Kembali ke saat ini, di Indonesia
Bella menangis mendengar cerita Giu, ternyata suami yang selama ini dia anggap sempurna melalui begitu banyak cobaan dan rintangan, bahkan jiwa dan mentalnya begitu hancur hingga terdiagnosa penyakit mental yang mengerikan.
Pantas saja selama ini, disaat-saat tertentu, Rai selalu berperilaku diluar nalar setiap dia berhubungan badan dengannya.
"Neo bilang, Tuan berusaha menyembunyikannya karena itu adalah aib baginya. Dia ingin tampak sempurna untuk kamu. Tapi, rasa cintanya pada kamu yang berlebihan membuatnya selalu lost control dan hilang akal. Rasa takut kehilangan kamu yang sangat besar itu membuat alter egonya selalu kembali dan menguasai tubuhnya"
"Itu berarti...."
"Ya, saat itu. Alter egonya telah menguasai tubuhnya sepenuhnya karena dia tertekan melihat keadaan kamu yang menderita"
Jantung Bella berdenyut, seperti sebuah jarum menancapnya berkali-kali, entah apa yang harus dia katakan jika bertemu lagi dengan Rai. Dia sangat malu pada dirinya, menyalahkan Rai bahkan meninggalkannya selama 2 tahun dalam keadaannya yang kacau.
"Apa kamu tau posisi Rai saat ini? Bagaimana kabarnya?"
"Pffftt" Giu tersenyum dan tertawa setelahnya
"Kok ketawa, sih?"
"Hahahahaha, maaf-maaf. Ah... sebenarnya, ada satu hal yang ga kamu tahu lagi"
"Apa?"
"Selama 2 tahun ini, pak Rai ada di Indonesia, kok. Dia bahkan sering datang kesini menemui kamu"
"Apa?! Kok aku ga tau?"
"Itu karena dia datang setiap kali kamu lagi tidur. Dia selalu memperhatikan kamu dari dekat, dia benar-benar ga bisa jauh sedikitpun dari kamu. Haa~~ aku kalau punya suami, sangat ingin yang seperti Tuan Rai, dia definisi sempurna yang sesungguhnya" ucap Giu menengadahkan kepala, menatap langit biru terang.
Lalu tiba-tiba disentilnya dahinya oleh seseorang dari belakang, orang itu adalah Rai. Dia mendengar percakapan Giu dan Bella sedari tadi "Dasar, padahal udah dibilang itu rahasia" ucap Rai
"Tuan?!"
"Rai?!"
Bella dan Giu berdiri dan berbalik terkejut.
"M-maaf, Tuan. Tapi saya pikir sudah waktunya Bella tau semuanya, ini yang terbaik untuk kalian"
"Apa harus kuberikan hukuman atau hadiah?" Ucap Rai dengan nada meledek, lalu melirik Bella yang sedang berdiri dengan canggung karena sudah lama tidak bertemu.
"Halo, Tuan putri. Apa kabar?" Rai tersenyum menatapnya dan berjalan mendekatinya."H-hai." Jawab Bella canggung.
"Udah merasa baikan?" Rai mengusap kepala Bella dengan lembut lalu mengecupnya
"Emm, ya... begitulah. Setidaknya lebih baik dari 2 tahun yang lalu" ucapnya sambil tersenyum.
"Mau makan? Ada restoran baru, makanannya cukup enak. Aku yakin kamu suka, gimana?"
Entah karena mereka sudah lama tidak bertemu, atau tingkah laku Rai semakin lembut, Bella merasa berdebar-debar saat tubuh mereka bersentuhan, terlebih saat Rai merangkulnya, membelai bahu dan rambutnya.
Hatinya berteriak ingin memeluknya, tapi rasa malu menahannya.
"Boleh, aku lapar"
"Jaga rumah" Rai menyentil dahi Giu dengan jari telunjuknya, bersenda gurau seraya mereka berjalan.
![](https://img.wattpad.com/cover/343596363-288-k823795.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is Perfect
RandomKarena perceraian orang tuanya, Bella merasa tidak percaya diri dalam menjalani pernikahan. Ketakutan akan rasa cinta yang lama-kelamaan pudar selalu menghantui pikirannya, membuatnya menjadi pribadi yang keras dan tidak konsisten dalam hubungan. Hi...