Hingga pagi hari tiba, Neo tertidur di sofa kecil dekat pintu dengan posisi meringkuk, Rai tertidur di samping sofa dengan posisi duduk, dan Bella tertidur di atas sofa dengan posisi miring ke arah Rai.
Diantara mereka bertiga, hanya Bella yang tertidur dengan posisi nyaman, tapi posisi nyamannya tak cukup membuatnya tidur sepulas Rai dan Neo.
Bella pun membuka matanya dan menyandarkan kepalanya di bahu Rai yang lebar, Rai yang setengah tertidur mengusap lembut kepala Bella lalu naik ke atas sofa panjang yang sempit itu, "aww, sempit" bisik Bella yang tersudut.
Rai memiringkan tubuhnya dan memeluk Bella dengan erat, "masih sempit?" Tanyanya.
"Udah engga" ucap Bella tersipu malu.
"Kamu hari ini ga perlu ikut ke kantor. Diam di rumah, dan jangan membukakan pintu untuk siapapun" suara Rai yang dalam dan berbisik membuat sensasi geli disekitar telinga Bella hingga dia sedikit bergetar dan merinding
Rai menyadarinya dan semakin mendekatkan bibirnya ke telinga Bella. Dia sengaja menghembuskan nafasnya melalui mulutnya dan membuat sensasi itu pada Bella berkali-kali hingga akhirnya Bella menatapnya tajam.
Bukannya takut, Rai justru menantangnya dengan menjilat telinga Bella.
"Emgghh..." Tanpa sadar Bella mengeluarkan suara mendesah karena kegelian. Dia terkejut dan menatap mata Rai yang sama terkejutnya.
Rai kemudian memberi isyarat untuk tidak berisik padanya.Bella pun mendorong tubuh Rai hingga terjatuh yang membuat suara kencang.
Neo pun terbangun karenanya "Rai?" Ucapnya mencari-cari asal suara tersebut."Ya?"Rai berdiri dari balik kursi seolah tak ada yang terjadi. Meski masih sangat mengantuk, Neo berdiri dan bersiap untuk mandi sebelum Rai.
"Ada setelan baju baru di lemari" ucap Rai pada Neo.
"Aku juga mau ikut! Bukannya project kalian tinggal sebentar lagi? Aku mau bantu Pio dan Lary" Bella bangun dari posisinya
"Ga bisa. Kamu harus tetap di sini, supaya aman"
"Kamu serius? Nganggep rumah ini tempat teraman? Kamu lupa semalem? Aku lebih milih dibelakang kamu dibandingkan di kamar padahal aku setakut itu. Itu tandanya kamu tempat teraman aku! Lagipula aku ga bisa disini sendirian, aku penasaran dan bingung. Seenggaknya kalau di sana aku ga akan bingung"
Dengan berat hati Rai akhirnya menyetujuinya dan membawa Bella ke kantor.
Dari perjalanan hingga di kantor, Bella tak berhenti menatap Rai dan berharap bisa mendengar cerita darinya tentang apa yang terjadi, tapi dia tak kunjung mendapatkannya.
Kesal karena perilaku Rai yang selalu menyembunyikan rahasia darinya, Bella tak lagi menggubrisnya dan bertingkah tak perduli pada Rai.
Hingga tiba-tiba, Mr.Benedict datang ke kantor. Dengan ekspresi wajah marah, dan langkah kaki yang cepat, dia berjalan menuju ruangan Rai. Bella memperhatikannya dari kejauhan tanpa sempat menyapa.
Bersamaan dengan Mr.Benedict yang masuk ke dalam ruangan Rai, saat itu Neo keluar dari ruangan. Terdengar suara beberapa barang yang dibanting dan suara teriakan Mr.Benedict dari dalam.
Bella melirik Neo, tapi Neo menggelengkan kepalanya mengisyaratkan Bella untuk diam dan tidak ikut campur.
.
Di dalam ruangan
"Apa aku mendidikmu menjadi pembunuh?! Apa kau merasa menjadi seorang Mafia sekarang?!!!"
Ucap Mr.Benedict memarahi Rai
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is Perfect
LosoweKarena perceraian orang tuanya, Bella merasa tidak percaya diri dalam menjalani pernikahan. Ketakutan akan rasa cinta yang lama-kelamaan pudar selalu menghantui pikirannya, membuatnya menjadi pribadi yang keras dan tidak konsisten dalam hubungan. Hi...