Bagian 4

600 56 6
                                    

Paginya Travis dibikin bimbang dengan kejadian Juna mimisan semalam, ingin memberi tahu yang lain tapi takut Juna ngamuk, ga di beritahu takut Juna kenapa-kenapa, tapi kalo di lihat-lihat Juna baik-baik aja, jadi Travis memilih bungkam, tapi awasin Juna diem-diem.

"Woy nyet lu mandi apa ritual jadi duyung sih, lama bet!" Teriak Juna dari luar, pasalnya Travis merenungnya di kamar mandi.

"Ye bentar! Otw keluar nih, duluan aja ke dapur gue nyusul" sahut Travis, sebenarnya ia udah selesai dari tadi cuma ditinggal merenung aja sampe lupa kalo ia lagi merenung di kamar mandi, selesai benerin rambutnya sampe klimis Travis menyusul Juna di dapur.

"Lama bet di kamar mandi kek gadis aja lu," baru juga turun tangga Travis udah kena julidnya Arka.

"Elah bang boker gue, harus penuh penghayatan." Jawab Travis dramatis.

"Woy nih pada mau sarapan kaga?" Teriak Juna dari arah dapur.

Selesai sarapan Juna dan Travis segera berangkat ke sekolah, begitu juga dengan Arka yang ke kampus karena ada jadwal matkul pagi, sedangkan Arvin masih bobo manis karena jadwal matkulnya sore.

***

Hari ini ada jadwal mata pelajaran olahraga di kelas Juna, Travis menghampiri Juna di loker untuk mencegahnya tak mengikuti pelajaran olahraga, Travis takut aja Juna masih sakit atau bakal mimisan lagi, Travis tuh kalo udah ovt kadang suka di luar nalar.

"Ga usah ikut deh, mending bolos gue temenin" bujuk Travis.

"Gue sehat kali, semalem mimisan juga mungkin karena capek aja, lagian hari ini materinya basket, favorit gue tuh."

"Woy lu bedua kek bapak itik sama anaknya aja nih hari ini, nape?" Tanya Justin yang baru balik dari kamar mandi barengan sama Jhon.

"Tau nih, tiang ngikut mulu" sahut Juna.

"Elah gue ngikut lu juga karena lu nya bebal, di bilang jan ikut olahraga dulu nekat."

"Lah emang napa kalo Juna ikut?" Tanya Jhon.

"Semalem mimisan anaknya, dua kali lagi, di pikir gue ga tau apa tadi jam tiga nan mimisan lagi." Jawab Travis melirik sebal Juna yang meringis ketahuan kalo semalam mimisan dua kali.

"Lah tumben, bukannya lu bilang ga pernah mimisan?" Giliran Justin yang nyahut, doi kepo juga.

"Ya ga tau, itu pertama kali" sahut Juna acuh.

"Gimana rasanya? Gue juga belom pernah mimisan." Tanya Jhon.

"Kaya bau darah aja sih idung gue"
Jawaban Juna membuat Justin menendang pelan kaki Juna.

"Ya kalo bau jigong itu namanya ngiler bambank"

"Apa manggil-manggil saya?" Sahut pak Bambang, guru olahraga yang terkenal killer.

Mati kutu sudah tuh empat sekawan dan berakhir di hukum lari keliling lapangan sepuluh kali.

"Hah...hahh anjay capek bet gue." Dumel Justin, kini empat sekawan tengah tiduran di bawah pohon mangga belakang sekolah, mereka baru saja menyelesaikan hukuman mereka.

"Ya itu kan salah mulut lu, coba aja lu ga sebut bambank-bambank ga bakal kena hukum." Sahut Jhon.

"Btw nih gue laper udah bel juga, kantin kuyy... Gue traktir deh kemarin abis dapet transferan dari papa." Ujar Juna membuat yang lain langsung bangkit dari rebahan, traktiran tuh ga boleh di tolak.


***
Sepulang sekolah Juna merebahkan tubuhnya di sofa depan tv setelah mengganti seragamnya, sedangkan Travis akan menginap di rumah Jhon karena tante Jhon yang di luar kota melahirkan dan Jhon sendirian di rumah.

Tak terasa Juna rebahan hingga terlelap dan terjun ke alam mimpi.

"Dek bangun," ujar Arka menepuk pelan pipi gembil Juna, ia baru saja pulang dari markas TH.

"Mana cimolnya bang?" Tanya Juna yang bahkan belum membuka matanya, ia berpesan pada Arka untuk membelikannya cimol.

"Ya melek dulu matanya itu." Ujar Arka menarik Juna agar bangkit dari posisinya.

Mendapat cimol ya ia idamankan tentu membuat Juna senang, tapi baru beberapa suap Juna tak lagi memakannya, entahlah selera makannya hilang begitu saja.

"Wahh cimol nih, mau dong," ujar Arvin yang tiba-tiba duduk di samping Juna, ia baru saja pulang dari kampus.

"Mandi dulu kak, bau tauk." Protes Juna.

"Tapi jan di abisin ya cill." Ujar Arvin dan melesat ke kamarnya untuk bersih-bersih.

Malam harinya triple's makan malam di luar dengan papa dan juga om kesayangan mereka Steven,
Semenjak berangkat Juna terus menempel pada Steven.
Selesainya makan malam bersama mereka berpisah dengan Steven karena ada jadwal jaga malam di rumah sakit.

***

Jumat sore Treasure Hunter sedang dalam perjalanan pantai yang jauh dari kota karena weekend mereka semua free dan memutuskan untuk healing, dan tak lupa menyewa villa yang berada di sana, tentu Daniel yang menyewakannya.
Mereka pergi dengan menggunakan minibus yang Leon sewa beserta dua supirnya sekaligus agar TH tak perlu bergantian menyetir mobil dan lebih menjamin keselamatan mereka.

Kini TH sedang melakukan konser dadakan yang di pimpin Arka.

"Senangnya dalam hati~~" -Arka

"Bila beristri duahhh~~"-Justin

"Stoppp! Ganti lagu ganti lagu" -Daniel

Dan kehebohan mereka terus berlanjut hingga mereka sampai di villa.

Dan seperti biasa dimanapun dan kapanpun Juna selalu tertidur.
Dengan telaten Arka menggendong Juna menuju kamar yang akan di tempati Juna dengan Travis, ada lima kamar tidur, dua kamar mandi, ruang tamu dan dapur dalam villa tersebut, untuk pembagian kamar Arka dengan Daniel, Arvin dengan Samuel, Arthur dengan Jaenal, Justin dengan Jhon dan Juna dengan Travis.

"Astaga encok pinggang gue" keluh Arka setelah merebahkan Juna di kasurnya.

"Halah ketimbang gendong Juna aja encok lu, coba gendong Jhon tuh ga cuma encok tapi patah pinggang." Sahut Travis yang menata barang bawaannya sekaligus milik Juna.

"Mana kuat gue gendong sapi ndut gitu, btw Juna sekarang kek aga kurusan ga si?" Arka terlalu sering menggendong Juna entah karena terbiasa atau memang badan Juna terasa lebih ringan, tapi ia merasakan perbedaannya.

"Maybe iya, pipinya juga ga embul bet kek dulu." Travis juga merasa jika Juna sekarang agak kurusan, pipi chubby yang dulu sering Travis uyel-uyel sekarang sedikit kehilangan isinya, jangan berfikir Travis belok hanya saja ia gemas dengan sahabatnya yang berpipi chubby.

"Tapi makannya masih lahap aja tuh, mungkin karena tumbuh dewasa jadi pipi mbulnya ilang." Sahut Arka yang hanya di balas gidikan baju oleh Travis.

Setelahnya hanya keheningan yang terjadi di kamar Juvis (Juna Travis) karena Arka kembali ke kamarnya dan Juna belum bangun dari tidur lelapnya.

Travis memutuskan untuk mandi sembari menunggu Juna bangun.



****

Annyeong yeorobunnnnn, Jan lupa vote dan komen ya

갑사합니다



TRIPLE'S A (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang