"pfftt.. haha.. hahaha... Hahahhahahahahah" Rai tertawa melihat pintu kamar yang sudah terkunci rapat dari dalam. Dia pun berjalan menuju pintu kamarnya dan duduk di depannya "kamu serius, Bel?" Ucapnya tersenyum sambil merapihkan rambutnya kebelakang.
Sementara di dalam kamar dengan wajah panik Bella menahan pintu dan mendengar samar-samar suara Rai dari balik pintu. Dia kemudian perlahan melepas gagang pintu dan berjalan menjauh.
"Kamu beneran bunuh orang?" Tanya Bella dengan suara serak
"Menurut kamu? Apa aku tipe yang akan membunuh orang?"tanya Rai dari balik pintu.
"Entah. Masih banyak yang aku ga tau. Aku bahkan ga tau apa-apa soal kamu!"
Bella duduk lumayan jauh dari pintu"Buka pintunya, dan aku akan kasih tau kamu semuanya"
"Kamu mafia?"
"Haha.. maaf aku ga sekeren itu. Tapi ide bagus, apa aku harus mulai bikin kelompok baru? Ada rekomendasi?" Rai menyentuh gagang pintu dan membukanya perlahan
"Jangan bercanda!!!"
"Ok. Kenapa sensitif banget, sih." Ledeknya
Mereka berdua pun terdiam cukup lama, hingga akhirnya Bella setengah mengantuk dan mulai rebahan di lantai tetap menghadap ke pintu. Sementara Rai masih dalam posisi yang sama tapi dia sudah tidak memakai jas dan coatnya, hanya kemeja, sementara dasinya melingkar di tangannya.
Dia menyentuh celananya dan melihat 'milik'nya sudah mulai membesar "haaah~" helaan nafasnya terdengar oleh Bella.
Meskipun takut, dia merasa khawatir pada Rai dan mulai berjalan mendekati pintu.
"Rai?"
Panggilannya tak dijawab oleh Rai.
"Rai! Jawab aku, dan aku akan buka pintunya" ucapnya berbohong.
"Rai... Aku takut"
Nadanya mulai memelas, dia pun membuka kunci pintunya perlahan. Dan saat kuncinya terbuka, tubuh Rai jatuh bersamaan dengan pintu yang terbuka."Rai!!!" Rasa takutnya tertutupi oleh rasa panik dengan keadaan Rai. Dia menyentuh tubuh Rai dan mengguncang-guncang tubuhnya, tapi Rai tak kunjung bangun.
"Jangan bercanda!"
Disaat Bella sedang dalam keadaan panik, tangan Rai perlahan bergerak tanpa sepengetahuan Bella lalu tiba-tiba dia mengikat tangan Bella ke belakang dan mengangkat tubuhnya ke atas kasur.
"Eh?" Dengan wajah panik dan kebingungan Bella memperhatikan Rai yang menutup pintu. Dia juga melihat Rai mulai melucuti pakaiannya dan juga pakaian miliknya
Rai kemudian melangkah perlahan ke atas kasur dan menyentuh tubuh Bella dengan lembut.
"Kamu percaya aku pembunuh?" Ucap Rai perlahan mengangkat tubuh Bella ke pangkuannya. Dengan wajah shock, Bella hanya memperhatikan wajah Rai tanpa menjawabnya sama sekali.
"Rai?" Panggil Bella dengan wajah memelas
"Hng?" Fokus Rai memperhatikan pinggul Bella dan mulai memasukkan 'miliknya'
Bella tiba-tiba mencium Rai membuatnya berhenti fokus pada pinggul Bella dan menikmati ciuman yang dipimpin istrinya tersebut.
"Jangan berenti"ucap Bella ditengah-tengah ciumannya. Rai pun akhirnya kembali fokus pada pinggul Bella dan memasukkan 'miliknya' pada Bella.
Matanya yang mengantuk, tak lagi kuasa membuka mata dan menikmati setiap gerakan pinggul Rai. Sementara lidahnya menikmati bibir Rai yang terasa sangat manis saat itu. Nafsunya semakin menggebu-gebu saat Rai menyentuh telinga dan bagian belakang lehernya
![](https://img.wattpad.com/cover/343596363-288-k823795.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is Perfect
RandomKarena perceraian orang tuanya, Bella merasa tidak percaya diri dalam menjalani pernikahan. Ketakutan akan rasa cinta yang lama-kelamaan pudar selalu menghantui pikirannya, membuatnya menjadi pribadi yang keras dan tidak konsisten dalam hubungan. Hi...