"HAHAHAHA wajah lo sekarang aslinya kayak monyet! Kalau gak pecus pake make up gak usah pake make up lah. Ngaca sono," ejek Zion.
"WAJAH SELIN GAK KAYAK MONYET! Mata kamu aja yang buta!" balas Serin tak terima.
"Kalau wajah lo gak kayak monyet gak mungkin si Delva ogah natap lo. Bener gak, Va?"
Delva teman Zion yang berdiri di samping nya menganggukan kepala nya. Serin menatap Delva kakak kelas itu dengan kecewa, padahal ia sangat mengagumi cowo itu, dan ia memakai make up juga karena cowo itu.
"Meti apa benal wajah Selin kaya monyet?" tanya nya. Melati menggelengkan kepala nya. Namun Serin tidak puas, ia bertanya kepada salah satu seorang gadis yang mengerumuni nya.
"Tika apa benal wajah aku kayak monyet?" tanya Serin.
Gadis bernama Tika itu menjawab, "Bukan kayak monyet sih. Tapi riasan kamu itu kayak ondel ondel jadinya. Mendingan kamu hapus itu make up deh."
Pernyataan dari Tika itu membuat dirinya merasa malu. Mata Serin mulai berkaca kaca.
"Udah sono hapus make up lo yang jelek itu HAHAHAHA. Make up kaya monyet aja bangga," ucap Zion tanpa memfilter ucapannya.
"ZION JAHAT. SELIN BENCI ZION! SELIN BENCI BENCI BENCI," teriak Serin sambil memukul lengan Zion, Zion langsung mendorong Serin hingga tersungkur ke lantai.
Tiba tiba Kenzo datang membelah kerumunan. Ia melihat didepannya sepupunya itu tersungkur dilantai, Kenzo langsung berjongkok membantu Serin untuk berdiri.
"Kenzo," Serin langsung menangis sejadi jadinya melihat sepupunya itu. Kenzo mengusap pipi Serin dengan telapak tangannya. "Udah gak usah nangis, aku udah ada disini," ujar Kenzo.
Kenzo melangkah mendekati Zion tanpa takut. "Lo cewek atau cowok. Sifat lo itu kaya banci, beraninya cuma sama cewe," ucap Kenzo dengan lantang dengan menggunakan kata tidak seperti biasanya.
"Lo itu yang kaya banci. Dari pada lo ngurusin gue, mendingan lo urus tu sepupu lo yang kaya monyet." Kenzo tanpa babibu langsung memberikan tendangan diperut Zion, hingga Zion terjatuh. Semua yang ada disitu menatap Kenzo tak percaya kalau anak itu akan bisa melakukan seperti itu, padahal yang mereka lihat Kenzo hanya siswa yang rajin tidak berani melakukan kekerasan.
"Zion lo gakpapa?" tanya Delva sembari membantu temannya itu untuk berdiri.
"Gue gakpapa."
Kenzo dan Zion saling memberikan tatapan tajam satu sama lain. Rahang Zion mengeras dengan kedua tangan mengepal. Anak itu hendak memberikan pukulan diwajah Kenzo, namun Kenzo dengan sigap menghindar. Zion tak terima, ia menarik kerah seragam Kenzo
"Lo itu b.a.n.c.i, yang cuma modal tampang tapi mental kaya karet," ledek Zion.
"Dari pada lo kaya monyet. Masih mending ada yang dibanggain dari gue meskipun modal tampang, sedangkan lo, Apa?" jawab Kenzo tak mau kalah.
"Lo!" Zion makin memanas dengan mata melotot seakan akan mau keluar.
"Alamak mata nya mau keluar anjir serem banget. Mana jelek lagi," ceplos Beni langsung mendapatkan tatapan tajam dari Zion.
"Kamu benel, Beni. Mata nya mau kelual, Selin jadi takut liatnya. Mana kaya dlakula wajahnya," ceplos Serin.
"Bacot lo berdua. Tutup mulut lo!" sentak Zion.
"Lo itu yang harus tutup mulut! Bukan mereka!" ucap Kenzo membela.
"Bacot lo!" Zion mendorong bahu Kenzo, pada akhirnya mereka saling dorong satu sama lain hingga terjadi keributan.
