Mafia × Psicho

29 | Pertemuan

09.00 waktu setempat

Dareen menempati janji tadi pagi untuk bertemu dengan seseorang, disinilah Dareen sekarang,tempat dimana orang-orang bekerja alias perkantoran.

Dareen duduk dikursi kebanggaannya sambil menyenderkan tubuhnya dikursi yang bisa berputar-putar miliknya.

Dareen datang kekantornya sendiri,tadi juga sudah minta izin kepaksu awalnya Paksu menolak,karena tadi Dareen minta izin keluar bersama temannya tapi Edric tidak mengizinkannya takut Dareen kenapa-kenapa,bukan Dareen namanya kalau gak dituruti,Dareen meminta izin kepada Edric untuk pergi bersama teman-temannya karena bosan dirumah terus dan alhasil Edric mengizinkannya ya meskipun tadi Edric tak mengizinkannya.

"Permisi tuan orangnya sudah datang"kata Jemian selaku tangan kanannya.

Dareen melihat keorang itu,Dareen sedikit menyipitkan matanya melihat wajah asing didepannya ini.

"Hey kita bertemu kembali tuan Vero"katanya.

"Siapa kau?,dan mengapa kau datang kemari?"tanya Dareen.

"Haha aku lupa belum memperkenalkan diriku,namaku Bima, mungkin kau memang tidak mengenaliku karena kita baru bertemu sekarang"sarkasnya.

"Apa yang membuatmu datang kesini?"tanya Dareen.

"Hahaha tidak ada,hanya saja aku ingin sekali melihat dirimu, oh ya dimana adikku sekarang?"tanya lelaki yang bernama Bima itu.

"Siapa adikmu?"tanya Dareen.

"Mantan kekasihmu dulu"

"...."

"Dion Saputra"

Dareen melebarkan matanya mendengar kata dari Bima,dia kaget sendiri,dan sejak kapan dirinya menjadi mantan kekasih dari Dion, bukankah dulu dia menolaknya oh ya jangan lupakan waktu itu yang dimana dirinya diculik dan dibawa pergi jauh oleh Dion, saat itu memang Dion mengatakan cintanya dan itupun tetap ditolaknya olehnya.

"Kenapa kau diam saja, cepat katakan dimana adikku sekarang,Tuan Vero"kata Bima dengan menekan kata Vero diakhirnya.

"A-aku tidak tau"

"Hahaha,apa kau bercanda?"

"Tidak,aku memang tidak mengetahui keberadaannya"

"Jangan berbohong Tuan Vero,aku bisa saja membocorkan rahasiamu itu kepada suamimu yang kau cintai itu"

"Apa rahasiaku?"

"Banyak dan aku mengetahui semuanya,mulai dari awal kau ingin menghancurkan keluarga dari Mr.Edric dan kaulah yang membunuh ibu dari anakmu yang kau angkat menjadi anakmu sekarang,dan yah jangan lupakan kau memiliki teman yang aneh sepertimu,haha bisa-bisanya lelaki hamil,lelaki macam apa itu,apa itu yang disebut dengan sebutan lelaki,atau mungkin kau dan temanmu itu pantas untuk disebut wanita"

"Ba-bagaimana k-kau bisa tau tentang itu semua?"tanya Dareen yang sedikit gugup dan mencoba menenangkannya.

"Hahaha aku tau semuanya, dirimu, keluargamu,termasuk keluarga dari suami dan temanmu itu"

"Hahaha dan aku tau apa yang kau inginkan sekarang tuan Bima,kau menginginkan adikmu kembali bukan? dengan cara begini kau bisa mengancamku dengan membongkar semua rahasiaku didepan suamiku sendiri dan publik"

"Jangan berpikiran seperti itu tuan, bisa saja aku merusak ingatanmu sekaligus membungkam mulutmu dengan apapun agar kau bisa diam"

"Hahaha kau bisa melakukan itu hmm?"tanya Bima dengan tersenyum miring seperti iblis dan Dareen sama tak kalahnya tersenyum seperti itu.