9. baikan

1.8K 144 32
                                    

Shhh

Glamora meringis kesakitan, sembari memegang belakang kepala nya. "Aku dimana?". Bingungnya sambil melihat seisi ruangan itu.

Mata nya masih buram, ia mengucek mata nya bertujuan untuk dapat melihat dengan benar.

Glamora berjalan tergopoh-gopoh sambil berpegangan dengan tembok, kepala nya masih terasa pusing, ia melihat sekeliling untuk mencari air minum. Menuruni tangga ke lantai pertama, dan mendapat dapur di sana. Langsung saja Glamora membuka kulkas yang tak jauh dari situ.

ILUSTRASI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ILUSTRASI.

.
.

"AHH, AKHIRNYA ADA AIR". Teriak nya excited. Glamora tersenyum sumringah, lalu langsung meneguk air itu. Betapa lega nya tenggorokan dia saat air itu sudah membasahi kerongkongannya.

Grrr

"Duh laper.. Ada makanan tidak ya". Glamora membuka laci dapur satu persatu, namun ia tidak menemukan apa-apa. Untungnya ia mendapat telur, ayam, dan udang dalam kulkas tadi.

Glamora mulai menyiapkan bahan-bahan dan bumbu rempah yang akan dipakai nya untuk memasak.

Ia memasak steak ayam, udang asam manis, dan 5 telur setengah matang. Sebelum lauk nya matang, ia memasak nasi terlebih dahulu, agar jika lauk nya sudah matang nanti, ia dapat memakan nya langsung.

Selang 30 menit, ia membereskan sisa makanan yang masih ada beberapa, steak ayam 2 potong, 3 telur setengah matang, dan udang yang sengaja ia tidak habiskan. Glamora mencuci piring dan gelas yang kotor dan merapihkan nya lagi ke dalam rak piring.

"Glamora". Panggil seseorang dari belakang. Sontak Glamora yang sedang memegang gelas terhentak karena terkejut, dan gelas yang dipegang nya pecah.

"Ah kau tidak apa-apa?, biar aku saja". Agler berlari ke arah nya, lalu menghentikan tangan Glamora yang hendak memungut serpihan kaca gelas yang berserakan.

Glamora menarik tangan nya, dan langsung berlari keatas, masuk ke dalam kamar dan mengunci nya dari dalam.

Agler yang melihat itu menghembuskan nafas nya kasar, mungkin Glamora sengaja menghindari nya karena teringat kejadian semalam.

Setelah membersihkan lantai yang terdapat pecahan gelas tadi, ia mengganti baju nya dan menemui Glamora.

Tok tok tok

"Keluarlah..". Lirih Agler tak enak. Tidak ada sahutan dari dalam.

"Kalau kau tidak membuka nya akan aku dobrak pintu ini". Ujar Agler mengancam wanita yang ada didalam.

"DOBRAK SAJA, PINTU INI PUN SEPERTINYA PUNYA MU". Teriak Glamora agar suara nya terdengar sampai luar.

Agler tertawa pelan, benar juga rumah ini saja miliknya. "Kau sengaja menghindari ku?". Tanya Agler.

"Tidak, aku takut jika aku membuka pintu ini, kau akan membunuhku". Ucap nya penuh penekanan.

"Kapan aku mencelakai mu?, apa kau pernah lihat jika kau bertemu ku, aku mencelakai mu?". Pertanyaan Agler yang beruntun membuat Glamora berpikir.

Benar, saat bertemu dengan nya Agler tidak membuatku celaka, namun malah melindunginya. Lalu dengan hati-hati pintu itu dibuka nya.

Glamora keluar lalu berjalan kebawah mengabaikan Agler yang sedang berada dihadapan nya, ia ke dapur diikuti langkah Agler.

Glamora mengeluarkan lauk yang ia simpan tadi diatas meja makan. "Makan, kau lapar kan". Ujar nya tanpa menatap Agler.

Mata Agler berbinar saat melihat ada makanan kesukaan nya, yaitu steak ayam. Agler langsung duduk diatas kursi lalu mulai menyantap makanan yang ada didepan nya.

Glamora menatap Agler iba, melihat Agler yang kelaparan seperti itu. Walaupun ia masih kesal dengan nya.

"G-gla.. Amb-bil-lin a-airr.." Ucap Agler sambil menggaruk garuk tenggorokan dan tangan nya.

Glamora yang melihat Agler seperti kesusahan bernafas, dan muncul ruam pada kulitnya, langsung mengambil air minum dan menyuapinya air.

"Ambilin obat didalam laci yang ke 3..". Ucap nya menahan sesak yang pada dadanya.

Dengan cepat Glamora mengambil obat dan memberikan nya pada Agler. Agler langsung minum obatnya. Selang beberapa menit, keadaanya mulai membaik.

Glamora khawatir melihat Agler menjadi seperti itu. "Kau punya alergi?". Tanya nya cemas.

"Udang".

"Kenapa kau makan?"

"Kekasihku yang memasakan nya untukku, masa aku tidak makan". Ujar Agler menggoda Glamora yang sekarang sedang tersipu, meski berusaha menutupinya.

"Namun tetap saja, itu bahaya bagimu".

"Kau tidak mengelak? Berarti benar ya kau kekasihku"

Agler tersenyum jail pada Glamora yang sedang salah tingkah. Gemas pikirnya.

.
.
.
.

Gimana selanjutnya pada kehidupan
Mereka berdua?
Apakah saling jatuh cinta
Atau malah bermusuhan

.
.

Mau tau kisah selanjutnya?
Terus baca, vote, komen ceritaku ya
Terimakasih!

I Fellin Love With a Criminal [END √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang