Di kediaman kepala keluarga terdahulu, Shibuya.
Seluruh anggota keluarga sudah berkumpul di meja makan yang sangat panjang, Bella duduk bersampingan dengan Rai. Sedangkan disamping kirinya ada seorang wanita yang tidak 'ia kenali.
Tapi dilihat dari wajahnya, wanita itu sepertinya bukan keluarga utama, disebelah wanita itu ada seorang pria yang terlihat sangat tampan meskipun sudah paruh baya.
"Apa mereka suami istri? Apa om nya Rai?" Pikirnya saat melirik pria dan wanita tersebut.
Tiba-tiba dia merasakan telapak tangan Rai menyentuh pahanya diam-diam, dia pun melirik Rai dan melihat wajahnya tertuju lurus ke depan.
Bella pun menyingkirkan tangan Rai dari pahanya.Rai meliriknya dan tiba-tiba Bella merasa malu dan menundukkan wajahnya.
Saat sedang menundukkan wajahnya, lagi-lagi telapak tangan Rai menyentuh pahanya. Awalnya dia biarkan Rai menyentuhnya. Tapi lama kelamaan, telapak tangannya meraba pangkal pahanya dan menyingkap gaun pendek yang ia kenakan.
Tubuhnya tersentak, dia mengangkat kepalanya dan menghadap lurus ke depan. Dia hadapannya, di sebrang mejanya, dia melihat Ny.Takio dan Mr.Benedict yang memasang ekspresi ketus menunggu sang Kepala Keluarga datang.
Bella duduk dengan posisi tegak, dan merasakan jari-jari Rai menyingkap cdnya.
Kemudian dia melirik Rai dan mata mereka bertemu, saat Bella ketahuan memakai cd G-string ke pertemuan keluarga. Rai sedikit menghela nafas dan menggelengkan kepalanya perlahan.
Bella pun menurunkan pandangannya karena merasa malu.
Tak lama kemudian...
Bella mengepal erat kedua tangannya saat jari telunjuk Rai bermain di 'daerah'nya. Dia melirik wajah Rai, dan melihat ekspresi wajah santai tak berdosa darinya sedang menatapnya dan ketika mata mereka bertemu untuk kesekian kalinya, Rai mengedipkan sebelah matanya dan memberikan tatapan genit.
"Ufff, aku mohon. Kemana sih kepala keluarga ini? Kenapa belum datang juga!" Pikir Bella menutup matanya, dia mengetahui persis bahwa Rai tak akan menghentikan jarinya sampai Kepala keluarga datang.
Tubuh Bella semakin tidak karuan, rasanya dia ingin sekali berlari dari tempat duduknya yang sekarang, dia pun menepuk punggung tangan Rai, memberikan isyarat padanya untuk berhenti.
Bukan berhenti, Rai justru memasukkan jari telunjuk ke dalam 'daerah intimnya' .
Gerakannya sangat perlahan-lahan. Membuat Bella hampir gila karenanya.
Tak cukup sampai situ, Bella merasakan Rai menambahkan 1 jari tengahnya untuk menemani jari telunjuknya 'bermain'.
Wajah Bella pucat, dia tak tahan ingin berteriak kencang.
Lalu akhirnya kepala keluarga pun muncul dan duduk di kursi yang berada di ujung tengah menghadap pada mereka semua, wajah Bella tersenyum lebar dan berseri, karena Rai pasti akan menghentikan aktivitas jarinya 'di dalam' .
Tapi, yang 'ia pikirkan salah. Gerakan jari Rai semakin menggila, 'daerah intimnya' semakin basah dan lembab.
*"Ada yang ingin kukatakan pada kalian" ucap Kepala keluarga menatap mata seluruh anggota yang berada di sana satu persatu termasuk Bella dan Rai.
*"Aku sudah terlalu tua untuk menjadi Kepala Keluarga, dan seperti yang kalian tau.. Takio, anak sulungku menikah dengan pria yang bukan Jepang asli"
Di sela-sela pembicaraan penting itu, tubuh Bella sibuk menahan diri dari jari-jari Rai yang semakin brutal. Dia melirik wajah Rai dan melihatnya sedang fokus menatap kepala keluarganya.
![](https://img.wattpad.com/cover/343596363-288-k823795.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is Perfect
RandomKarena perceraian orang tuanya, Bella merasa tidak percaya diri dalam menjalani pernikahan. Ketakutan akan rasa cinta yang lama-kelamaan pudar selalu menghantui pikirannya, membuatnya menjadi pribadi yang keras dan tidak konsisten dalam hubungan. Hi...