29

690 21 1
                                        

Suasana pertemuan ini sangat berbeda dengan acara-acara yang pernah Bella hadiri sebelumnya dengan Rai. Biasanya para tamu akan berkelompok dalam 1 meja, dan biasanya wanita akan berdiri terpisah setelah beberapa jam berkumpul.

Tapi saat ini, tubuh Bella terasa menggigil dan dingin, bukan karena cuacanya yang sedang dingin, tapi...

Dia dan Rai menjadi spot utama para tamu, semua orang berkumpul di dekat mereka di tengah-tengah gedung, beberapa sofa sudah disiapkan untuk mereka, tapi hanya Rai dan Bella saja yang duduk

Bella duduk dengan sangat canggung, sementara suaminya, terlihat sangat santai dengan satu tangan ditaruh di atas sandaran sofa

"Rasanya mau mati" pikirnya

Semua orang tersenyum dan berkumpul dihadapannya dan Rai, mereka berusaha membangun relasi yang erat dengannya karena tahu bahwa Rai akan menjadi penerus sah keluarga Shiboko yang dikenal memiliki aset terbanyak di seluruh Jepang

"Kamu kenapa?" Bisik Rai padanya

"Ah...uh...aku...." ucapnya keringat dingin tak tahan dengan situasi yang 'ia hadapi.

"Bukan gini... harusnya gue ga gini. Harusnya gue pencitraan dan buat image Rai bagus, tapi kenapa gue jadi down begini" pikirnya bergelut dengan dirinya sendiri

"Maaf semuanya, tapi bisakah kalian menjaga jarak dari istriku? Aku tidak suka melihat istriku didekati oleh orang lain. Aku sangat overprotektif" ucap Rai tersenyum dan tiba-tiba sudah pindah di sofa yang ada di sebrangnya

Bella meliriknya dan melihatnya tersenyum padanya, dia seakan mengerti situasi Bella dan membuatnya bernafas diantara kerumunan itu, meskipun dia tidak suka, tapi dia rela menjadi pusat perhatian untuk mengalihkan mereka semua dari istrinya.

Mata Bella berkaca-kaca karena tersentuh oleh sikap Rai, meskipun dia tidak tahu berapa lama Rai bisa menahan kerumunan itu karena sikapnya yang mudah tersulut emosi dan tidak sabaran.

Bella pun beranjak dari sofa dan berjalan menuju bar didekatnya *"air putih" ucapnya pada bartender yang bersiap di sana.

*"Silahkan"

Sambil meminum segelas air putihnya, 'ia melirik Rai dan mata mereka saling bertemu. Bella terkekeh saat Rai menunjukkan ekspresi lelah padanya.

*"Apa air putih saja cukup?" Ucap seorang wanita yang baru duduk di sebelahnya.

Wanita tersebut memakai gaun hitam, makeup bold, dan rambut yang bergelombang terurai. Dilihat dari wajah dan perawakannya, sepertinya dia berumur 30an akhir. Cara duduknya sangat elegan, bahkan cara minumnya pun terlihat sangat berkelas.

*"Ya, saya tidak minum alkohol" ucap Bella menaruh gelasnya di atas meja bar

*"Ada banyak minuman yang tidak mengandung alkohol, mau kupesankan?" Perempuan itu menoleh pada Bella dan melirik perutnya

*"Ah, tidak perlu" secara canggung dia memutar kursinya dan menutupi perutnya dengan kedua tangannya

*"Berapa bulan?"

*"Eh?"

*"Sepertinya kau sedang hamil"

*"Ah, eh... masih sangat muda, sekitar 2 bulan" ucapnya tersenyum menatapi perutnya

*"Kenapa ditutupi jika kau sesenang itu?"

*"Ah...."

*"Apa aku boleh memegang perutmu?" Ucapnya menatap Bella dengan tatapan memohon

My Husband is PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang