Edo-Sylla-Aldo

464 18 0
                                    

Mendung mulai gelap, pertanda hujan akan mulai turun. Kilat menyambar dimana mana, dan ditambahnya kencang nya angin. Sylla menyilangkan kedua tangannya karena merasa kedinginan. Dia berdiri diluar kampus karena sedang menunggu Gojek yang telah dia pesan melalui aplikasi. "Kenapa lama sekali?" gumamnya.

Brum.... brum Tin tin

Sylla melihat semua mahasiswa dan mahasiswi mulai berhamburan pulang melewati gerbang.

Tin tinnnnn.....

"Sylla, aku duluan ya....." sapa Aqila teman sekelasnya.

"Iya, hati hati," jawab Sylla sedikit berteriak.

Sylla mondar mandir didepan gerbang. Gadis itu cemas karena takut jika tidak sampai dirumah Wijaya secepatnya dirinya akan membuat Kasim kepikiran. Entahlah kenapa gojek itu lama sekali.

Brummm.... Brum brum

"Woy ngapain lo?" tanya Aldo tiba tiba cowo itu sudah disamping Sylla dengan sepeda motornya.

"Lagi nunggu hujan duit," jawab Sylla malas. Aldo terkekeh.

"Serius atuh, Baby. Kamu itu lagi ngapain, hujan mau turun kenapa kamu masih disini?"

Sylla ingin sekali menyumpel mulut Aldo itu, karena Aldo memanggilnya dengan sebutan Baby baby. Dirinya merasa geli dengan panggilan itu.

Gadis itu menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu kepala nya menoleh dengan melemparkan senyuman kepada cowo itu. "Lagi nungguin gojek. Mau nungguin juga? Sini sini, kalau kamu mau."

"Ngapain di tungguin. Gojek kamu kan udah ada didepan kamu. Nih aa Aldo siap mengantarmu," ucap Aldo sambil menaik turunkan alisnya.

Sylla memutar bola matanya dengan malas. Dia tidak menanggapi ucapan cowo itu. Sesekali ia membuka ponsel nya ternyata ada notif yang masuk dari ponselnya.

'Sebelumnya saya minta maaf kak. Disini tiba tiba hujannya deres banget, bahaya jika berkendara. Jadi saya gak bisa kesana tepat waktu. Kakak boleh cancel pesanannya kalau memang kakak buru buru.'

Sylla membaca pesan yang dikirim dari aplikasi gojek itu. Lalu membatalkan pesanannya. Gadis itu menghela nafasnya. Dia tidak tau lagi, harus pulang dengan cara apa. Dirinya juga harus kerumah Wijaya secepatnya agar Edo tidak memarahinya.

"Kenapa, Syl?" tanya Aldo.

"Gojek aku gak dateng."

"Yaudah sama gue aja. Gue anterin lo pulang."

"Tapi, Do."

"Ck lo mah kebanyakan tapi tapian. Udah buru naik, ntar hujan nanti." Sylla menganggukan kepalanya, karena ini satu satunya jalan keluar. Sebelum gadis itu naik ke atas motor, Aldo sudah terlebih dahulu menurunkan injakan kaki motornya yang dibelakang dengan tangannya. Lalu Sylla memposisikan duduknya agar nyaman, dia takut jatuh karena motor cowo itu memiliki jok yang tidak lebar seperti motor biasanya. Karena motor itu R25.

"Udah?" tanya Aldo memastikan gadis itu sudah benar benar nyaman dengan posisinya.

"Udah," jawab Sylla. Gadis itu memegang tas Aldo dengan erat. Aldo tersenyum menyeringai melihat gadis itu dari kaca spion nya. Muncul ide jahil di otaknya. Motor yang dikendarai Aldo yang semula pelan tiba tiba menjadi semakin kencang hingga membuat gadis itu reflek memeluk Aldo dengan erat.

"Aldoooo...." jerit Sylla ketakutan. Cowo itu malah terkekeh.

Disisi lain Edo mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi. Edo menelfon kerumah bertanya dengan alasan apakah Serin sudah belajar dengan Sylla atau belum. Ternyata Bi Tami menjawab bahwa Sylla belum juga datang. Ditambah berkali kali Edo melakukan panggilan namun tidak ada jawaban dari Sylla. Pikirannya takut, jika gadis itu kenapa kenapa. Karena hari ini cuaca hujannya sangat deras.

Mobil mewahnya berhenti didepan universitas yang ditepati oleh Sylla. Edo keluar dari mobil nya untuk bertanya kepada satpam. "Pak, apakah anda pernah melihat gadis ini?" tanya nya. Satpam itu melihatnya dengan seksama, dan mencoba mengingat ingat wajah gadis itu yang ada diponsel.

"Ah ya saya baru ingat. Saya melihatnya beberapa menit yang lalu dia pulang dengan dibonceng seorang pemuda mahasiswa dari sini," jawabnya dengan yakin.

Edo mengepalkan tangannya, karena pemuda itu berani beraninya mendekati Sylla. Edo memejamkan matanya untuk menarik nafasnya dalam mencoba untuk menetralkan emosinya. "Baik, Pak. Terimakasih, saya duluan." Satpam itu menganggukan kepala nya. Lalu Edo kembali masuk kedalam mobilnya dan berputar balik arah.





"HAAACHI!" Sylla terus bersin bersin akibat kedinginan. Dirinya dan Aldo terpaksa berhenti disebuah Halte bus untuk menunggu hujan reda.

"Pake punya gue aja biar lo gak kedinginan," kata Aldo sambil memberikan jaketnya pada gadis itu.

"Eh eh, Do gak usah. Kamu pake aja, nanti kamu kedinginan gimana?"

"Yaelah Sylla. Gak bakalan. Gue nih ya, dari malam sampe pagi gue aja masih betah pake ac walaupun hujan diluar."

"Tapi kan--"

"Tapi apa, Baby? Udah lah pake aja. Kamu itu gak usah khawatirin aku. Aku gak bakalan mati kedinginan kok," ucap Aldo sambil terkekeh.

"Kamu itu ngomong apa sih. Gak usah bawa mati mati juga," kesal Sylla. Aldo seperti diperhatikan langsung mencubit pipi gadis itu dengan gemas.

"Cieee... perhatian. Kalau semisalnya gue mati lo bakalan sedih gak?" ucap Aldo melantur. Sylla benar benar tidak suka dengan pembahasan cowo itu. Kematian bukan hal yang cocok dibahas saat ini, karena gadis itu percaya ketika hujan kita tidak boleh berbicara yang tidak tidak.

"Ck. Gak usah bahas itu lagi! Diem!" ucap Sylla sambil menatap cowo itu dengan tajam.

"Oke oke."

Tiba tiba sebuah cahaya mobil menyorot ke arah mereka. "Siapa sih itu, bikin silau aja," kesal Aldo.

Mobil itu berhenti didepan mereka, lalu sang pemilik mobil membuka kaca jendela. "Tuan Edo," gumam Sylla.

Edo keluar dari mobilnya dengan payung lalu dia menghampiri mereka berdua. "Ayo pulang," ajak Edo. Sylla bingung harus menjawab apa, karena dirinya tidak enak meninggalkan Aldo sendirian disini.

"Ta-tapi, Tuan. Aldo bagaimana?"

"Kau tidak perlu khawatir dia bisa menjaga dirinya sendiri. Ayo pulang, Serin menunggumu dirumah!"

"Gue gakpapa kok disini sendirian. Ntar hujan juga mulai reda. Mendingan lo pulang, ganti baju dari pada lo sakit nanti," ujar Aldo dengan lembut. Edo mendengar itu tidak suka.

"Apa apaan pemuda ini. Sok perhatian," gerutu Edo dalam hati.

"Yaudah deh. Aku duluan ya.... Ini jaketnya aku pinjem dulu ya? Besok aku balikin."

"Santai aja Syl. Lo ambil juga gapapa," canda Aldo. Edo langsung menatap tajam cowo itu, tapi Aldo tidak menghiraukannya.

"Ayo pulang!" ajak Edo tidak sabaran. Lalu Edo memayungi Sylla ketika masuk kedalam mobilnya agar tidak kehujanan.

Setelah mereka masuk kedalam mobil Edo mulai menyalakan mesin mobilnya. "Aku pulang duluan ya, Do." Aldo menganggukan kepalanya sambil melemparkan senyuman, begitu pula dengan Sylla, Edo melihat gadis itu tersenyum ke pemuda itu dirinya langsung menutup kaca jendela mobil nya dengan kesal. Kaki nya langsung menginjak pedal gas mobil. Sylla langsung tersentak kaget karena Edo tiba tiba melaju dengan kecepatan tinggi untung saja dirinya memakai sabuk pengaman.

oOo
Jangan lupa vote and komen guys ;)
Seribu makasii buat kalian yang udah vote atau komen.
Yang belum vote/komen yuk bisa yuk mulai sekarang vote & komen.

See you again.....

MAS EDO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang