22. Ranjang 🔞

2.8K 78 8
                                    

BRUKK!

"Agh.. HEII!! SIALAN KAU, SEENAKNYA SAJA MENDORONGKU". Kesal Glamora sembari mengusap-usap bokongnya yang sakit karena terjatuh dari ranjang.

"Kenapa kau bisa masuk kamarku?". Tanya Glamora yang masih kesal kepada Sena yang telah mendorongnya.

Sena menunjukkan kunci cadangan yang beberapa lalu pernah ditunjukkan oleh Agler. "Agler memberikannya padaku". Sena mengulurkan lidahnya. "Wlee"

"Kau pergi aku akan menginap disini malam ini". Usir Sena pada Glamora.

"Kau ikut aku". Glamora meraih tangan Sena dan menyeretnya keluar, hingga mereka sampai didepan kamar Agler. "Cepat buka pintunya". Teriak Glamora sambil menggedor-gedor pintu kamar ini.

Ceklek

"Benar, kau yang memberikan kunci itu padanya?". Tanya Glamora pada Agler yang masih terlihat mata bantalnya.

"Ya". Jawab singkat Agler yang dibalas cekikikan oleh Sena. "Diam". Glamora menatap sinis pada Sena.

"Biarkan dia tidur dikamarmu". Ucap Agler sambil mengucak matanya. Sena mengeluarkan ekspresi yang membuat Glamora kesal. "LALU AKU TIDUR DIMANA?". Marah Glamora.

"Kau tidur diluar sana ahahaha". Sena tertawa merasa senang karena kamar Glamora akan ia gunakan.

"Siapa bilang?". Tanya Agler, Sena mengernyitkan dahinya bingung. "Maksudnya?". Tahya nya kembali.

"Wanita ini tidur denganku". Ujar Agler merangkul pundak Glamora, menunjukkan wajahnya yang amat senang, merasa mendapatkan kejayaan.

"HAH?!". Sena terkejut saat mendengar hal itu.

Glamora memunculkan ekspresi jail, ia mengangkat alisnya, dan menyengir, lalu menunjukkan jari tengahnya. "Wleee!!!".

"T-ttapii-" Ucapan Sena terpotong karena Agler langsung menarik Glamora masuk dan menutup pintunya.

Cihh awas aja akan ku balas. Ucap Sena dalam hati lalu beranjak pergi dari sana.

.
.

"Apa-apaan ini?, Kau sengaja kan merencanakan ini?". Tanya Glamora yakin pada pertanyaan nya.

"Kau sangat tahu diriku ya?". Tanya Agler kembali sambil mengunci pintu kamar.

"Memang, kau kan sangat mesum". Jawab Glamora santai.

"Kau tahu tidak kenapa aku merencanakan ini?". Tanya Agler berpura-pura bodoh agar Glamora dapat menebaknya.

"Kau ingin bermain denganku kan". Ucap Glamora sambil berjalan ke arah Agler yang tengah duduk diranjang, ia mengusap lembut punggung Agler, dari punggung hingga ke perutnya. Agler menahan ketegangannya. Namun Glamora malah duduk dipangkunya dan sedikit menggesekkan miss-v nya ke pemilikan Agler. Agler mengangkat kepalanya sedikit. Glamora menjilat jakun Agler hingga ke bibirnya, dan mengecup bibir Agler. Lalu turun dari pangkuan itu.

"Kau mau?, Jangan kau kira aku wanita polos". Ucap Glamora naik ke ranjang lalu merebahkan dirinya.

Agler terbengong sesaat lalu menyadarkan dirinya. "Lalu kenapa kau tidak melanjutkannya?". Agler merangkak ke arah Glamora, lalu melihat Glamora yang ada dibawahnya dengan posisi yang masih merangkak.

"kau kira aku mau memberikan keperawanan ini untuk lelaki sepertimu?". Tanya Glamora yang matanya masih terpejam.

ZREBB!

Agler meraih selimut dengan satu tarikan yang langsung menutup seisi ranjang, termasuk menutup dirinya dan Glamora.

Glamora membuka matanya. "Kau mau ap-". Ucapannya terpotong saat ada benda kenyal yang menyentuh bibirnya. Benda itu lalu melumat bibirnya dengan lembut. Glamora tidak bisa menahan ini ia membalas lumatan itu, tangannya mengalung pada leher Agler.

Sambil berciuman, Agler membuka kancing baju Glamora, ia melepaskan kaitan bra milik Glamora, ia menyudahi ciuman itu lalu turun ke dada wanita dihadapannya saat ini, ia mulai menyantap puting Glamora menyedotnya seperti bayi yang sedang kehausan. "Eunghh..". Desah Glamora mulai keluar, terukur senyum kecil dibibir Agler yang masih sibuk menyantap makanan lezat ini.

Glamora meremas rambut Agler hingga terlihat berantakan, Agler melepas kuluman itu lalu kebawah dan menaikkan rok yang dikenakan Glamora. Ia mencium setiap inti paha mulus Glamora. Lalu menatap bagian inti dari itu. Agler langsung menjilat Miss-v milik Glamora.

Ahhh

Eungh

Mphh

Desahan Glamora memenuhi seisi ruangan itu, untungnya semua ruangan didalam rumah ini kedap suara.

Setelah melakukan itu, Agler membuka resleting celananya, kemudian menurunkan celana dalam nya, Glamora menelan ludah nya saat melihat benda itu, berurat dan sangat besar.

Agler menyodorkan tangannya tepat didepan mulut Glamora. "Gigit jika sakit". Ucap Agler yang masih sempat-sempatnya mengkhawatirkan Glamora.

Dengan sekali hentakan, junior milik Agler masuk ke dalam benda lembut dan hangat itu, lalu digenjotnya. Ahkk

Glamora menarik tangan Agler yang tadi disiapkan, lalu menggigitnya kuat, menahan rasa sakit yang diberi oleh Agler, desahan Glamora menggairahkan susana saat itu.

Agler mengeluarkan juniornya, lalu membalikkan badan Glamora, yang sekarang posisi doggy-style, Agler memasukkan kembali, menggenjotnya, sambil mencium setiap inti punggung Glamora.

Mereka melakukan hubungan itu hingga jam 1 malam. Karena kelihatan Glamora sudah lelah karena sudah lama bermain, mereka merebahkan tubuh, Agler memeluk tubuh Glamora, tubuh mereka masih telanjang bulat, namun tertutup oleh selimut yang sangat lebar, Agler mematikan lampunya dan mereka pun tertidur.

.
.
.
.

"Pelayan..". Panggil Sena yang sedang berada diruang tamu.

"Iyaa nona, ada apa?". Tanya pelayan itu meghampiri Sena.

"Dimana tuan Agler?". Tanya Sena yang sedari tadi mencari keberadaan Agler.

"Tidak tahu nona, dari pagi belum keluar dari kamar sepertinya". Jawab pelayan itu. "Permisi nona, saya masih ada urusan". Tambah pelayan itu lalu pergi dari situ, yang dijawab dengan anggukan oleh Sena.

Sena melangkahkan kaki nya berjalan ke kamar Agler, ia mengetuk pintu itu beberapa kali. Sementara itu didalam kamar Agler yang sudah bangun lebih dulu mengecup kening Glamora, Glamora yang masih tidur sedikit tersenyum kecil, mendengar ada yang mengetuk pintu Agler bangun dari sana, menyelimuti tubuh Glamora yang belum tertutup busana apapun, lalu Agler memakai celana terlebih dahulu sebelum membuka pintu.

Pintu pun terbuka, mata Sena mengintip pada sela-sela pintu yang hanta terbuka sedikit, ia melihat tubuh Glamora hingga punggung yang polos tidak memakai apapun. "Kauu.. semalam..". Sena berpikir aneh-aneh.

"Ada apa?". Tanya Agler, Sena menggelengkan kepala nya. "Tidak jadi". Jawab Sena karena pikirannya sekarang tertuju pada 'ada apa semalam dikamar Agler'.

"Ganggu sekali". Ujar Agler yang langsung masuk dan membanting pintunya.

.
.
.
.

Gimana?? Seruu?
Tunggu terus ya updatean terbaru
Jangan lupa vote, komen, dan share ya?
Thanks guys.

I Fellin Love With a Criminal [END √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang