Malam hari yang begitu gelap hanya ada cahaya dari rembulan, seorang lelaki duduk dikursi yang berada di balkon kamarnya dengan satu puntung rokok yang bertengger dikedua jarinya.
Fyuhh..
Hembusan dari nafasnya yang teratur dengan asap yang keluar dari hidung dan mulutnya membuat tubuhnya terasa tenang.
Tatapan yang dulunya begitu teduh kini berbanding terbalik, tatapannya begitu menyeramkan dan menusuk, siapa saja yang melihat iris mata itu akan takut dan tak akan berani kepadanya.
Dia adalah Edric, seseorang yang ditinggalkan oleh istrinya sendiri karena istrinya takut kepadanya, istrinya pergi membawa ketiga anaknya.
Edric mematikan puntung rokok yang sudah mengecil itu,Edric sedikit tersenyum ketika mengingat tentang istri dan ketiga anaknya.
Sudah satu bulanan ini Edric duduk termenung dengan wajah datarnya, biasanya senyum sendiri ketika mengingat tentang istri dan anaknya.
Oh ya Edric kembali kerumah lamanya karena mommy sama daddynya yang memaksanya, kalian masih ingatkan dipart sebelumnya,Edric memilih tinggal sendiri dirumah kecil? Tapi karena mommy sama daddynya khawatir dengannya maka Edric disuruh tinggal dirumah lamanya.
"Dimana kamu Len, kembalilah aku sangat merindukanmu sayang,aku memang marah tapi aku tak setega itu memarahimu dear.."gumam Edric.
Edric termenung banyak batang rokok yang berceceran dibawah dan diatas meja.
"Aku kasihan melihat dia seperti itu mas"kata seseorang yang dengan sengaja memerhatikan tingkah laku Edric yang seperti orang gila, terkadang Edric tersenyum dan tertawa sendiri kadang juga marah-marah gak jelas.
Hanya beberapa minggu ditinggal oleh kesayangannya dia sudah seperti itu apalagi kalau ditinggal lebih dari satu bulan atau setahun, mungkin dia tambah gila.
"Mas sudah mencari keberadaannya tapi tidak ada yang tau dia ada dimana,siapa dia sebenarnya?,kalau orang biasa tidak mungkin dia bisa menghilang seperti itu"kata orang disampingnya.
Seketika pria disampingnya terdiam ketika mendengar perkataan pria disampingnya itu.
"Kenapa sayang?"tanyanya.
"Enggak papa"balasnya.
"Sudah yok kita kekamar saja, daripada nanti dia melihat kita nanti kita akan terkena masalah"ucapnya dan diangguki oleh pria tadi.
Kedua pria tadi pergi meninggalkan Edric yang masih saja terdiam dengan rokok yang masih menyala.
Oeekk..
Suara tangisan bayi terdengar dari luar kamarnya dan Edric yang masih bisa mendengar suara itu, langsung berlari keluar menghampiri suara tangisan bayi itu.
Terlihat kedua orang pria yang berbeda umur dan satu wanita paruh baya yang menggendong bayi kecil yang sedang menangis.
Wajah Edric yang tadinya terus mengembangkan senyumannya seketika berubah menjadi datar lagi ketika melihat keempat orang berbeda umur itu.
"Ada apa ini?"tanya Edric dengan suara beratnya.
"Maaf mister telah mengganggu waktu istirahatnya, Avin kecil menangis jadi saya mau memberikannya kepada tuan Gavin"ucap baby sister itu.
Edric berjalan kearah mereka berempat,lalu ia mengambil alih bayi kecil itu.
"Biar dia tidur sama saya"ucapnya lalu pergi meninggalkan mereka bertiga.
"Biarkan saja dia bersamanya"kata lelaki itu.
Edric menidurkan dirinya disamping bayi lelaki kecil itu setelah ia menimang bayi itu agar tidak menangis lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia × Psicho
RomanceCerita seorang ketua mafia yang mencari seseorang yang sudah lama menghilang yaitu seorang pemuda yang kini hidup sederhana dengan kakaknya, dirinya seorang psikopat yang berdarah dingin sebenernya ia hanya pemuda yang baik tetapi karena kecelakaan...