Mereka menunggu cukup lama di depan restoran.
Lalu sebuah mobil putih berhenti di depan mereka. Wajah yang tak asing terlihat dari balik kaca yang perlahan turun."Halo, lovey dovey~" ucap Takahiro menyeringai.
Wajah Bella sudah sangat panik, sementara Rai berdiri tegak melangkah satu langkah memposisikan dirinya di depan Bella.
"Pffttt~ Hei,cantik! Sepertinya suamimu bahkan lebih galak dari anjing penjaga" ucap Takahiro tertawa
"Orang ini makin brengsek aja dari terakhir kali ketemu" gerutu Bella.
"Ayo naik"
"Ih?" Disaat Bella menatapnya kesal, Rai justru menarik tangannya dan membawanya masuk ke dalam mobil Takahiro "loh? R-Rai?" Bisiknya kebingungan.
"Masuk dulu, nanti aku jelasin" ucap Rai.
Setelah menutup pintu mobil, Rai berjalan ke sisi lain, membuka pintu mobil bagian depan dan duduk bersebelahan dengan Takahiro.
Takahiro melirik Bella, mengedipkan sebelah matanya lalu tersenyum padanya.
"Sepertinya suami lu sangat putus asa, sampai minta bantuan ke musuhnya sendiri" ucap Takahiro."Diam dan mengemudilah!" Ucap ketus Rai.
Bella melirik Rai, semakin bingung dia dibuatnya. Apa yang terjadi selama 2 tahun terakhir ini, hingga mereka bisa berada di 1 mobil yang sama. Terlebih dengan ucapan Takahiro. Bantuan macam apa yang diperlukan orang seperti Rai? Rai tidak tampak seperti orang yang membutuhkan bantuan orang lain, terlebih itu adalah musuhnya sendiri.
Bella sangat ingin bertanya padanya. Tapi sulit bertanya dalam posisi yang berjauhan seperti ini.
Lalu Takahiro mengemudikan mobilnya, membawa mereka semua ke dalam rumahnya yang terlihat megah bak istana.
Meskipun megah, rumahnya sangat sepi, hanya ada beberapa orang yang bertugas membersihkan halaman dan rumah.
Di dalam rumah, Bella tak pernah melewatkan kesempatan untuk melirik Rai dan memberinya tatapan tajam.
Dia membutuhkan jawaban!
Seolah mengerti maksudnya, Rai terlihat berusaha menghindari kontak mata dengan Bella.
Lalu Takahiro mengeluarkan 1 buah foto dan meletakkannya di atas meja.Di dalam foto tersebut, Bella melihat suatu gambar yang tidak asing. Ya, itu adalah foto tato yang sama persis dengan yang pernah diberikan oleh Neo padanya.
Saat bibir Bella terbuka, berniat untuk bertanya, tiba-tiba Rai menutupi matanya dengan tangannya. "Eh?"
"Tunggu sebentar" ucap Rai
"HOI! Lu ga perlu buka baju di sini juga, kan?!" Lalu terdengar suara Rai memaki Takahiro yang sepertinya sedang membuka bajunya."Gue cuma mau buktiin ke elu. Kalau kita berada di geng yang berbeda. Tato itu, sangat berbeda sama tato yang ada di badan gue. Terlebih lagi, tato itu terlalu besar dan norak! Ga cocok di badan gue yang bagus ini" ucap Takahiro.
Rai perlahan menurunkan lengannya dan membiarkan Bella kembali melihat dengan bebas. Bella melihat tangan Takahiro merapihkan bajunya yang baru 'ia pakai.
"Alasan gue mau kerja sama, cuma karena mereka juga ngincer Sumire. Sama seperti yang mereka lakukan ke istri lu. Mereka pakai cara kotor, memanfaatkan keluarga istri kita dan menyakiti titik lemah kita" jelas Takahiro berbicara serius.
Berbicara tentang Sumire, Bella tidak melihat keberadaan Sumire sedari tadi, dia melirik seisi rumah tapi sepertinya Sumire tidak berada di dalam rumah yang sama dengan Takahiro.
![](https://img.wattpad.com/cover/343596363-288-k823795.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is Perfect
РазноеKarena perceraian orang tuanya, Bella merasa tidak percaya diri dalam menjalani pernikahan. Ketakutan akan rasa cinta yang lama-kelamaan pudar selalu menghantui pikirannya, membuatnya menjadi pribadi yang keras dan tidak konsisten dalam hubungan. Hi...