Hari ini murid kelas 1 SD TAMAN INDAH Bandung mengadakan ulangan matematika dadakan. Semua murid terkejut mendengar Bu Susi mengatakan, "Ayo anak anak persiapan sobekan kertas, kita akan ulangan matematika hari ini."
"Astagfirullah, Bu...... Kenapa harus sekarang? Besok aja ya, Bu?" mohon Tika murid dari kelas itu.
"Tidak bisa anak-anak. Ayo kalian sekarang tulis soalnya. Dan kerjakan sebisanya." Semua murid mendesah karena tidak sempat belajar, terkecuali salah satu murid dikelas itu terlihat senang. Serin, gadis kecil itu akhirnya akan menunjukkan kemampuannya pada ayah nya dan kakeknya. Dia akan membuktikan bahwa dirinya mampu mendapatkan nilai yang bagus dalam mapel ini. Sedangkan Kenzo. Dia terlihat kesal, karena semalaman dia tidak membuka buku nya sama sekali. Bahkan akhir akhir ini dirinya lebih sibuk dengan permainan gamenya yang telah dihadiakan oleh ibunya sebagai tanda bahwa Kenzo bisa mempertahankan peringkat nya.
"Silahkan ditulis anak-anak. Saya harap semua mengerjakan dengan sendiri sendiri tidak ada kecurangan!" ujar Bu Susi dengan tegas. Semua murid sibuk dengan sendiri nya. Bu Susi berjalan keliling disetiap bangku murid murid.
"Aduh. Aku gak bisa matematika, gimana ini?" aduhnya kepada Serin. Serin tidak mendengar keluhan temannya itu, dia terlihat sibuk mengerjakan soal soal, lalu Serin tersenyum ketika menemukan jawaban. Dia langsung menulis jawaban tersebut. Lalu mengerjakan soal berikut nya, dia senang sekali mengerjakan soal soal kali ini, karena semalaman dirinya sudah belajar dengan Sylla jadi hari ini dia tidak terlihat kebingungan untuk menjawab.
"Serin. Itu bener jawabannya?" tanya Melati tidak yakin jika jawaban Serin itu benar. Karena selama ini yang Melati tau, Serin mengerjakan soal soal dengan asal asalan bahkan gadis itu ketika tidak bisa mengerjakan soal soal dia menulis kembali soal tersebut. Baginya yang terpenting, dikertasnya terpenuhi oleh angka angka dan coretan.
"Iya, Meti," jawab Serin.
Melati tetap tidak percaya, akhirnya dia menoleh kebelakang menatap Kenzo sedang frustasi mengerjakan soal soal. Entahlah Melati bingung, biasanya Kenzo sangat bersemangat mengerjakan ulangan matematika tapi kali ini anak itu terlihat frustasi. Melati mengintip jawaban dari kertas Kenzo, Kenzo langsung menutupi lembaran kertasnya dengan tangannya. Lalu anak itu menatap kesal ke arah Melati. "Gak boleh nyontek! Enak aja. Madep kedepan sana."
"Apaan sih siapa juga yang mau nyontek. Ke geeran kamu," balas Melati dengan sinis.
"Tapi emang bener kamu itu mau nyontek aku. Orang aku liat kamu ngelirik ngelirik jawaban aku."
"Dihh orang aku liat Beni kok," bohongnya. Beni teman sebangku Kenzo yang memiliki tubuh kecil itu mendengar hal itu langsung mengangkat kepalanya dari meja. Dia tidak menyangka Melati akan mulai jatuh cinta padanya pikirnya begitu.
"Kenapa kalian berisik sendiri? Bukannya ngerjain malah ngobrol," omel Bu Susi.
"Engga, Bu. Sebenarnya Melati mau nyontek punya saya, Bu," tuduh Kenzo pada Melati. Melati langsung melototi cowok itu, ia tidak terima dengan ucapan Kenzo itu.
"Kenzo bohong, Bu. Saya gak nyontek dia! Orang saya cuma nengok kebelakang doang," jawab Melati yang tak habis akalnya.
"Halah omong kosong," ucap Kenzo.
"Kamu itu yang omong kosong," jawab Melati tak mau kalah.
"Stop! Kalian berdua maju ke depan. Kerjakan soalnya didepan!" perintah Bu Susi dengan tegas. Mereka bedua menggelengkan kepalanya.
"Maju!" Dengan lemas mereka berdua maju ke depan dengan membawa kertas dan alat tulis. Melati dan Kenzo, mereka berdua duduk didepan dengan saling berjauhan. Kedua anak itu menatap sengit satu sama lain. Melati mengacungkan jari tengah nya kepada Kenzo. Kenzo melihat itu langsung mengaduh kepada Bu Susi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS EDO
RandomTak kusangka umurku yang hampir menginjak berkepala 4, bisa bisanya aku jatuh cinta kepada seorang gadis yang dimana gadis itu adalah guru privat putri ku. 🔞