"Mas lihat deh muka aku ada jerawatnya. Gimana ini," keluh Riska sambil menatap wajahnya dicermin. Tapi Arsad sang suami tidak menggubris keluhan istrinya. Dia tetap sibuk dengan laptop dipangkuannya.
"Ihh... Mas Arsad kamu kok diem aja sih," kesal Riska dengan menghentak hentakan kakinya.
"Terus aku harus ngapain, Ris? Mas lagi kerja jangan ganggu mas."
"Tanya kek kenapa. Jangan diem aja, kalau muka aku rusak gimana." Arsad menghela nafas nya, dia sudah tau istrinya itu mengkode dirinya bahwa Riska ingin pergi ke salon untuk perawatan.
"Riska dengerin mas. Mas mohon untuk kali ini kamu jangan ke salon dulu. Mas lagi pusing, mendingan kamu buatkan kopi buat mas," ujar Arsad merindukan kopi buatan istrinya itu. Dulu ketika masih menjadi pengantin baru istrinya itu rajin membuatkan kopi untuknya tapi setelah sekian lama istrinya tidak lagi membuat kan kopi seperti biasanya.
"Ihh... Mas kok gitu sih malah nyuruh aku buatin kopi. Riska gak mau ah. Suruh Bi Sarti aja sana."
"Yaudah kalau gitu, gak bakalan mas kasih uang buat ke salon," imingnya pada Riska. Riska mendengus kesal, dirinya benar benar malas ke dapur saat ini. Terpaksa dirinya bangkit dari duduknya untuk pergi ke dapur, jika bukan karena imingan dari sang suami dirinya ogah menyentuh peralatan dapur.
Kring..... Kring......Kringgg.....
Mendengar bel masuk semua anak siswa siswi sd berhamburan masuk kedalam kelasnya masing masing untuk memulai pelajaran.
"Serin kemana sih kok belum datang juga," gumam Melati melihat kursi disampingnya itu masih kosong.
"Yoi nanti kita mabar kerumah aku," ucap Kenzo sambil masuk kedalam kelasnya.
"Oke bro," jawab Bagas sambil bertos ria kepada Kenzo.
"Apa sih liat liat," ketus Melati pada Kenzo yang melewati nya dengan tatapan seperti ingin menerkam gadis itu.
Kenzo yang duduk dibelakang Melati ingin rasanya menjambak rambut gadis itu yang dikepang seperti elsa. Lalu tiba datang seorang gadis masuk kedalam kelas dengan membawa lolipop ditangan kanannya. "Serin lama banget sih kamu," kata Melati dengan memasang wajah cemberut.
"Salahin daddy aku. Daddy maksa aku makan sayulan tau. Selin gak suka, tapi masih aja dipaksa. Lasanya gak enak huekkk."
"Nye nye nye alay," sindir Kenzo langsung mendapatkan pelototan dari Serin.
Serin maju satu langkah lalu menodongkan permennya itu kehadapan Kenzo, Kenzo memundurkan wajahnya agar tidak terkena air liur gadis itu dipermen."Jauhin permen kamu dari aku!" perintah Kenzo. Serin malah senang melihat ekspresi sepupunya itu terlihat ketakutan.
"Hayo..... Lasain kamu. Makanya jangan ngejek Selin," cam nya pada Kenzo. Gadis itu kembali memasukan permennya kedalam mulutnya lalu kembali duduk dibangkunya.
Tap tap tap
Suara ketukan sepatu seseorang memasuki kelas mereka, semua murid didalam kelas tersebut langsung duduk dibangku mereka masing masing.
"Selamat pagi anak anak," ujar Bu Susi.
"Selamat pagi bu...." jawab mereka serentak.
"Sebelahnya Kenzo itu siapa?" tanya Bu Susi melihat muridnya pagi pagi ini sudah menaruh kepalanya dibangku.
"Beni, Bu," cicit Farah.
"Beni bangun, jangan ditaruh kepalanya. Masa pagi pagi udah ngantuk," tegur Bu Susi. Kenzo segera membangunkan temannya itu. Tapi Beni ogah mengangkat kepala nya, hari ini dia benar benar mengantuk karena semalaman dia nobar sepak bola dengan tetangganya.
![](https://img.wattpad.com/cover/340481838-288-k354826.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS EDO
RandomTak kusangka umurku yang hampir menginjak berkepala 4, bisa bisanya aku jatuh cinta kepada seorang gadis yang dimana gadis itu adalah guru privat putri ku. 🔞