***
Kantor
Sedangkan dikantor, Edo malah tengah tersenyum senyum sendiri melihat foto Sylla yang ia candid secara diam diam. Entah lah hanya dengan melihat foto gadis itu, energi Edo bertambah seketika, apalagi jika Sylla berada disini sekarang, ia akan bertambah semangat untuk bekerja.
"Sylla saya benar benar gila karena kamu HAHAHA. Saya akan merebut kamu dari pemuda itu. Kamu akan jadi milik saya, dan selamanya jadi milik saya!" ucapnya sambil tertawa licik.
"Aku akan menelfon dia." Edo membuka whatsapp nya dan menekan kontak Sylla yang ia sematkan paling atas.
"Ayolah Sylla angkat telfon saya."
Hanya menandakan telfon berdering saja, namun tak kunjung diangkat. Edo mencoba lagi menelfon namun hasilnya nihil sama saja. Apa mungkin Sylla sedang ada kelas, itu bisa saja.
Tok tok tok
"Masuk," ucap Edo. Reta sekretaris Edo masuk kedalam ruangan dengan membawa sebuah berkas penting untuk perlu ditanda tangani oleh Edo.
"Ada apa?"
"Itu pak, ada berkas yang perlu bapak tanda tangani," jawab Reta sembari membuka kan berkas tersebut.
"Dimana saya harus tanda tangan?"
"Disini pak." Reta menunjukan dimana Edo perlu tanda tangan. Setelah itu Reta menutup berkas tersebut kembali dan ia berpamitan untuk pergi keluar dari ruangan tersebut.
Dret dret dret
Edo langsung mengangkat telfon tersebut tanpa melihat siapa yang menelfonnya.
"Halo Sylla?""Ini gue Zaki temen lo. Ngapain lo cari calon bini gue."
Brak!
Edo langsung menggebrak meja kerja nya hingga Zaki mendengarnya.
"Lo mau mati sebelum kawin, ha?!"
"Widih santai mas bro. Gue tadi cuma becanda hehehe. Emmmm.... lo sekarang sibuk gak?"
Edo menghela nafasnya sejenak.
"Enggak, kenapa?"
"Oh... Yaudah."
"Gak jelas lo. Gue tutup telfonnya. Buang buang waktu aja," ucap Edo kesal.
"Ni abang marah marah mulu kaya kucing minta kawin aja. Lo kenapa sih, lo kangen sama si Sylla Sylla itu?"
Edo tiba tiba terdiam seketika. Sialan kenapa Zaki bisa tau. Entahlah teman nya satu ini seakan akan mereka memiliki ikatan batin.
"Hallo bro?"
"Ya?"
"Syukurlah berarti masih hidup."
"Zak, lo beneran bosan hidup?"
"Hehehe mendingan lo ke kampus gue sini deh. Tadi gue lihat Sylla kaya nangis gitu, tapi pas mau gue panggil dia udah jauh."
"Sylla nangis? Kenapa dia? Apa ada seseorang mengganggu nya disana?"
"Mungkin dia habis menang lotre kali."
"Gue nanya serius, Zak!"
"Ya mana gue tahu, Do! Orang dia nya aja lari nya cepet banget sambil nangis, terus gue ikutan lari juga gitu kaya di flm india india? Aneh deh lo. Tap--"
Edo tiba tiba menutup telfonnya, dan bergegas pergi ke kampus untuk menemui Sylla. Entahlah jika mendengar Sylla menangis, hati Edo tidak akan tenang.
***
Hallo hallo guys, maaf banget baru update huhuhu. Aku kira gak ada yang nungguin cerita Mas Edo jadi aku gak ada semangat buat nulis :(
Sekian lama aku baru buka wattpad lagi, ada yang vote dan komen itu buat aku jadi semangat lagi buat nulis :)
Buat kalian Terimakasih yang udah baca cerita ini apalagi yang vote dan komen, semoga kalian sehat sehat selalu ❤
guys aku minta doanya biar aku cepet dapet kerja yang tepat huhuhu soalnya baru aja lulus😩See you guys............
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS EDO
RandomTak kusangka umurku yang hampir menginjak berkepala 4, bisa bisanya aku jatuh cinta kepada seorang gadis yang dimana gadis itu adalah guru privat putri ku. 🔞