16

942 24 0
                                        

Hari yang cerah untuk menikmati secangkir greentea latte. Tempat yang tidak terlalu ramai, spot yang nyaman, dan juga suasana yang sangat mendukung untuk menikmati Me Time.

Pagi hari Bella sudah berada di Cafe langganannya sejak dahulu, Cafe tersebut menjual banyak jenis coffe, tapi sedari dulu dia paling senang dengan greentea latte nya.

Pakaian Casual, rambut yang dikuncir ke atas, dan kacamata yang membuat kesan klasik dan elegan.

Bella duduk di tempat favoritnya sejak dulu, di pojok kanan berdekatan dengan jendela.
Di mejanya ada 3 tumpukan series manga favoritnya yang dia taruh di samping cangkir.

Matanya sangat fokus membaca, sesekali dia melirik keluar jendela memperhatikan orang-orang yang lalu lalang, "enaknya jam segini ngeliatin orang yang sibuk" ledeknya dalam hati melihat orang-orang berpakaian formal.

Tak lama kemudian, sekitar 5 orang masuk ke dalam Cafe tersebut, diantara ke 5 nya ada Rai dan juga Kevin. 3 orang lainnya tampak seperti orang Blasteran Jepang dan Amerika, tinggi dan besar, satu orang diantaranya berambut pirang.

Dan ada seorang wanita juga yang memakai lipstik berwarna merah terang, rambut hitam lurus panjang, memakai heels 5cm.

Bella melirik dan menutupi wajahnya dengan manga nya. Tapi karena ukuran manga-nya agak kecil, Rai bisa melihatnya.

Rai tersenyum ke arahnya dan mengedipkan mata. "Kayaknya dia mau meeting" ucapnya dalam hati.

Cafe tersebut memang seringkali menjadi tempat meeting, Bella pernah merekomendasikannya sewaktu dia masih bekerja dengan Rai. Walaupun agak jauh dari kantornya, tapi karena suasananya yang nyaman dan tempatnya juga yang luas membuatnya menjadi spot meeting terbaik.

.

Mereka ber-5 duduk dengan jangka 2 meja lebih jauh dari Bella, jadi tidak terlalu dekat ataupun terlalu jauh. Suara mereka juga terdengar meakipun samar-samar.

Saat mereka sudah duduk, wanita yang memakai lipstik merah itu membuka laptopnya lalu menjelaskan sesuatu.

Dari hasil mengupingnya, Bella bisa mengetahui bahwa ada masalah dengan surat kontrak mereka.

Tanpa diduga, ke 3 orang itu ternyata mahir berbahasa Indonesia, meskipun beberapa kali mereka menggunakan bahasa Inggris dan Jepang.

.

"Jadi, apa yang akan kalian lakukan? Bukankah kalian sudah melanggar kontraknya?" Ucap seorang pria berambut pirang.

"Kalian pikir bisa mengelabui kami? Trik murahan seperti ini ga akan mempan!" Balas Rai dengan ketus lalu melempar beberapa surat kontrak ke meja.

"Apa-apaan?!" Pria blonde itu menatap Rai dengan sinis

"Hahahahahhahahahaha" seorang pria yang terlihat seperti orang Jepang asli

Yang lainnya meliriknya dengan tatapan sinis kecuali Rai, Rai menatapnya mengalihkan pandangannya dan menghela nafas lalu melonggarkan dasinya.

"Udah gue duga. Rai emang yang terbaik" ucap Pria Jepang itu.

Entah situasi apa yang terjadi antara pria itu dan Rai, tapi mereka berdua terlihat seperti teman lama yang bertemu kembali, tapi disaat yang sama mereka terlihat saling memendam dendam.

"Berhenti main-mainnya, gue tau lu nyimpen surat kontrak yang asli"

"Terus kenapa kalau iya?" Tanyanya meledek

My Husband is PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang