31

566 20 0
                                        

Dibawah derasnya rintikan hujan, sekumpulan pengawal yang tak terhitung jumlahnya berdiri serempak membentuk dua barisan saling berhadapan di depan gerbang utama penjara di Hokkaido.

Para pengawal tersebut memakai baju serba hitam, dan payung hitam. Menanti seseorang yang sangat penting yang akan segera tiba.

*"Tuan Muda datang!!!!" Teriakan seorang pengawal membuat mereka semua berdiri dengan sangat tegap

Hingga akhirnya sebuah mobil mercedes hitam datang. Saat pintu belakang dibuka, sebuah kaki yang panjang memakai celana merah maroon turun dan menapakkan kakinya di tanah, sepatu yang terlihat sangat mahal tak segan menginjak genangan air kecil akibat hujan.

Seorang pengawal segera berlari ke arahnya dan menutupi bagian atas pintu, melindungi bagian kepalanya agar 'ia tak kehujanan.

Lalu.. terlihatlah paras yang sangat gagah dan tampan, Rai dengan ekspresi dominannya, berjalan lurus ke dalam pintu masuk yang tersedia di antara gerbang utama

*"Selamat pagi, Tuan!" Ucap pengawal yang memegangi payung

Rai melirik dan menyapa pengawal tersebut dengan tatapan matanya. Saat pintu masuk dibuka, sudah berdiri seorang kepala sipir dan para sipir lainnya yang berjumlah kurang lebih 15 orang, sisanya sedang berjaga di pos masing-masing, hanya sipir terpilih yang diperbolehkan untuk bertemu langsung dengan Rai.

*"Selamat pagi, Tuan. Suatu kehormatan anda datang kemari. Mari, ikut saya" ucap Kepala Sipir sedikit membungkukkan badannya

Payung pun dilipat, pengawal tadi berjalan di belakang Rai, saat Rai dan kepala sipir berjalan menuju sebuah ruangan.

Suasana mencekam dan mengerikan, bau darah dimana-mana, jeruji besi tebal yang tertutup rapat yang sudah mulai berkarat, melihatnya saja sudah membuat bulu kuduk merinding

Apa yang hendak Rai lakukan di penjara ini?

*"Silahkan masuk, Tuan"
Kepala sipir mempersilahkan Rai masuk terlebih dulu. Dengan lirikan matanya, kepala sipir memerintahkan para sipir untuk berjaga di depan pintu.

Sedangkan pengawal Rai, tanpa di perintahkan dia pun dia berhenti di depan pintu dan menutup pintunya dengan sangat rapat.

*"Saya tidak menyangka, Tuan akan kemari dalam waktu dekat. Jika saja Tuan tidak mengabari saya, mungkin saya sudah mengajukan cuti sebelumnya"
Ucap Kepala sipir tersebut dengan suara yang sopan santun meskipun usianya sudah menginjak angka 50an, tapi dia berbicara pada Rai dengan sangat santun tanpa mengurangi sedikitpun rasa hormatnya.

Sipir tersebut menuangkan teh ke dalam secangkir teh, dan menyeruputnya. "Anda tak ingin meminum teh ini, bukan?" Ucapnya tersenyum karena sudah mengetahui bahwa Rai tidak akan meminum ataupun memakan suguhan orang lain

*"Maaf aku mengganggu waktu liburmu. Tapi urusan ini, aku tidak bisa menundanya lagi"

*"Tidak apa, Tuan. Suatu kehormatan untuk saya bisa membantu anda. Saya sudah menghubungi pihak Tabashi(penjara umum) dan mereka menyetujuinya tanpa sungkan, mengingat bahwa ini adalah perintah dari anda"

*"Kapan orang itu dipindahkan?"

*"Paling lambat sore hari ini"

*"Bagaimana dengan permintaanku yang lain?"

*"Soal itu..."

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu, dan langsung masuk ke dalam ruangan tersebut.
Terlihat seseorang berbadan tinggi, hampir 2 meter, dengan badan yang berotot sedikit besar 85kg.

My Husband is PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang