34

492 18 2
                                        

*"Pak, anda harus masuk sekarang" ucap seseorang yang bersama pria aneh itu.

*"Sampai ketemu lagi, nona cantik. Kita akam sering bertemu" ucapnya mengedipkan sebelah mata lalu pergi.

*"Ew, jijik sekali." Bella berbalik dan berjalan menuju rumahnya, diikuti oleh Neo dari belakang.

"Neo, aku boleh tanya?"

"Apa yang ingin anda tanyakan?"

"Kenapa Rai suka ngasih kejutan aneh, tapi dia ga suka di kasih kejutan?" Ucapnya tanpa menoleh pada Neo yang ada di belakangnya

"Umm, say- uhm, aku ga ngerti maksud kamu, tapi setauku Rai memang tipe orang yang hanya suka memberi, dia tidak pernah mau menerima pemberian dari orang lain. Dia akan menganggap itu hutang budi" jelas Neo

"Tapi kan aku istrinya"

"Maaf, tapi apa aku boleh tau, kejutan apa yang kamu kasih?"

"Umm, apa aku boleh bilang? Tapi sepertinya ga masalah kalau aku bilang. Kejutannya.. kamu tau, aku pelorotin celananya"

Neo tersedak ludahnya sendiri ketika Bella berbicara, dia terdiam, berhenti jalan, dan menatap bagian belakang kepala Bella dengan ekspresi terkejut.

Bella menoleh, melihat ekspresi Neo dan berkata "Dia juga kan sering melakukan hal seperti itu. Jadi harusnya dia ga terkejut, kan?"

"Astaga. Gue sampe lupa pasangan normal itu kaya gimana. Otak mereka berdua(Bella dan Rai) ini sebenarnya terbuat dari apa, sih?" Pikir Neo.

"Neo!" Sentak Bella melihat Neo melamun

"Y-ya? Ah.. maaf. Tapi aku bingung harus memberi saran apa"

"Iya juga sih. Kamu kan belum nikah, pasti kamu ga tau. Aku harus nanya sama yang udah nikah. Tapi omong-omong, kenapa bahasa kita jadi baku dan sopan gini, sih?!!!"

"Tuan Rai sudah jadi kepala keluarga terpandang di negri ini, dan kamu istrinya, aku harus menjaga bahasaku sama kamu, meskipun kita berteman baik"

"Terserah! Aku masih bingung dengan silsilah keluarga dan aturan keluarga ini" Bella lanjut berjalan ke dalam rumahnya, di sambut beberapa pelayan yang sudah menunggunya di depan pintu.

*"Selamat datang, Nyonya. Anda sudah kembali. Apa ada yang ingin anda makan atau minum?" Tanya Giu menundukkan sedikit kepalanya

*"Ga ada, aku mau istirahat. Oh iya, kalau Rai pulang, tolong beritahu aku sebelum dia masuk"

*"Baik, Nyonya"

Bella pun masuk ke dalam kamar, meninggalkan mereka semua.
Para pelayan saling bertatapan dan bertanya *"apa mereka berantem lagi?" Bisik
*"Sepertinya begitu" bisik
*"Sshhh! Kaliam selalu membicarakan Nyonya dan Tuan di setiap waktu!" Tegor Giu berbisik.

..

Di perusahaan Utama Shiboko, Ruang kerja Rai.

Rai melamun, menatap layar laptopnya yang bahkan tak menyala. Dengan satu kepalan lengan yang menopang kepalanya, dan tangan lainnya memutar-mutar pulpen.

"Kenapa dia begitu?" Gumamnya memikirkan perbuatan Bella tadi pagi.

*"Permisi, Tuan. Ada sambungan telepon dari Pak Neo" ucap sekretaris dari balik pintu.

Meskipun malas-malasan, Rai mengangkat gagang telepon.
"Anda tidak pulang?" Tanya Neo dari dalam telepon

"Apa kau istriku? Kenapa kau yang bertanya!" Ucap Rai kesal

My Husband is PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang