41

763 17 0
                                    

*"Bagaimana? Kau menerima tantanganku, pria cantik?" Ucap Ikura menyeringai

*"Kalau kau kalah, kau harus menarik semua anggota gengmu dan mengakui kau kalah. Aku benci omongan yang tidak bisa dipercaya"

*"Hahahhahaha.. tenang saja, kalau aku tidak menepati janjiku, aku sendiri yang akan memotong tangan dan kakiku. Jadi..."

Rai langsung melayangkan pukulan ke bagian telinga Ikura di saat Ikura sedang berbicara. Tidak seperti sebelumnya, kali ini Ikura bisa menghadang pukulannya dan membalas pukulan balik tapi tidak mengenai Rai.

Beberapa kali gerakan yang sama mereka lakukan, tapi tak ada satupun dari mereka yang terkena pukulan dari lawan.

Anggota geng yang memperhatikan mereka merasakan tekanan aura yang sangat mencekam disaat mereka berkelahi. Seperti melihat singa dan harimau sedang memperebutkan wilayah teritorinya.

Mereka takjub dengan kekuatan kedua pria itu, mereka saling menyeimbangi kekuatan lawan dan tanpa ragu melayangkan pukulan yang ganas.

Tetapi mereka menyadari sesuatu yang membuat kekhawatiran muncul di benaknya, yaitu gerakan Rai yang dipadu padankan dengan seni bela diri campuran, gerakannya cekatan, penuh perhitungan tapi di saat yang sama gerakannya tidak bisa diprediksi.

Dalam hal itu, ketua mereka mungkin saja kalah jika dia kalah cepat. Lalu salah seorang geng yang melihatnya terpikirkan cara licik, dia mengambil tongkat baseball Rai yang ditinggalkannya di dekat mobil lalu menghantam dengan keras bagian leher Rai saat dia sedang fokus pada Ikura.

Bunyi hantaman keras membuat kepuasan tersendiri bagi anggota geng, sedangkan Ikura tak perduli dengan itu dan langsung menghantamkan pukulan yang sangat keras di bagian perut Rai ketika Rai sedang merasakan sakit di bagian lehernya.

*"Maaf, akan kujadikan itu sebuah pelanggaran. Tapi aku tidak akan berhenti!" Ucapnya sambil terus memberi hantaman bertubi-tubi di perut Rai.

Dengan gesit Rai menggulingkan tubuhnya ke arah lain lalu memberikan tendangan yang tinggi dan cepat tepat pada wajah Ikura hingga dia tersungkur, dan di saat itu pula perkelahian semakin intens.

20 menit berlalu, Ikura mulai merasa kelelahan, pandangan matanya terhalang oleh darah yang menetes dari kepalanya, sementara Rai terus memegangi lehernya yang cedera karena hantaman sebelumnya.

Lalu Rai merasa muak dan ingin segera mengakhirinya dengan cepat, dia memberikan seluruh tenaganya pada tangan kirinya, lalu menjadikan tangan kanannya sebagai umpan seakan-akan dia akan memukul Ikura dengan tangan kanan, tapi memberi hantaman keras di bagian belakang kepala Ikura dengan tangan kirinya.

Begitulah, Ikura jatuh dan tumbang di tangan Rai. Semua anggota geng menatapnya terkejut, tak terima dengan kekalahan Ikura, mereka bersiap untuk memulai perkelahian dengan Rai.

*"Sudah kuduga, bajingan seperti kalian tidak akan menerima kekalahan dengan mudah. Yah~ tapi memang itu yang membuat seru" Rai terkekeh, mengambil sebuah batangan kayu berukuran sedang dan melawan mereka semua yang berjumlah total 30 orang sendirian.

Karena pertandingan sebelumnya dengan Ikura, Rai merasa tubuhnya semakin berat dan lelah, tapi itu tak membuat Rai mengalah dengan mudah, dia justru memakai strategi lain dalam perkelahiannya.

Perkelahian terus berlanjut, 20 orang tumbang, sisa 10 orang yang memakai pisau dan tongkat sebagai senjata pertahanan mereka.

Sakit luar biasa terasa di bagian leher Rai, saat itu dia merasa cedera nya semakin parah, dia pun melihat sorot mata orang-orang itu mulai menargetkan lehernya untuk membuatnya tumbang.

My Husband is PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang