20

710 23 0
                                        

"Bel..bangun, Bel." Suara Rai terdengar samar-samar olehnya. Dia pun membuka matanya dan melihat Rai sudah bertelanjang dada
"Hiiiyy!!" Bella menyilangkan tangannya di dadanya lalu merasakan bajunya masih lengkap di tubuhnya

"Aku buka baju karena panas, dan supaya meyakinkan"

"Oh...." Bella melirik sekeliling, dia tidak lagi mendengar suara aneh dari luar. Sementara Rai sedang duduk di kursi yang ada di depan pintu dan mengintip dari bolongan kecil yang ada disamping pintu

"Mereka udah selesai ya? Apa kita bisa pulang sekarang?"

"Belum. Sepertinya para wanita sudah kelelahan semua, ada yang pingsan"

"Tau dari mana?"

"Tuh"

Bella berjalan mendekati Rai dan mengintip orang-orang itu dari bolongan kecil yang dilihat Rai. Karena bolongan kecil itu berada tidak di bawah maupun di atas, Bella membuat posisi yang terlihat canggung di depan Rai.

Dengan pose setengah menungging, roknya sedikit terangkat ke atas dan memperlihatkan celana dalamnya yang berwarna krem.

Rai menelan ludah menatapnya, sekali-kali dia membuang wajah, tapi kembali menatap celana dalam Bella seolah ada magnet yang membuat matanya fokus kesana

"Haaa~ sial!" Pikir Rai.

Rai menyilangkan tangannya di dada dan berusaha menjernihkan pikirannya selagi menunggu Bella selesai mengintip

"Gimana ini? Kayanya perempuan itu harus di tolong"

"Siapa?"

"Itu.. perempuan yang rambutnya pirang. Dia terus diombang-ambing kesana kemari padahal udah pingsan. Mereka itu manusia atau bukan, sih? Dasar bejat"

"Udahlah, mendingan kamu balik ke kasur dan tunggu disana" ucap Rai karena hampir kehilangan kontrol atas dirinya sendiri.

Bella menoleh kebelakang dan melihat bokongnya mengarah ke wajah Rai, seketika dia pun langsung berdiri tegak menghadap Rai "ma..maaf!"
Bella langsung duduk di atas ranjang dengan posisi sopan sementara Rai masih duduk di kursinya dengan ekspresi yang datar

"Apa dia marah?" Gumam Bella dalam hati.
Dia melirik kesana-kemari, tapi ruangan tersebut sangat kecil, bahkan tidak ada toilet di dalamnya.

"Rai"

"Hmm?"

"Aku pengen pipis"

"Ok. Ayo keluar"

"Eh? Emang ga apa-apa kita keluar?"

"Ga ada pilihan lain, Bel. Masa kamu mau pipis di dalem sini? Ayo"

Rai membuka pintu perlahan. Bersama dengan Bella, mereka mengendap-endap berjalan merambat di dinding.
"Sstt sstt, aku tunggu di sini. Kamu masuk ke toilet, ok?" Ucap Rai berbisik pada Bella

"Ok!"

Tiba-tiba salah seorang dari wanita itu mendekati Rai dan membelai dadanya, "orang-orang ini sudah mabuk" pikirnya setelah mencium aroma alkohol dari tubuh wanita tersebut. Dia pun memelintir tangan wanita itu dan membungkam mulutnya agar dia tidak berteriak.

"Kamu ngapain?" Tanya Bella baru saja keluar dari kamar mandi

"Oh? Udah? Ayo keluar"

"Tapi kamu ngapain dia?! Tangan dia bisa patah!" Bella pun melepaskan tangan Rai dari wanita tersebut

My Husband is PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang