan.
"Kau ingin menjelaskan kepada ku kan?" Sylla mengangguk sebagai jawaban.
"Cepat turun," ucap Edo sambil melepaskan sabuk pengaman nya.
"Ta-tapi--"
"Diam ikuti perintahku!" kesal Edo sudah tidak bisa mengontrol emosi nya. Gadis itu mengangguk lemah, dirinya benar benar ketakutan sekarang ini. Sylla turun dari mobil, kemudian gadis itu berdiri didepan Edo. Pria itu menatap Sylla dengan dingin.
"Cepat jelaskan, kau ingin menjelaskan bukan?"
"Sa-saya minta maaf, Tuan. Saya telah melanggar janji saya sendiri. Se-sebenarnya saat tidak ingin melanggar janji saya sendiri, ta-tapi." Gadis itu menjeda ucapan nya sendiri. Lalu ia memejamkan matanya untuk menarik nafas nya dalam dalam.
"Tapi apa?" tanya Edo tak sabaran.
"Tapi karena sa-saya tidak ingin membuat Aldo sedih."
"Bodoh," umpat Edo tertahan dihati. Edo mengusap wajahnya dengan gusar.
"Akhiri hubungan kalian berdua sekarang!" perintah Edo. Gadis itu menggelengkan kepala nya. Bagaimana bisa ia mengakhiri hubungan ini, jika dilubuk hati nya yang paling dalam ia memiliki sedikit perasaan yang sama hal nya dengan Aldo.
"Saya tidak bisa, Tuan," ucap Sylla lemah.
Edo menyerngit. "Kenapa?"
Gadis itu bingung harus menjawab apa. Dirinya tidak bisa membuat Aldo sakit hati dengan memutuskan hubungan nya cuma cuma.
Sylla menundukan kepalanya. Ia tidak bisa menjawab apa apa. Edo berdiri didepannya menatap kesal gadis itu. "Kenapa kau diam, Ha? Katakan?!"
"Sa-saya ti-tidak bisa, Tuan," kata Sylla.
"Iya katakan kenapa kau tidak bisa?! Jangan buat saya semakin marah Sylla," kesal Edo. Dia semakin tersulut emosi saat gadis itu hanya bisa menundukan kepala tanpa menjawab pertanyaan nya.
Edo menghela nafasnya dengan kasar. "Mana ponsel mu?"
"Buat apa, Tuan?"
"Cepat mana ponsel mu?!"
Sylla memberikan ponsel nya kepada pria itu. Kemudian Edo mencari nama kontak bernama Aldo lalu ia menghubungi kontak tersebut.
Status panggilan tersebut berdering. "Katakan pada dia bahwa kau ingin mengakhiri hubungan ini," ujar Edo sambil memberikan ponsel tersebut pada Sylla. Sylla membulatkan matanya terkejut, bagaimana bisa Edo tahu nama Aldo.
"Hallo Syl ada apa? Kamu udah pulang?"
Sylla terkejut mendengar suara Aldo dari ponsel nya. Ia menarik nafasnya mencoba untuk menetralkan jantung nya. "I-iya, Do," jawab Sylla gugup.
"Suara kamu kok gitu sih, kamu canggung ya ngomong sama aku. Cieeee....."
"Hahahaha." Sylla tertawa palsu.
"Dih malah ketawa jadi kangen tau. Kamu tau gak, semenjak ada kamu, hidup aku lebih semangat. Pokok nya aku sayang banget sama kamu. Kamu jangan pernah ninggalin aku ya."
Hati Sylla terenyuh mendengar kata itu. Bagaimana bisa ia menyakiti hati Aldo. Rasanya Sylla tidak tega.
"Oh ya ngomong ngomong soal Tuan tadi gimana?"
Sylla menatap Edo. Edo memberikan isyarat kepada gadis itu untuk segera mengucapkan apa yang ia perintahkan tadi.
"Do, aku mau ngomong," ucap Sylla deg deg an.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS EDO
RandomTak kusangka umurku yang hampir menginjak berkepala 4, bisa bisanya aku jatuh cinta kepada seorang gadis yang dimana gadis itu adalah guru privat putri ku. 🔞